LARANTUKA, FLORESPOS.net-Masa jabatan Penjabat Bupati Flores Timur, NTT, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si., berakhir pada Rabu 22 Mei 2024.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah menunjuk Sulastri H.I. Rasyid, S.Pi, M.Si, sebagai Penjabat Bupati Flores Timur.
Penunjukkan itu tertuang dalam surat Mendagri No: 100.2.1.3-1088 Tahun 2024, tanggal 10 Mei 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Bupati Flores Timur.
Hari ini, Selasa 28 Mei 2024 siang, Sulastri H.I. Rasyid yang saat ini menjabat Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT dilantik dan diambil sumpah oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, SH, MDC, di Kupang.
Dengan moment ini, Sulastri Rasyid resmi menjabat Penjabat Bupati untuk masa jabatan sedikitnya delapan bulan kedepan atau setidaknya sampai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur definitif.
Selama dua tahun memimpin, oleh sebagian kalangan, Penjabat Bupati Doris Alexander Rihi dinilai telah banyak berbuat dan sukses membuat sejumlah gebrakan dan perubahan di Lewotanah, Flores Timur.
Namun disisi lain, boleh jadi sebagian kalangan juga menilai sejumlah program dan kegiatan belum tuntas atau belum selesai sampai akhir jabatannya. Tentu, ini pekerjaan rumah (PR) bagi Penjabat Bupati Sulastri Rasyid.
Publik Kabupaten Flores Timur mencatat sejumlah pekerjaan rumah menanti dan sepenuhnya bakal dilakukan Penjabat Bupati selama delapan bulan kedepan.
PR itu, yakni menyelesaikan seleksi dan pelantikan pejabat tinggi pratama (Kepala Dinas/Badan) pada sembilan jabatan birokrasi yang lowong di lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur.
Dari sembilan jabatan birokrasi yang lowong itu–kecuali Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Flores Timur lowong sejak masa jabatan Bupati Antonius Hubertus Gege Hadjon dan Wabup Agustinus Payong Boli, delapan jabatan tinggi pratama lainnya lowong dalam dua tahun kepemimpinan Penjabat Bupati Doris Rihi.
Delapan jabatan lowong dimaksud, yakni Asisten Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Asisten III Bidang Administrasi Umum.
Selanjutnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD), Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik.
Selain jabatan tinggi pratama atau Kepala Dinas/Badan, masih ada sejumlah jabatan eselon III di lingkup Pemda Flores Timur yang lowong seperti Sekretaris Dinas/Badan, Kepala Bagian, Kepala Bidang dan Lurah.
Pada bidang perikanan dan kelautan, penjabat bupati yang baru mesti mampu atau setidaknya punya keberanian ‘membangunkan’ Integrated Cold Storage (ICS) yang terletak di Desa Lamawalang, Kecamatan Larantuka.
ICS berkapasitas 100 ton ini dibangun oleh Kementerian Kelautan dengan anggaran puluhan miliar rupiah ‘tertidur lelap’ atau tidak beroperasi sejak selesai dibangun pada tahun 2018.
Tak cuma itu. Pekerjaan rumah lainnya, yakni melihat kembali dan membuka sejarah, latar belakang, pengelolaan dan pengalihan pengelolaan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Amagarapati ke Pemerintah Provinsi NTT.
Pengalihan pengelolaan PPI Amagarapati pada masa Penjabat Bupati Doris Rihi ini masih berpolemik di tengah masyarakat Flores Timur.
Pekerjaan rumah lainnya. Langkah cepat, tepat dan tegas menuntaskan masalah kelebihan pembayaran tunjangan komunikasi intensif (TIK), reses dan biaya operasional pimpinan dan Anggota DPRD Flores Timur tahun anggaran 2022 dan 2023.
Di bidang kesehatan soal Rumah Sakit (RS) Adonara yang berdiri megah di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara.
Sejatinya, RS Adonara ini dibangun sejak zaman Bupati Yoseph Lagadoni Herin dan dilanjutkan pada zaman Bupati Anton Hadjon.
RS Adonara ini belum sepenuhnya lengkap dari segi sarana dan prasarana, namun sudah beroperasi tahun 2023.
Selanjutnya, RS Pratama Solor. Rumah Sakit Solor yang pembangunan sudah direncanakan sejak kepemimpinan Bupati Anton Hadjon ini kini (pada tahun 2024) tengah proses dan tahapan pelaksanaan pembangunan.
Proses dan tahapan pembangunan RS Solor dengan total anggaran fisik dan perlengkapan serta peralatan kesehatan sekitar Rp 64 miliar lebih ini mesti dikawal dan diawasi agar selesai tetap waktu dan berkualitas.
Di bidang pendidikan dan literasi juga harus menjadi perhatian dan pengawasan ekstra. Saat ini, tengah berlangsung proses pembangunan Perpustakaan Daerah.
Total anggaran pembangunan Perpustakaan Daerah ini senilai sekitar Rp 10 miliar berlokasi di Kelurahan Waihali, Kecamatan Larantuka. Pembangunannya juga mesti selesai tahun ini dan sudah pasti harus berkualitas.
Pembangunan infrastruktur jalan dalam Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur yang tidak tuntas atau belum selesai dikerjakan pada tahun 2023 lalu, dan beberapa wilayah kecamatan.
Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana geologi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Warga terdampak erupsi yang tersebar di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Hingga kini, belum masuk tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
Penataan Kota Larantuka juga menjadi salah satu pekerjaan rumah. Kota Larantuka saat ini seperti tidak mempunyai terminal angkutan umum, baik angkutan umum dalam kota maupun luar kota dan angkutan antar kabupaten.
Padahal, Larantuka sendiri mempunyai dua bangunan terminal angkutan umum, yakni Lamawalang di bagian barat dan Weri di bagian timur Kota Larantuka.
Lihat saja di Kawasan Taman Herman Fernandez yang letaknya persis di depan Kantor DPRD dan Rumah Jabatan Bupati Flores Timur.
Selama ini, kawasan Taman Herman Fernandez menjadi tempat bongkar muat barang, menaikkan dan menurunkan penumpang angkutan umum khususnya angkutan umum antar kabupaten.
Selain itu, parkiran kendaraan baik roda dua maupun roda empat di badan jalan muncul di sebagian besar kota ini.
Pusat perbelanjaan dan rekreasi, tempat usaha (kios, toko, swalayan), serta kantor pelayanan umum dan kantor pemerintahan lainnya tidak menyediakan parkiran khusus bagi kendaraan pengunjung. Sehingga, ruas dan badan jalan dalam Kota Larantuka dijadikan tempat parkir dan dipungut biaya parkir.
Setidaknya, inilah sejumlah pekerjaan rumah yang mengemukan di publik Flores Timur saat ini tanpa mengabaikan program dan kegiatan lain yang juga tengah menanti Penjabat Bupati di Lewotanah, Kabupaten Flores Timur.
Pekerjaan rumah ini tentu pula dengan tidak mengabaikan tugas pokok Penjabat Bupati, yaitu memfasilitasi penyelenggaraan dan pelaksanaan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur yang aman dan lancar serta jujur, bebas dan rahasia.
Serentak. Terhindar dari gaya kepemimpinan yang menonjolkan pencitraan dalam membangun Lewotanah Kabupaten Flores Timur.
Selamat datang dan selamat bertugas Penjabat Bupati Flores Timur Sulastri H. I. Rasyid. Lewotanah Flores Timur menanti langkah dan gebrakan. *
Penulis: Wentho Eliando I Editor: Anton Harus











