LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Produk lokal hasil kerajinan tangan asal Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, yang kini masuk stambuk komoditi ekspor adalah topi re’a, selain kain tenun daerah itu.
Disamping itu, produk lain asal Mabar yang juga jadi komoditi ekspor, di antaranya cengkeh, vanili, kopi biji arabika, jambu mete, dan hasil lautnya yakni kerang darah, ikan tenggiri serta lain-lain.
Launching ekspor perdana produk UMKM dan hasil perikanan Mabar tersebut dilakukan di Labuan Bajo baru-baru ini. Negara tujuan yakni Thailand dan Malaysia.
“UMKM yang dilaunching itu ada hubungan dengan kami,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KP2) Mabar, Fatinci Reynilda kepada media ini di Labuan Bajo, Jumat (28/6/2024)
Diungkapkan, produk-produk yang dilaunching itu dipasar melalu aplikasi. Konsumen yang menginginkan produk tersebut, termasuk yang di luar negeri, pesan kepada produsen di Mabar via aplikasi dimaksud untuk segera dikirim kepada konsumen bersangkutan.
Masih Kadis yang akrab disapa In itu, pihaknya sekarang terus mendorong beras premium Labuan Bajo masuk pasar global, jadi komoditi ekspor.
Menurut Kadis In, kualitas beras premium Labuan Bajo juga baik. Banyak hotel dan restoran di ibu kota Mabar itu memanfaatkan beras tersebut (beras premium Labuan Bajo), ungkapnya.
Menyinggung stok pangan Mabar, Kadis In mengatakan aman, karena bertepatan dengan panen raya. Sementara pihak Bulog setempat sudah menyerap beras lokal 137 ton sejak Mei 2024 lalu, khususnya beras dari petani Lembor, ujarnya.
Secara terpisah, Sekretaris Dinas KP2 Mabar, Mangayung, juga senada dengan Kadis In.
Dilansir media ini sebelumnya, kerang darah komoditi ekspor terbaru Manggarai Barat. *
Penulis: Andre Durung I Editor:Anton Harus