LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Pemerintah Pusat (Pempus) segera membangun kampung nelayan moderen (kalamo) di Warloka, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam waktu dekat.
Fatinci Reynilda, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) Mabar mengatakan itu kepada Florespos.net di Labuan Bajo, Jumat (8/3/2024).
Menurutnya, kalamo Warloka merupakan yang kedua di Indonesia setelah di Kabupaten Biak, Papua yang dibangun tahun 2023. Warloka berada di timur selatan Labuan Bajo ibu kota Mabar.
Fisik kalamo Warloka direncanakan akan mulai dibangun April 2024 dan selesai Agustus 2024. Tetapi urusan lain menyangkut hal satu itu (kalamo Warloka) sudah berjalan selama ini.
“Dan yang meresmikannya nanti mungkin Bapak Presiden Jokowi (Joko Widodo) sendiri, sebelum masa jabatannya selesai,” ucap Kadis Fatinci.
Ending dari pembangunan kalamo Warloka khususnya, kata Kadis Fatinci, untuk kemakmuran, kesejahteraan masyarakat, terlebih warga Warloka selaku pengelola kalamo dalam bentuk koperasi dan ada pemberdayaan masyarakat setempat.
Lebih jauh diungkapkan, kalamo Warloka dibangun oleh Pempus melalu Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) Republik Indonesia (RI). Total anggaran Rp. 21, 6 miliar. Pemkab Mabar hanya memfasilitasi, di antaranya soal lahan.
Ditingkat Pemkab Mabar, pembangunan kalamo Warloka lintas sektoral. OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang terlibat, antara lain Dinas Lingkungan Hidup, Dinas yang berhubungan dengan UMKM, Dinas Perdagangan dan Perinduatrian terkait pasar, disamping KPP. Juga ada PLN terkait listrik dan PDAM sehubungan dengan air bersih serta lain-lain.
Khusus lahan tak masalah. Sekda Mabar, Fransiskus Sales Sodo, beberapa hari lalu sudah turun dan pulang dari lokasi, Warloka. Dijamin lahan tidak ada soal, karena memanfaatkan tanah desa setempat, Warloka, beber Kadis Fatinci.
Lanjut Kadis Fatinci, sesuai layout plant kawasan, bahwa program pembangunan kalamo Warloka ada 14 item pekerjaan. Ke 14 item yakni stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), rumah tangki SPBN, pabrik es, kantor, peparkiran, balai nelayan, gerbang, pasar tradisional, tempat pembuangan sampah (TPS), toilet, sentra kuliner, trastle, tambatan perahu, dan wisata mangrove.
Ditambahkan, cikal bakal dari kalamo Warloka adalah kampung nelayan maju. Beberapa tahun lalu NU bersama pemerintah mencanangkan Warloka sebagai kampung nelayan maju. Dua tahun berturut-berturut KKP meluncurkan program ini di Warloka dengan besaran anggaran sekitar Rp. 600 juta/tahun, hasilnya baik. Masyarakat setempat begitu antusias menjalankan kegiatan kampung nelayan maju Warloka.
Atas keberhasilan, kesuksesannya, Warloka diusulkan menjadi kalamo, bersama belasan daerah lain di tanah air. Namun Warloka yang terpilih untuk dibangun menjadi kalamo 2024 karena tidak ada masalah, termasuk tanah. Status lahan Warloka clean and clear, tutup Kadis Fatinci.
Pada tempat berbeda, Wakil Bupati (Wabup) Mabar Yulianus Weng, juga senada dengan Kadis Fatinci. *
Penulis: Andre Durung I Editor: Wentho Eliando