LARANTUKA, FLORESPOS.net-Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda, para anak muda Waibalun, Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar kegiatan Fun Football PEDOX CUP I.
Ini merupakan sebuah turnamen sepak bola yang bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga ruang persaudaraan dan kebersamaan lintas wilayah Paroki St. Ignasius Waibalun.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 masih hidup dalam denyut nadi generasi muda di tanah Lamaholot.
Seremoni pembukaan Fun Football PEDOX CUP I tahun 2025 berlangsung meriah, diiringi oleh penampilan Drum Band SMPK Ratu Damai Waibalun yang menambah semangat dan keceriaan suasana.
Lapangan Waibalun menjadi saksi semangat sportivitas dan kebersamaan para peserta yang datang dari empat wilayah: Desa Lamawalang, Kelurahan Waibalun, Kelurahan Lewolere, dan Kelurahan Pantai Besar.
Masing-masing tim membawa kebanggaan komunitasnya, namun tetap menjunjung tinggi nilai persaudaraan yang menjadi jiwa turnamen ini.
Ketua Panitia, A. S. Kromen, dalam sambutannya menegaskan bahwa PEDOX CUP I bukan hanya tentang pertandingan sepak bola, melainkan sebuah ajang untuk mempererat persaudaraan antar-anak muda di Paroki St. Ignasius Waibalun.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menyalakan kembali api persatuan dan sportivitas. Kita bermain bukan untuk menang sendiri, tapi untuk menang bersama dalam semangat Sumpah Pemuda,” ungkapnya, Selasa (28/10/2025).
“PEDOX” sendiri merupakan salah satu komunitas anak muda yang berada di kelurahan Waibalun. Tidak saja hanya terbatas pada duduk kumpul dan bersenang-senang, kini PEDOX bergerak dan berinisiatif menyelenggarakan turnamen Sepak Bola sebagai bentuk Gelekat Lewo Waibalun.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh para Lurah dan Kepala Desa dari wilayah peserta, serta beberapa tamu undangan yang memberikan dukungan moral bagi para pemain muda.
Kehadiran mereka menjadi bentuk apresiasi terhadap kreativitas dan inisiatif kaum muda yang terus berupaya menghadirkan kegiatan positif di tengah masyarakat.
Lebih dari sekadar pertandingan, Fun Football PEDOX CUP I menjadi panggung kebersamaan, tempat anak muda menyalurkan energi positif, mengasah kerja sama tim, dan belajar menghargai lawan dalam sportivitas.
Dalam konteks peringatan Sumpah Pemuda, kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa persatuan, kebersamaan, dan cinta tanah air bisa diwujudkan melalui hal-hal sederhana—bahkan lewat bola yang bergulir di lapangan kecil Waibalun.
Dari Waibalun, semangat Sumpah Pemuda terus hidup. Fun Football PEDOX CUP I membuktikan bahwa anak muda Waibalun Lamaholot tidak hanya pandai bersorak, tetapi juga mampu bergerak dan mencipta—membangun persaudaraan dari lapangan, untuk Indonesia yang lebih kuat dan bersatu. *
Penulis : Karolus Banda Larantukan (Kontributor)
Editor : Anton Harus
 
      

 
					





 
						 
						 
						 
						 
						


