LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, terus meningkat setiap tahunnya, karena hampir semua keluarga di daerah itu punya usaha.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM Mabar, Theresia P. Asmon mengatakan itu kepada Florespos.net di Labuan Bajo, Senin (9/10/2023), terkait minat masyarakat Mabar bergerak di UMKM.
Menurut Kadis Asmon, saat ini jumlah UMKM di Mabar 8438. Dan peningkatan pertumbuhan UMKM setempat terjadi setiap tahun. Hampir setiap keluarga di kabupaten itu memiliki usaha, di antaranya beternak.
Kemudian tak sedikit penduduk Kabupaten Manggarai Barat yang punya pekerjaan tetap seperti PNS (Pegawai Negeri Sipil) ada usaha kecil-kecil. Di antaranya beternak babi atau ayam, atau jualan kue.
“Tetapi kebanyakan mereka itu tidak tahu kalau mereka punya usaha. Mereka tidak sadar kalau piara babi itu bagian dari UMKM,” kata Kadis Asmon.
Eks Kepala Dinas Peternakan dan Keselatan Hewan Mabar itu mengungkapkan, sekitar 60 % UMKM itu berada di hulu, sisanya di hilir, ungkap Kadis Asmon.
Masih Kadis Asmon, untuk sementara instansinya tidak melakukan pendataan UMKM di daerah itu karena anggaran terbatas. Harap masyarakat mendaftarkan secara mandiri usahanya di pemerintah, OSS.
Sementara dinas bersangkutan hanya melakukan pelatihan dan sosialusasi kepada masyarakat terkait UMKM, ungkap Kadis Asmon.
Menyinggung bantuan modal bagi 13 kepala keluarga yang usaha kuliner mereka di Sano Limbung Mabar ludes tebakar, seperti dilansir media ini sebelumnya, Kadis Asmon, mengatakan, Pemkab Mabar belum memberi bantuan modal bagi 13 UMK bersangkutan. Anggarannya akan diupayakan di APBD Perubahan Mabar 2023, katanya. *
Penulis: Andre Durung/Editor: Anton Harus