Forum Peduli Lingkungan Minta Bupati dan DPRD Nagekeo Tolak Proyek Geothermal, Ini Jawaban Bupati

- Jurnalis

Kamis, 5 Juni 2025 - 13:47 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MBAY, FLORESPOS.net-Umat se Kevikepan Mbay, Keuskupan Agung Ende yang tergabung dalam Forum Peduli Lingkungan meminta Bupati Nagekeo Simplisius Donatus, Wakil Bupati Gonzalo Muga Sada dan DPRD, jangan tutup telinga dan jangan tanda tangan surat proyek geothermal yang sudah disurvei.

Bupati Nagekeo, Wakil Bupati dan DPRD jangan menggadaikan masa depan Flores demi proyek jangka pendek serta meminta Kepal Dinas Pertambangan NTT, dan Menteri ESDM RI, untuk menghentikan segala proses perijinan dan eksplorasi geothermal di wilayah Kevikepan Mbay, dan mencabut penetapan Flores sebagai pulau panas bumi.

Demikian Wakil Vikaris Episkopal Kevikepan Mbay Romo Basilius Lewa dalam orasi publik aksi demo penolakan proyek Geothermal di Flores di Kantor Bupati Nagekeo, Kamis (5/6/2025).

Romo Basilius mengatakan, mereka datang ke Kantor Bupati untuk menyampaikan suara kenabian, suara umat, dan suara bumi yang sedang menjerit.

Menurutnya proyek geothermal yang di rencanakan di wilayah Kevikepan Mbay, Kabupaten Nagekeo dan daratan Flores pada umumnya, bukan pembangunan,  melainkan bentuk eksploitasi yang mengancam, kehidupan manusia dan keutuhan ciptaan.

“Kami telah menerima dan menelaah dengan seksama berbagai informasi dari umat di 3 titik yang telah disurvei oleh Kementerian ESDM RI,” katanya.

Baca Juga :  15 Pekerjaan Paling Dibutuhkan hingga 2030, Ada Guru dan Dosen

“Dari 20 Paroki se Kevikepan Mbay, mereka bersuara satu, yakni menolak proyek geothermal karena mengancam tanah, air, udara, dan masa depan anak cucu kami. Geotermal tidak cocok dikembangan di bumi Flores! Ini wilayah rawan bencana, kaya nilai budaya, dan sangat bergantung pada ekosistem alami. Kita tidak anti energi baru terbarukan, tapi masih ada opsi lain yang lebih aman, yakni PLTA, PLTAL, PLTB, dan PLTS,” kata Romo Basilius.

Romo Basilius menegaskan pembangunan sejati adalah pembangunan yang menghidupkan bukan yang justru menghancur.

“Dalam terang Iman kami di ajarkan untuk menjaga bumi sebagai rumah bersama, bukan menjualnya pada kepentingan modal.”

“Saya ingin menegaskan bahwa bahaya ekologis: eksplorasi geotermal beresiko tinggi merusak sumber air, mencemari udara dan memicu bencana ekologis, yang tidak dapat di kendalikan. Dampak sosial: proyek ini berpotensi menimbulkan konflik horizontal penggusuran dan hilangnya ruang hidup masyarakat adat dan lokal. Transpirasi dan Partisipasi: proyek ini minim informasi dan tidak melibatkan partisipasi masyarakat terdampak. Ini melukai asas demokrasi dan keadilan sosial. Tanggu jawab moral dan etis: gereja memiliki bertanggung jawab moral untuk bersuara kehidupan. Kami tidak bisa diam jika tanah-tanah umat kami yang terancam,” tegas Romo Basilius.

Baca Juga :  RSUD Aeramo Layani Operasi Katarak dan Pengangkatan Polip Hidung

Romo Basilius menegaskan aksi demo itu merupakan panggilan nurani,  bukan sekadar reaksi emosional. Dan ini adalah suara umat dan suara gereja yang memihak pada kehidupan. Jika proyek ini tetap di lanjutkan maka biarlah sejarah mencatat bahwa gereja dan umat di Kevikepan Mbay, Kabupaten Nagekeo, tidak tinggal diam.

“Kami akan berdiri bersama rakyat untuk mempertahankan tanah air. Semua kami sampaikan dengan penuh harap akan kebijaksanaan dan keberanian moral pemimpin daerah kami,” katanya.

Sementara Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus, dan Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo menerima ribuan umat se Kevikepan yang tergabung dalam Forum Peduli Lingkungan.

Pemda Mendukung Aspirasi

Bupati Nagekeo menyatakan, Pemda Nagekeo mendukung dan menerima aspirasi umat se Kevikepan Mbay.

“Terkait penolakan proyek geotermal ini, kami terima aspirasinya,” ujar Bupati.

Bupati berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait aspirasi umat tersebut.

“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menindaklanjuti aspirasi ini,” tambahnya.

Dalam aksi itu, forum mengapresiasi sikap Bupati Nagekeo yang menerima aspirasi mereka. Mereka berharap Pemda Nagekeo dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah pusat dalam menyelesaikan masalah tersebut. *

Penulis : Arkadius Togo

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Insan Bumi Mandiri Kembangkan Program Ekonomi Pesisir di Golo Mori, Manggarai Barat
Pemda Sikka Bentuk Koperasi Merah Putih di 194 Desa dan Kelurahan
Sepuluh Pesan Romanus Woga Agar Kopdit Bisa Meraih Sukses
Manager Puskopdit Swadaya Utama Paparkan Tantangan dan Harapan Agar Kopdit Bisa Bertahan
Temui Ombudsman NTT Dirut PT. Flobamor Paparkan Masalah Perusahaan
Polres Ende Terjunkan Anggota ke Rumah Ibadah, Ternyata Ini yang Dilakukan
Songsong Festival Seni Pertunjukan, Dispar Flores Timur Gelar Workshop
Ini Komitmen PT Banera Hadirkan Apotek Pelengkap di Kompleks RSUD Ende
Berita ini 368 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 12:18 WITA

Insan Bumi Mandiri Kembangkan Program Ekonomi Pesisir di Golo Mori, Manggarai Barat

Sabtu, 14 Juni 2025 - 08:39 WITA

Pemda Sikka Bentuk Koperasi Merah Putih di 194 Desa dan Kelurahan

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:55 WITA

Sepuluh Pesan Romanus Woga Agar Kopdit Bisa Meraih Sukses

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:49 WITA

Manager Puskopdit Swadaya Utama Paparkan Tantangan dan Harapan Agar Kopdit Bisa Bertahan

Jumat, 13 Juni 2025 - 16:56 WITA

Temui Ombudsman NTT Dirut PT. Flobamor Paparkan Masalah Perusahaan

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Sepuluh Pesan Romanus Woga Agar Kopdit Bisa Meraih Sukses

Jumat, 13 Jun 2025 - 19:55 WITA

Nusa Bunga

Temui Ombudsman NTT Dirut PT. Flobamor Paparkan Masalah Perusahaan

Jumat, 13 Jun 2025 - 16:56 WITA