LARANTUKA, FLORESPOS.net-Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang sebelumnya naik ke Level IV Awas kini diturunkan ke Level III Siaga. Penurunan status itu berdasarkan pengamatan visual selama periode 14-20 Februari 2025.
Kepala Badan Geologi Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc. menjelaskan, berdasarkan pengamatan visual dan kegempaan pada periode 14-20 Februari 2025, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-1000 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut. Suhu udara sekitar 21-32.1°C.
“Selama periode ini tercatat hanya 1 kali terjadi erupsi pada tanggal 17 Februari 2025 dengan tinggi 400 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna kelabu,” kata Muhammad Wafid dalam keterangan tertulis kepada media, Kamis (20/2/2025).
Muhammad Wafid menyebutkan, jenis gempa yang terekam selama periode yang sama, yaitu 3 kali gempa Letusan, 158 kali gempa Hembusan, 49 kali gempa Harmonik, 5 kali gempa Low Frekuensi, 12 kali gempa Vulkanik Dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 45 kali gempa Tektonik Jauh dan 1 kali getaran banjir.
Secara visual pada periode tersebut, kata Muhammad Wafid, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki menurun. Hanya terjadi 1 kali erupsi pada periode ini.
Gempa hembusan jumlahnya masih fluktuatif. Hembusan asap pada area sekitar puncak di sisi barat laut membentuk seperti rekahan cenderung tipis. Adanya asap kawah (solfatara) ini disebabkan adanya zona alterasi (zona lemah), sehingga terlihat asap solfatara yang keluar dari area tersebut.
Area tersebut berpotensi terjadi “directed blast” (erupsi langsung searah) yang dapat terjadi ke arah barat laut-timur laut dari Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Gempa Letusan pada periode ini mengalami penurunan, hal ini disebabkan berkurangnya suplai magma dari dalam sehingga erupsinya berkurang dan lebih dominan hembusan,” jelas Muhammad Wafid.
Muhammad Wafid juga menyebutkan, gempa Vulkanik Dangkal dan Vulkanik Dalam turun cukup signifikan dibanding periode sebelumnya.
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Wall Abulat
Halaman : 1 2 Selanjutnya