LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, bukan “pedagang” kondom untuk tujuan selingkuh.
Demikian ditegaskan Kepala Dinas P2KB Mabar Rafael Guntur kepada media ini belum lama ini di Labuan Bajo.
Menurut Kadis Guntur, kondom ataupun alat kontrasepsi lain yang diadakan instansinya selama ini bukan dibagikan kepada masyarakat Mabar orang perorangan.
Alat kontrasepsi termasuk kontrasepsi yang diadakan P2KB, kata dia, untuk dibagikan kepada pasangan (suami-istri) sah atas permintaan pasangan bersangkutan. Mereka menikah sah, dan itu punya data resmi di desa dan seterusnya.
“Kita bukan pedagang kondom. Kondom yang kita bagikan itu hanya kepada pasangan sah atas permintaan pasangan tersebut, bukan kepada orang per orangan,” kata Kadis Guntur.
Masih Kadis Guntur, kalau ada kabar bahwa banyak kondom beredar luas di Mabar, itu bukan urusan Dinas P2KB. Karena yang diurus instansinya kecuali kondom untuk pasangan sah atas permintaan pasangan tersebut.
“Kalau ada kondom yang jual liar di luar sana bukan urusan kita. Kita urus yang resmi, sah, takut disalah gunakan,” tandas Kadis Guntur.
Di Mabar, ungkap Kadis Guntur, salah satu alat kontrasepsi yang kurang diminati pasangan sah adalah kondom. Dicurigai antara lain karena takut bocor. Kalau bocor bisa hamil, ujarnya.
Sisi lain tujuan penggunaan alat kontrasepsi di antaranya demi jarak kelahiran. Dengan begitu setidaknya ekonomi keluarga bisa lebih baik.
Dengan kelahiran yang jarak, dengan jeda kelahiran yang cukup, sang istri paling tidak ada waktu membantu suami mengurus ekonomi keluarga.
“Tetapi kalau lahir terus, berat juga. Istri hanya urus kelahiran dan urus anak. Kapan bantu suami urus ekonomi keluarga? Itulah salah satu harapan ber-KB, atur jarak kelahiran agar ekonomi keluarga baik, sejahtera,” ujar Kadis Guntur.
Berdasarkan data P2KB Mabar yang didapati dari Kadis Guntur saat itu, bahwa total peserta KB aktif di kabupaten itu Tahun 2023 dengan metode kontrasepsi moderen yakni 28.242.
Khusus yang metode alat kontrasepsi modern jenis KB suntik sebanyak 14219, pil 5.100, kondom 73, Implan 4.352, IUD 2.612, vasektomi 12, tubektomi 1.636, mal 9, total 28.013. Sedangkan yang ikut metode kontrasepsi tradisional sebanyak 229. *
Penulis: Andre Durung I Editor: Anton Harus