Sukses Berkat BRI, Maria Saidah Tak Bisa Berpaling ke Lain Hati

- Jurnalis

Jumat, 24 Oktober 2025 - 15:37 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAUMERE, FLORESPOS.net- Jarum jam menunjukan pukul 08.10 Wita, suasana di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Alok di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai terlihat sepi.

Aktifitas bongkar muat dan penjualan ikan di TPI Alok berlangsung sejak pagi sekitar pukul 05.30 Wita hingga paling lama jam 9 atau 10 pagi termasuk pedagang ikan eceran.

Maria Nona Saidah tampak sibuk mengambil es balok dan memasukan ke dalam cool box putih berbahan stryrofoam tempat ia menyimpan ikan untuk berjualan secara eceran.

“Paling sehari bisa untung Rp50 ribu kalau bulan gelap, kalau bulan terang harga ikan naik sehingga bisa untuk Rp100 ribu bahkan lebih,” ucapnya saat ditemui di TPI Alok Maumere, Jumat (24/10/2025).

Mengenakan baju terusan berwarna ungu muda dan topi kain bundar berukuran besar Saidah tampak sibuk menawarkan ikan kepada pembeli yang lewat.

Cool box styrofoam berwana putih dijadikan alas menempatkan mangkok bundar berbahan stainless steel yang menjadi wadah meletakan ikan berbagai ukuran untuk dijual.

Saidah mengaku berjualan ikan sejak tahun 2006 di pasar ikan Wuring yang berlokasi depan sekolah MIS Wuring dengan modal awal Rp100 ribu untuk membeli ikan.

Tahun 2007, Nuraini temannya berjualan ikan menawarkan meminjam dana di BRI Unit Wuring untuk dipergunakan sebagai modal usaha berjualan ikan.

“Ada teman saya bernama Bibi Nuraini mengajak saya pinjam dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan oleh BRI. Waktu itu, saya pinjam uang Rp3 juta,” ucapnya.

Setelah selesai shalat Subuh, Saidah berangkat membeli ikan di TPI Alok untuk dijual di TPI Alok dan di Pasar Wuring.

Setelah jangka waktu peminjaman selama setahun selesai, cicilannya pun lunas, sehingga dirinya memberanikan diri meminjam modal kembali di BRI Unit Wuring sebesar Rp15 juta.

“Setengah uang pinjaman dari BRI dan uang hasil keuntungan saya selama berjualan saya pergunakan untuk membeli sebidang tanah dengan ukuran 15 x 20 meter persegi seharga Rp25 juta,” ungkapnya.

Saidah mengaku, tidak pernah menunggak cicilan pembayaran pinjaman sehingga dirinya dipercaya meminjam uang dengan nominal lebih besar mulai dari Rp50 juta, Rp200 juta bahkan hingga Rp400 juta.

Ia mengatakan baru selesai melunasi pinjaman dana Rp400 juta pada bulan September 2025 sehingga kembali meminjam dana dengan nominal sama Rp 400 jut.

Uang hasil pinjaman dipergunakan membangun rumah, membeli kapal ikan seharga Rp57 juta serta membeli mobil pick up dan membiayai sekolah 2 orang anaknya.

“Mobil pick up untuk suami usaha berjualan ikan ke luar kota Maumere.Saya bersyukur bisa mendapatkan pinjaman modal usaha dari BRI sehingga usaha saya berkembang dan hidup jadi lebih baik,” ucapnya.

Pintar Mengelola Uang

Saidah mengenang awal pinjam dana, dirinya hanya menyertakan foto copy KTP dirinya dan sang suami Umar Tolok, kartu keluarga, surat izin usaha dan surat keterangan kelakuan baik.

Baca Juga :  Tokoh Penggerak Koperasi Pratama Andreas Mbete Serahkan Piagam kepada Pengurus Kopdit Obor Mas

Dia mengaku mengajukan proposal peminjaman dana ke BRI dan dan petugasnya menerima dan melayaninya dengan ramah hingga proses pencairan dananya hanya butuh waktu 2 hari.

