Pata Kia dan Swadaya, Penggerak Revolusi Pertanian Jagung Gekeng Deran Flores Timur ( 2 )

- Jurnalis

Kamis, 29 Juni 2023 - 11:38 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MENGACU pada visi misi itu, mulanya, Kades Fidelis bersama masyarakat, aparat Pemerintah Desa dan BPD urung rembuk, merumuskan urgensi dan melakukan pemetaan potensi serta komoditas pertanian unggulan.

Dari urung rembuk dan pemetaan, ditemukan sejumlah komuditas unggulan, yakni mente, jagung, kacang, kelapa, ikan, teripang dan kepiting. Rata-rata hasil produksi berbagai komoditas unggulan itu di atas 50 persen per tahun.

Dia bersama aparat Pemdes dan BPD memutuskan memilih jagung khususnya hibrida sebagai komoditas utama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat petani.

“Kami di sini juga punya potensi lain, seperti kacang-kacangan, kelapa, ikan, teripang dan mente. Tapi komoditas ini hanya untuk kebutuhan hidup dan pasar lokal saja,” kata Kades Fidelis Tukan.

“Kami mencoba membangun ketahanan pangan lokal berbasis budaya dan berkelanjutan. Jagung hibrida menjadi pilihan. Program ini berlangsung 4 tahun atau selama masa kepemimpinan saya,” katanya.

Kepala Desa Gekeng Deran, Fidelis Tukan

Fidelis Tukan melanjutkan, setelah sepakat menanam jagung hibrida, dia lalu melakukan pendekatan dan komunikasi dengan masyarakat setempat dan para pemilik lahan tidur.

Masyarakat dan para pemilik lahan menyambut baik program itu dan masing-masing memberikan lahan mereka seluas 1 sampai 2 ha untuk dijadikan lahan tanam jagung hibrida.

Para pemilik lahan ini tidak hanya memberi lahan secara cuma-cuma, tetapi juga mengelola lahan itu dengan intervensi pembukaan lahan dan bibit dari Desa. Pemerintah Desa melakukan intervensi itu karena modal semangat swadaya petani dan Dana Desa.

Baca Juga :  Kekuatan Doa

“Ada 79 orang petani produktif. Tidak ada program pun mereka pasti berkebun. Terdapat 6 Poktan dan 1 Gapoktan. Kami punya sistem pertanian turun temurun berbasis budaya dan satu lagi, semangat gotong royong atau gemohin. Ini menjadi kekuatan dasar kami melakukan revolusi pertanian di Desa Gekeng Deran,” kata Kades Fidelis Tukan.

Semangat Pata Kia

Setelah seluruhnya dengan semangat Pata Kia atau “segala sesuatu harus di coba dan dimulai”, masyarakat, Pemerintah Desa dan BPD bersepakat.

Mereka meyakini sungguh, karena hanya dengan mencoba dan memulai (Pata Kia, Red)–mereka bisa mengetahui hasil dari apa yang dicoba dan dimulai tersebut.

Mereka pun mencoba dan memulai melakukan secara swadaya membuka lahan tidur dan jalan usaha tani darurat menuju lokasi lahan tidur yang berjarak sekitar 2,5 km tersebut.

“Kami buka lahan ini memang berat. Karena ini lahan tidur. Kami buat upacara adat sedikit lalu mulai kerja. Pagi, siang dan malam, kami lebih banyak habiskan waktu di lokasi ini mulai dari buka lahan, tanam dan panen,” ungkap Daniel Tukan, salah satu petani dan warga yang mengantar Florespos.net ke lokasi lahan tanam jagung hibrida itu.

“Kami punya modal semangat dan semua sepakat kerja,” tambahnya.

Baca Juga :  Andalkan Tuhan

Perencanaan yang matang dan tergolong luar biasa itu berjalan dengan baik. Mereka mulai menanam jagung jenis hibrida pada Januari 2023 di atas lahan seluas 60 ha dan sudah panen perdana Mei 2023 lalu. Mencengangkan, hasilnya luar biasa, 100 ton.

Sisa hasil panen jagung Desa Gekeng Deran

Hasil panen jagung hibrida masyarakat Desa Gekeng Deran langsung terjual atau dibeli dengan harga Rp 4.500 per kilogram (Kg).

Setidaknya, mereka berhasil meraup uang Rp 450 juta dalam tempo tiga bulan karena Pemerintah Desa punya akses pemasaran luar daerah.

“Ada 47 KK petani yang kerja di lahan tersebut. Rata-rata 1 kk dapat penghasilan 10 juta dari hasil panen jagung beberapa waktu lalu,” tambah Daniel Tukan lagi.

Menurut Kades Fidelis Tukan, jagung hibrida hasil panen masyarakat Desa Gekeng Deran itu dibeli perusahaan pakan ternak terbesar di Indonesia, Pokphand.

Dan sudah bisa dipastikan, panen jagung hibrida Desa Gekeng Deran ke depan dibeli langsung oleh Pokphand Indonesia untuk produksi pakan ternak.

“Hasil produksi jagung kemarin di beli langsung Pokphand. Pemasaran kami sudah langsung ke industri. Ini jadi langkah awal dan kami pasti kerja keras pada tahun ke depan dan meningkatkan produksi jagung hibrida,” kata Fidelis Tukan, yang sebelum menjadi Kades bergelut usaha pemasaran komoditi di Surabaya ini. * (Berlanjut).

Penulis: Wentho Eliando / Editor: Anton Harus

Berita Terkait

260 Pembalap Bertanding di Grass Track Open Turnamen Bupati Sikka Cup Serie 1 di Maumere
PSSI NTT Umumkan Tuan Rumah ETMC dan Soeratin Cup 2026 Saat MCM di Ende
Ini Hasil Drawing Piala Gubernur ETMC XXXIV 2025 Ende
IMI Sikka Perjuangkan Sikka Jadi Tuan Rumah Grass Track PON 2028
NasDem Bagikan 250 Undian Berhadiah Meriahkan HUT 14
PT. PAF Genjot Jiwa Entrepreneur Kalangan Mahasiswa Unika Ruteng
Jelang Drawing ETMC XXXIV, Pelatih PSN Bilang Siap Berada Satu Grup dengan Tim Mana Pun
Ketua Askab Sikka Sebut Penyambutan dari Paguyuban di Luar Ekspetasi, Energi Tim di ETMC
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 20:44 WITA

260 Pembalap Bertanding di Grass Track Open Turnamen Bupati Sikka Cup Serie 1 di Maumere

Sabtu, 8 November 2025 - 20:35 WITA

PSSI NTT Umumkan Tuan Rumah ETMC dan Soeratin Cup 2026 Saat MCM di Ende

Sabtu, 8 November 2025 - 19:06 WITA

Ini Hasil Drawing Piala Gubernur ETMC XXXIV 2025 Ende

Sabtu, 8 November 2025 - 18:44 WITA

IMI Sikka Perjuangkan Sikka Jadi Tuan Rumah Grass Track PON 2028

Sabtu, 8 November 2025 - 17:38 WITA

NasDem Bagikan 250 Undian Berhadiah Meriahkan HUT 14

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Ini Hasil Drawing Piala Gubernur ETMC XXXIV 2025 Ende

Sabtu, 8 Nov 2025 - 19:06 WITA

Nusa Bunga

IMI Sikka Perjuangkan Sikka Jadi Tuan Rumah Grass Track PON 2028

Sabtu, 8 Nov 2025 - 18:44 WITA

Nusa Bunga

NasDem Bagikan 250 Undian Berhadiah Meriahkan HUT 14

Sabtu, 8 Nov 2025 - 17:38 WITA