BORONG, FLORESPOS.net-Desa Wisata Golo Loni di Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, meraih peringkat 9 Desa Wisata Terbaik Indonesia pada Lomba Desa Wisata Nusantara 2023, diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Desa Wisata Golo Loni berhasil meraih peringkat 9 untuk kategori Desa Sangat Tertinggal /Tertinggal/Berkembang dari total 2007 peserta desa.
Penghargaan peringat terbaik 9 tersebut diterima Desa Wisata Golo Lono pada Malam Anugerah Lomba Desa Wisata Nusantara 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTT.
Kepala Desa Golo Loni Yohanes B. Okalung kepada Florespos.net, Sabtu ((25/11/2023) mengatakan prestasi itu merupakan bentuk pengakuan atas upaya nyata dalam mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat di Desa Golo Loni.
Desa Wisata Golo Loni adalah destinasi pariwisata berbasis komunitas di Kabupaten Manggarai Timur. Desa ini dikenal dengan keindahan alamnya yang didukung oleh semangat serta komitmen Pemerintah Desa dan masyarakat lokal dalam memajukan destinasi pariwisata untuk pembangunan berkelanjutan.
Yohanes Okalung mengatakan, Lomba Desa Wisata Nusantara 2023 memberikan penghargaan dan apresiasi kepada desa-desa yang gigih merintis dan mengembangkan destinasi wisata di lingkungan mereka melalui BUMDesa.
Desa Wisata Golo Loni, kata Yohanes Okalung, selama tiga tahun terakhir aktif memajukan kepariwisataan, memperlihatkan komitmen kuat terhadap aspek ekonomi, sosial-budaya, dan kelestarian lingkungan.
Atas prestasi tersebut, Desa Golo Loni mendapat piagam penghargaan dan hadiah uang tunai sebesar Rp. 25.000.000.
“Prestasi ini adalah hasil kerja keras bersama komunitas desa. Kami berkomitmen untuk terus memajukan kepariwisataan di desa kami, menjadikannya berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ini adalah bukti nyata bagaimana kami bisa berperan dalam pembangunan daerah,” kata Yohanes Okalung.
Yohanes Okalung mengatakan, keikutsertaan Desa Wisata Golo Loni dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2023 adalah tonggak bersejarah yang mengukuhkan posisinya dalam peta pariwisata nasional.
Desa Wisata Golo Loni, terus berupaya menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain dalam mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat.
Penghargaan yang diterima oleh Desa Wisata Golo Loni dalam ajang Lomba Desa Wisata Nusantara merupakan prestasi keempat yang diraih sejak penetapanya sebagai desa wisata pada akhir tahun 2020.
Sebelumnya Desa Golo Loni berturut-turut mendapat penghargaan Desa Wisata Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional dari Kementrian Pariwisata pada tahun 2021, 300 Besar Desa Wisata Besar Indonesia pada tahun 2022, 10 Besar Dataran Tinggi Terbaik pada Anugerah Pesona Indonesia tahun 2023.
Selain itu Desa Wisata Golo Loni merupakan salah satu dari 30 Desa Wisata Tematik dalam wilayah Floratama di bawah koordinatif BPOLBF.
Desa Wisata Golo Loni berterima kasih kepada Bupati Manggarai Timur dan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur serta semua pihak yang telah mendukung, dan bersama-sama mereka berkomitmen terus membangun masa depan lebih cerah bagi desa dan masyarakatnya melalui pariwisata berkelanjutan.
Bupati Manggarai Timur Agas Andreas yang juga hadir pada Malam Puncak Anugerah Desa Wisata 2023 tersebut menyampaikan apresiasi kepada pengelola Desa Wisata Golo Loni.
“Kita tentu turut berbangga atas pencapaian yang luar biasa dari Desa Wisata Golo Loni. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras dari pengelola dan seluruh masyarakat Desa Golo Loni,” katanya.
Kata Bupati Agas Andreas, “Saya berharap prestasi ini semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Desa Golo Loni.”
Pemerintah Daerah, kata Bupati Agas Andreas, akan terus memberikan dukungan dalam pengembanganya melalui pendampingan dan peningkatan kualitas SDM pengelola Desa Wisata Golo Loni.
“Saya berharap momen ini menginspirasi desa-desa wisata lain di Kabupaten Manggarai Timur untuk agar lebih serius mengembangkan pariwisata di desanya masing-masing,” katanya. *
Penulis: Albert Harianto I Editor: Wentho Eliando