RUTENG, FLORESPOS.net-Perumda Tirta Komodo Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak pernah berhenti berupaya untuk mengatasi persoalan air minum publik baik di Kota Ruteng maupun di kecamatan-kecamatan.
Usaha konkret yang dilakukan beberapa waktu terakhir ini adalah mendapatkan tiga sumber air baru di Kota Ruteng dan memfungsikan reservoar yang dibangun tahun lalu di Kecamatan Langke Rembong guna memperkuat pelayanan air minum yang sudah ada.
Direktur Perumda Tirta Komodo Ruteng, Marsel Sudirman melalui Kabag Teknik Willy D. Jeneo mengatakan, pihaknya tidak pernah berhenti melakukan upaya agar pelayanan air minum menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
“Keluhan pasti selalu ada. Semua itu memacu kita untuk terus bekerja agar pelayanan air minum menjadi lebih baik atau setidak biasa menjawabi persoalan ril pada para pelanggan,” katanya kepada Florespos.net, Kamis (12/9/2024).
Upaya konkret yang telah dan sedang dilakukan Perumda sejauh ini, di antaranya mencari sumber air baru dalam Kota Ruteng. Hasilnya sudah ditemukan tiga sumber air baru guna menambah kapasitas jaringan sudah ada.
Sumber itu tersebar pada lokasi, yakni Wae Longka di Kelurahan Waso. Sumber air ini sudah dialirkan untuk menambah kapasitas air untuk jalur tengah Kota Ruteng. Airnya dialirkan ke reservoar pusat di kantor Perumda Tirta Komodo Ruteng.
Lalu, Wae Kitem di Kelurahan Pau. Sumber air ini juga sudah dialirkan untuk menambah kapasitas jaringan ada dengan pelayanan wilayah barat hingga Lao dan Taga.
Kemudian, Wae Raping, Kelurahan Pitak. Airnya belum mengalir karena sedang dalam pengerjaan. Sumber air ini juga menambah kapasitas pada jaringan yang lama dengan jalur pelayanan menuju Tuke, Mena, Redong, hingga Perumnas.
Tidak saja itu, menurut Kabag Administrasi dan Keuangan, Bernadeta Juita, upaya konkret untuk menjawabi persoalan air yang ada adalah mengoperasikan dua reservoar yang dibangun tahun lalu di wilayah selatan Kota Ruteng.
“Untuk wilayah timur, sudah difungsikan reservoar jalur lingkar luar di Tenda. Airnya dipasok dari Wae Ces,” katanya.
Air dari reservoar itu untuk melayani kebutuhan air di permukiman Gewak, Tenda, dan lain-lain.
Lalu, reservoar di SMAN 2 Ruteng. Pengerjaan teknis sedang dilaksanakan untuk penyuplaian air dari sumber air Wae Pong. Airnya nanti untuk dialirkan ke wilayah barat hingga di Leda.
Ditanya sejumlah soal riil air minum di Kota Ruteng belakangan ini, Kabag Willy Jeneo menjelaskan, Perumda tidak tinggal diam, tetapi cepat merespon guna mengatasi persoalan seperti jika pipa patah atau bocor langsung diperbaiki.
“Yang macet karena debit turun diambil kebijakan dengan jadwal pelayanan air bergilir. Jadwal bergilir sudah jalan dengan baik selama ini,” katanya.
Pada beberapa titik yang parah sekali diambil kebijakan menurunkan mobil tanki air milik Perumda. Pelayanan mobil tanki sebetulnya isidentil saja, termasuk ketika adanya hajatan besar yang membutuhkan banyak air.
Kepada masyarakat Kabag Willy Jeneo meminta untuk bisa memahami situasi yang ada. Dan, penting sekali untuk tidak melakukan hal-hal yang merusak jaringan perpipaan karena berdampak pada terganggunya dan bahkan memacetkan pelayanan air. *
Penulis : Christo Lawudin
Editor : Wentho Eliando