“Saya diberi kepercayaan sudah sampai Rp. 400 juta ini. Jadi saya sangat berterima kasih untuk BRI dan saya harapkan ke depannya BRI semakin maju dan selalu membantu masyarakat ekonomi lemah yang ingin meminjam modal usaha ke BRI,” ucapnya.

Saidah mengaku, sejak awal dari angsuran atau cicilan pembayaran pinjaman kecil sampai saat ini sebulan Rp39 juta dirinya selalu membayar tepat waktu dan tidak menunggak.

Ia mengatakan, bila kita mengatur keuangan itu sebaik mungkin tentu kita bisa mengangsur atau membayar cicilan utang tapi kalau kita memang tidak tahu mengelola uang maka usaha pun hancur dan terjerat kredit macet.

“Uang itu akan habis jadi kita harus pintar-pintar mengelolanya.Saya setiap bulan itu mengangsur ke BRI dan biasanya sesuai dengan tanggal pencairan dana saya,” ungkapnya.

Saidah mengaku, dulu tidak pernah terlintas dalam pikirannya untuk bisa memiliki kapal ikan dan mobil sebab modal usahanya pas-pasan sehingga ia bersyukur bisa mendapatkan pinjaman dana KUR dan membuat usahanya berkembang.

Tetap Jualan Ikan Eceran

Saidah tersenyum saat ditanyai apakah pernah ada bank atau lembaga keuangan lain seperti koperasi yang menawarkan peminjaman dana.

Warga RT 21 RW04 Waidoko, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat ini mengaku sering ditawari namun dirinya tidak meladeni karena sudah sejak awal terbantu dengan KUR dari BRI.

“Saya sejak awal jatuh cinta dengan BRI sehingga tak bisa pindah ke lain hati,” ucapnya berkelakar.

Meski sudah tergolong sukses, perempuan 49 tahun ini tetap berjualan ikan secara eceran di TPI Alok dan di Pasar Wuring meski keuntungan yang diperoleh hanya Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per hari.

Alumni SMAN 2 Maumere ini berterus terang berasal dari keluarga yang tergolong susah dan tinggal di rumah sangat sederhana di Waidoko.

Hal ini yang membuat dirinya tak bisa meninggalkan usaha jualan ikan secara eceran meski harus berpanas-panasan di bawah terik mentari dan jalanan becek TPI Alok Maumere.

“Meski sudah hidup lebih baik namun saya tetap berjualan ikan secara eceran karena saya orang susah dan memulai usaha dari modal yang hanya seberapa,” ungkapnya.

Terus Lakukan Pendampingan

Untuk kredit mikro di bank BRI terdapat pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) yang disalurkan kepada perorangan yang memiliki usaha sebagai tambahan modal untuk pengembangan usaha.

Kepala BRI Cabang Maumere I Nyoman Destrawan kepada awak media di ruang kerjanya menjelaskan proses pengajuan KUR dan kenapa ada masyarakat yang tidak bisa mengakses pinjaman ini.

Baca Juga :  DPC PKB Ende Masih Tunggu Djafar Achmad, Akan Bersikap Jika Tidak Penuhi Persyaratan

Destrawan menyebutkan, semua proses pencairan dananya harus dilakukan secara selektif terlebih untuk pinjaman hingga Rp100 juta karena KUR BRI ini merupakan kredit usaha mikro tanpa jaminan.

“Semua ini harus berdasarkan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kalau informasi banknya jelek pasti tidak akan bisa dilayani. Itu yang mungkin-mungkin masyarakat belum mengetahui,” sebutnya.

Destrawan jelaskan, semua lembaga keuangan termasuk BRI sudah koneksi dengan Bank Indonesia (BI) dan OJK termasuk pay letter sehingga ketika ada permasalahan kredit di lembaga keuangan maka otomatis nasabah atau masyarakat yang mau meminjam dana tidak akan bisa dilayani.

Ia menegaskan, bukan berarti ada sentimen dari pihak bank atau bagaimana tetapi memang nasabah tersebut sedang bermasalah terkait dengan pembayaran kreditnya sehingga tidak mungkin mendapatkan kredit.

