Ironis, Saluran Irigasi Teknis Wae Ces Tiga di Manggarai Tidak Berair

- Jurnalis

Jumat, 7 Juni 2024 - 10:06 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Saluran irigasi Wae Ces Tiga di pinggir jalan Nasional Ruteng-Reo, tidak berair.

Saluran irigasi Wae Ces Tiga di pinggir jalan Nasional Ruteng-Reo, tidak berair.

RUTENG, FLORESPOS.net-Petani tidak bisa mengerjakan sawah secara maksimal untuk wilayah Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong hingga Poco, Kecamatan Wae Rii, Manggarai, NTT, akibat kesulitan air.

Kondisinya ironis karena seharusnya saluran irigasi itu selalu berair, tetapi faktanya tidak berair, belakangan ini.

Air tidak mengalir karena ada persoalan serius sepanjang saluran itu mulai hulu hingga di sekitar SDK Karot, Kecamatan Langke Rembong.

Masalah serius itu berupa saluran retak dan berlubang dan di beberapa tempat saluran rubuh akibat bencana alam tahun-tahun belakangan ini.

Terpantau wartawan, Jumat (7/6/2024), saluran irigasi teknis yang mengular dari Kampung Sondeng hingga Poco kering kerontang.

Kondisi itu jelas berdampak buruk bagi petani. Sawah tidak bisa dikerjakan secara maksimal pada kawasan sepanjang jalur jalan Nasional Ruteng-Reo baik pada musim hujan, apalagi pada musim kemarau seperti sekarang ini.

Baca Juga :  Didampingi Rm. Bernad, Petani Agus Adil Terima Penghargaan dari Gubernur NTT

Seorang petani, Yoakim Roeng mengatakan, keadaan seperti sudah lama karena persoalan di hulu tidak ditangani. Akibatnya air, mengalir saluran irigasi kecil saja.

“Sekarang airnya tidak ada lagi. Bagi petani sangat menyusahkan karena sawah tidak bisa kerja,” katanya.

Keluh kesah petani untuk penanganan saluran irigasi yang lebih baik sepertinya terbentur tembok.

Soalnya, saluran irigasi ini tidak ditangani pemerintah daerah, melainkan Pemprov NTT cq. Bagian pengairan dan irigasi. Adanya penanganan bergantung pada Pemprov NTT.

Makanya apa yang terjadi ini sulit sekali dalam menyelesaikan persoalan riil di lapangan seperti banyaknya kerusakan dan rembesan air ke dalam tanah akibat lantai saluran yang sudah hancur dan banyaknya retakan.

Baca Juga :  Dorong Guru Untuk Riset, SMAK Syuradikara Gandeng Undana Berikan Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah

Petani lain, Domi Nggera mengatakan, yang harus mendapat perhatian dan penanganan serius saluran itu mulai dari belakang SDK Karot hingga hulu. Kondisinya parah sekali sehingga air meresap dan hilang.

“Petani inginkan sepanjang jalur itu diperbaiki total. Dengan itu, air bisa mengalir dengan volume besar,” katanya.

Petani ingin agar instansi terkait di Provinsi segera melakukan hal yang perlu untuk mengatasi situasi yang ada. Tindakan dilakukan memperbaiki total jalur hancur, retak, dan rubuh.

Bicara ketahanan pangan akan omong kosong jika air sawah tidak mendukung. Dan, sarana prasarana yang rusak dan hancur tidak diperbaiki seperti terjadi pada saluran irigasi teknis Wae Ces tiga ini. *

Penulis: Christo Lawudin I Editor: Anton Harus

Berita Terkait

Angelius Wake Kako Siap Sukseskan Desa Tutubhada-Nagekeo sebagai Desa Buah Tropis
KKJ Kecam Teror Kepala Babi Terhadap Jurnalis Tempo
Dukung Semana Santa Larantuka, Julie Laiskodat Bantu Pembangunan Toilet di Kapela Antonius Padua
PT Krisrama Polisikan Kasus HGU Nangahale di Polda NTT
Pemda Sikka Garap Perbup untuk Bayar Uang Jasa Covid-19
Universitas Bina Nusantara Jakarta Buka Perpustakaan Digital di Manggarai Raya
Prestasi Gemilang, 88 Siswa SMA Recis Bajawa Lulus SNBP-PTN
Rakercab Pertama, Pemuda Katolik Ende Langsung Gelar Diskusi Publik Bertemakan Geothermal
Berita ini 166 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 23:07 WITA

Angelius Wake Kako Siap Sukseskan Desa Tutubhada-Nagekeo sebagai Desa Buah Tropis

Sabtu, 22 Maret 2025 - 22:40 WITA

KKJ Kecam Teror Kepala Babi Terhadap Jurnalis Tempo

Sabtu, 22 Maret 2025 - 21:52 WITA

Dukung Semana Santa Larantuka, Julie Laiskodat Bantu Pembangunan Toilet di Kapela Antonius Padua

Sabtu, 22 Maret 2025 - 20:15 WITA

PT Krisrama Polisikan Kasus HGU Nangahale di Polda NTT

Sabtu, 22 Maret 2025 - 19:49 WITA

Pemda Sikka Garap Perbup untuk Bayar Uang Jasa Covid-19

Berita Terbaru

Nusa Bunga

KKJ Kecam Teror Kepala Babi Terhadap Jurnalis Tempo

Sabtu, 22 Mar 2025 - 22:40 WITA

Tim Kuasa hukum PT Krisrama saat memberikan keterangan kepada media setelah mmebuat laporan polisi di Polda NTT, Jumat (21/3/2025)

Nusa Bunga

PT Krisrama Polisikan Kasus HGU Nangahale di Polda NTT

Sabtu, 22 Mar 2025 - 20:15 WITA

Kadis Kominfo Kabupaten Sikka Very Awales (kanan) bersama Direktur RSUD TC Hillers Maumere,dr.Clara Yosefine Francis.(FOTO : EBED DE ROSARY)

Nusa Bunga

Pemda Sikka Garap Perbup untuk Bayar Uang Jasa Covid-19

Sabtu, 22 Mar 2025 - 19:49 WITA