BAJAWA, FLORESPOS.net-Unicef (United Nations Children’s Fund) organisasi PBB Wilayah NTT melaksanakan kegiatan sosialisasi Pendekatan Human Centered Design (HCD) dan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Program Imunisasi kepada Puskesmas, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Ngada.
Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (2/5/2024), di Aula Setda Ngada secara resmi dibuka oleh Plt. Asisten II Setda Ngada Methodius Reo Maghi.
Hadir Kepala Unicef Wilayah NTT/NTB Yudhistira G.Yewangoe, Wakil Ketua PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) NTT, Gusti Brewon serta Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Hildigunda M.W. Cleopas.
Kepala Unicef Wilayah NTT/NTB Yudhistira G.Yewangoe mengatakan kegiatan sosialisasi yang dilakukan dipandang sangat strategis oleh Unicef.
Sebagai lembaga PBB yang fokusnya adalah pemenuhan hak-hak anak, Unicef telah bekerja di hampir 102 negara termasuk Indonesia.
Saat ini, katanya, Unicef Indonesia bekerja di satu kantor pusat di Jakarta dan 5 kantor lapangan, yakni Aceh, Surabaya untuk wilayah Jawa Timur/Jawa Tengah, Makassar, Kupang untuk wilayah NTT/NTB serta Jayapura untuk wilayah Papua.
Fokus Unicef dalam rangka pemenuhan hak anak dalam 5 bidang masing-masing kesehatan, pendidikan, gizi, perlindungan anak dan pembinaan sosial.
Perhatian yang dilakukan lewat kegiatan pendekatan HCD dan KAP yang artinya pendekatan yang berpusat pada manusia dan apabila keinginan tersebut diterima lewat pesan-pesan untuk masyarakat maka harus merancang kegiatan atau program sesuai kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Masyarakat Indonesia mempunyai kebutuhan yang sama namun pendekatan tentunya berbeda-beda yang disesuaikan tempat dan budaya masyarakat itu sendiri.
Unicef memberikan perhatian yang tinggi pada HCD. Kegiatan yang dilakukan ini fokus pada bidang kesehatan terutama bagaimana meningkatkan cakupan imunisasi.
Untuk Indonesia secara umum imunisasi lengkap anak usai Pandemi Covid-19 cenderung menurun sehingga butuh terobosan melalui pendekatan yang betul-betul memperhatikan apa yang dialami masyarakat.
Informasi yang diberikan harus tepat dan benar sehingga menggugah kesadaran tentang pentingnya imunisasi.
Sarana yang dipakai untuk menggugah orang tua maupun anak harus tepat. Pentingnya toko masyarakat dalam keterlibatan kegiatan imunisasi juga menurutnya sangatlah penting. Pengalaman, pengetahuan dan kebiasaan masyarakat sangatlah penting untuk penerapan HCD.
Ia berharap, ada strategi yang pas untuk masyarakat. KAP tidak sekedar menyampaikan data atau informasi bisa saja tidak serta merta dipercayai namun teknik penyampaian lewat komunikasi yang baik juga sangat penting.
Sementara Bupati Ngada Andreas Paru dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plt Asisten II Methodius Maghi mengajak dan memastikan bahwa setiap anak di Kabupaten Ngada memiliki akses terhadap imunisasi yang tepat dan tepat waktu.
Imunisasi bukan hanya tentang melindungi individu dari penyakit berbahaya, tetapi juga tentang memberikan sebuah generasi fondasi yang kuat untuk belajar dan bertumbuh dengan optimal, katanya.
Selain diikuti oleh utusan dari sejumlah Puskesmas di Kabupaten Ngada, juga dihadiri oleh kader posyandu, perwakilan tokoh masyarakat dan agama. *
Penulis: Wim de Rozari I Editor: Wentho Eliando