“Ini tergantung dari informasi SLIK OJK nya dan juga dari usaha debitur. Kalau memang itu layak, pasti akan dilayani oleh pihak BRI,” ungkapnya.

Destrawan juga berkomentar mengenai sosok Saidah, nasabah BRI Unit Wuring yang sukses meminjam dana hingga ratusan juta dan usahanya pun berjalan baik dan berhasil.

Ia menyebutkan, nasabah itu melakukan peminjaman dana dari nominal kecil dan sejak dari awal BRI lakukan pembinaan dan pembayaran cicilannya juga bagus sehingga pasti akan dipercayai oleh BRI.

“Pembayaran cicilannya tidak pernah telat dan terus bagus. Makanya sampai sekarang bisa meminjam sampai angka Rp400 juta.Nasabah BRI Unit Wuring ini nantinya akan dibawa ke BRI Cabang Maumere agar bisa lebih dikembangkan usahanya,” ucapnya,

Destrawan menyampaikan, para mantri bertugas mendampingi dan melakukan pembinaan kepada para kreditur termasuk mengedukasi bahwa apabila kredit ini pembayarannya bagus maka pasti akan diedukasi untuk tambah pinjaman dana yang lebih besar.

Untuk BRI Cabang Maumere kata dia, hingga bulan September 2025 sudah tersalurkan sebanyak Rp 259 miliar dari target sebesar Rp269,6 miliar yang harus digelontorkan.

“Mungkin sekarang sudah hampir ditutup karena sudah memasuki akhir tahun.Kalau yang kredit untuk retail Rp100 juta sampai Rp500 juta sudah tutup tapi kalau kredit mikro masih ada,” terangnya.

Destrawan menggarisbawahi, kredit KUR hanya untuk pengembangan usaha sehingga usahanya harus ada terlebih dahulu, bukan meminjam dana untuk membuka usaha.

Dirinya berpesan kepada masyarakat Kabupaten Sikka agar terus berkembang dan apabila butuh bantuan modal usaha, maka silahkan datang ke kantor BRI unit atau cabang.

“Kita pasti akan melayani. Tapi ingat, jangan sampai telat dalam pembayaran dan jaga semua pembayaran utang di lembaga keuangan lainnya berjalan lancar,” pungkasnya. *

Penulis : Ebed de Rosary

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur
Peringati Hari Pahlawan, GMNI NTT Dorong Riwu Gah Masuk Pahlawan Nasional
Tak Mau Kalah dengan Sang Kakak, BMP Flotim Target Menang dengan Platina FC
Bermain Tanpa Gol dengan Persami, Coach Petu Akui Masih Lemah di Lini Depan
Siswi SMKN 3 Maumere Memukau Penonton Lewat Story Telling Berjudul Kapalelu Versi Bahasa Inggris
Momen Hari Pahlawan, BRI Maumere dan Unipa Tanda Tangan MoU Peningkatan SDM
Perseftim Raih Poin Penuh, Pelatih Persim Sebut Faktor Cuaca Mempengaruhi Stamina Pemain
Rendy dan Erick Juara Umum Grass Track Bupati Sikka Cup Serie 1
Berita ini 74 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 13:35 WITA

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur

Selasa, 11 November 2025 - 11:32 WITA

Peringati Hari Pahlawan, GMNI NTT Dorong Riwu Gah Masuk Pahlawan Nasional

Selasa, 11 November 2025 - 10:45 WITA

Tak Mau Kalah dengan Sang Kakak, BMP Flotim Target Menang dengan Platina FC

Selasa, 11 November 2025 - 10:07 WITA

Bermain Tanpa Gol dengan Persami, Coach Petu Akui Masih Lemah di Lini Depan

Selasa, 11 November 2025 - 09:59 WITA

Siswi SMKN 3 Maumere Memukau Penonton Lewat Story Telling Berjudul Kapalelu Versi Bahasa Inggris

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur

Selasa, 11 Nov 2025 - 13:35 WITA