Topi Re’a Jadi Komoditi Ekspor Manggarai Barat

- Jurnalis

Jumat, 28 Juni 2024 - 20:28 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan  Mabar, Fatinci Reynilda

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Mabar, Fatinci Reynilda

LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Produk lokal hasil kerajinan tangan asal Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, yang kini masuk stambuk komoditi ekspor adalah topi re’a, selain kain tenun daerah itu.

Disamping itu, produk lain asal Mabar yang juga jadi komoditi ekspor, di antaranya cengkeh, vanili, kopi biji arabika, jambu mete, dan hasil lautnya yakni kerang darah, ikan tenggiri serta lain-lain.

Launching ekspor perdana produk UMKM dan hasil perikanan Mabar tersebut dilakukan di Labuan Bajo baru-baru ini. Negara tujuan yakni Thailand dan Malaysia.

“UMKM yang dilaunching itu ada hubungan dengan kami,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KP2) Mabar, Fatinci Reynilda kepada media ini di Labuan Bajo, Jumat (28/6/2024)

Baca Juga :  Desak Pemkab Tangkap, Proses Hukum Dan Cabut Ijin "Mafia" Pupuk Bersubsidi di Mabar

Diungkapkan, produk-produk yang dilaunching itu dipasar melalu aplikasi. Konsumen yang menginginkan produk tersebut, termasuk yang di luar negeri, pesan kepada produsen di Mabar via aplikasi dimaksud untuk segera dikirim kepada konsumen bersangkutan.

Masih Kadis yang akrab disapa In itu, pihaknya sekarang terus mendorong beras premium Labuan Bajo masuk pasar global, jadi komoditi ekspor.

Menurut Kadis In, kualitas beras premium Labuan Bajo juga baik. Banyak hotel dan restoran di ibu kota Mabar itu memanfaatkan beras tersebut (beras premium Labuan Bajo), ungkapnya.

Baca Juga :  Warga Manggarai Barat Serbu Pasar Murah, Junaeda: Ini Sangat Membantu, Maunya Pemerintah Begini Terus

Menyinggung stok pangan Mabar, Kadis In mengatakan aman, karena bertepatan dengan panen raya. Sementara pihak Bulog setempat sudah menyerap beras lokal 137 ton sejak Mei 2024 lalu, khususnya beras dari petani Lembor, ujarnya.

Secara terpisah, Sekretaris Dinas KP2 Mabar, Mangayung, juga senada dengan Kadis In.

Dilansir media ini sebelumnya, kerang darah komoditi ekspor terbaru Manggarai Barat. *

Penulis: Andre Durung I Editor:Anton Harus

Berita Terkait

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta
Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program
Menjamah yang Terluka
Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD
Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan
Anggota DPRD Ende Dorong Ada Langkah Hukum Setelah Pemasangan Plang di Alfamart Mahoni
Ansy Lema Jelaskan Alasan Memilih Jane Natalia, Perempuan untuk Masa Depan NTT
Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Doa Umat Didaraskan Dalam Bahasa Manggarai
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 19:29 WITA

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta

Sabtu, 7 September 2024 - 16:57 WITA

Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program

Sabtu, 7 September 2024 - 08:38 WITA

Menjamah yang Terluka

Jumat, 6 September 2024 - 20:57 WITA

Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD

Jumat, 6 September 2024 - 18:30 WITA

Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan

Berita Terbaru

Anselmus DW Atasoge

Nusa Bunga

Menjamah yang Terluka

Sabtu, 7 Sep 2024 - 08:38 WITA