MAUMERE, FLORESPOS.net-Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara utama dalam seminar dengan tema “Pengelolaan Lahan Kering dan Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Ketahanan Pangan di NTT“ menekankan pentingnya Koperasi Desa (Kopdes).
Penegasan ini disampaikan Zulkifli Hasan dihadapan para mahasiswa, pejabat pemerintah termasuk para kepala desa yang hadir di aula Universitas Muhammadiyah Maumere (Unimof).
“Jangan jadi Koperasi KUD, Ketua Untung Duluan. Koperasi Desa itu yang paling penting usahanya dulu bukan uang. Kalau koperasinya hanya pinjam uang, setahun kolaps,” tegas Zulhas sapaannya, Jumat (1/8/2025).
Zulhas mengatakan di Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih atau Koperasi Kelurahan Merah Putih ada 7 unit usaha yang wajib ada termasuk Kopdes menjadi agen sembako.
Ia menyebutkan, pemerintah ingin memangkas jalur distribusi yang panjang sehingga Kopdes bisa jdi toko sembako, menghapus rantai pasok dan meniadakan tengkulak.
“Untuk itu perlu ada keberpihakan dari Bulog.Kopdes juga bisa jadi agen atau distributor pupuk dan bekerjasama dengan Bulog membeli gabah dan jagung dari petani,” ucapnya.
Zulhas menambahkan, Kopdes Merah Putih juga bisa menjadi agen Brilink serta bekerjasama dengan Kantor Pos dan Giro sehingga semua bantuan dari pemerintah disalurkan melalui Kopdes.
Dia membeberkan, pemerintah akan mengimpor 500 ribu ekor sapi betina dari Brasil dan rencana ini telah disetujui Presiden Prabowo Subianto dimana selama ini Indonesia mengimpor sapi dari Australia sebanyak 200 ribu ekor per bulan.
“Pemerintah memilih untuk mendatangkan sapi dari Brasil, sapi betina dan bibit sapinya berkualitas. Di usia 1,5 tahun beratnya bisa mencapai 600 kilogram,” terangnya.
Zulhas menjelaskan, sapinya tidak pakai kawin tapi menggunakan kawin suntik atau inseminasi buatan sehingga menghasilkan keturunan yang berkualitas sebab sapi di Indonesia umur 3 tahun beratnya hanya 200 kilogram.
Sapi-sapi ini kata dia, akan dibagikan ke desa dan dikelola Koperasi Desa Merah Putih dimana setiap Kopdes akan mendapatkan jatah sebanyak 10 ekor sapi betina impor tersebut.
“Kalau Kopdes dikelola dengan baik maka tahun ketiga atau tahun keempat Kopdes sudah mandiri dan berkembang. Desa akan lahir pusat-pusat kegiatan ekonomi,” terangnya. *
Penulis : Ebed de Rosary
Editor : Wentho Eliando











