RUTENG, FLORESPOS.net-Para petani yang menanam porang di kawasan bukit Lando Lomes, Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang merasakan motivasi dan spirit kerja tinggi karena sudah menikmati hasilnya.
Dalam musim tanam sekarang, petani Lando Lomes telah mematok rencana penanaman porang pada areal seluas 50 ha.
Penggiat tanaman porang, Agustinus Adil mengatakan, anggota kelompok taninya yang berjumlah 40 orang telah berkomitmen untuk menambah areal penanaman sekarang ini menjadi 50 ha.
“Kami sudah sepakat untuk melipatgandakan areal penanaman. Mengapa? Karena kami sudah rasakan manfaatnya secara ekonomi,” kata Agustinus per telepon, Kamis (12/9/2024).
Dikatakan, petani sekarang telah dan sedang menyiapkan lahan. Yang sudah siap langsung mulai menanam umbi porang yang kecil-kecil.
Kerjanya sudah terjadwal dengan baik dan harus mengikuti semua saran teknis yang ada agar porangnya tumbuh subur dan hasilnya berkualitas.
Penanaman yang dilakukan pada musim sekarang sudah pasti lebih baik dan serius lagi agar hasilnya lebih baik lagi.
Sebabnya petani sudah merasakan manfaatnya secara ekonomi pada panen kali lalu dengan hasil jualan yang tidak terduga besarnya.
Petani, demikian petani Agus Adil yang pernah belajar kepemimpinan dan pertanian di Jepang itu, tidak menyangka mendapat hasil yang begitu banyak. Ada petani yang mendapat seratusan juta, dan bahkan hingga tiga rsampai empat ratus juta rupiah.
Dan, malah ada beberapa anggota kelompok mendapat uang bisa menyentuh angka miliaran rupiah dari porang ini. Hasil yang luar biasa dan tidak terduga sama sekali.
Apa yang terjadi ini, lanjut Agus Adil, tidak terlepas dari motivasi dan spirit yang diberikan Pastor Paroki Mbata Rm. Bernard Palus ketika itu. Karena itu, dirinya dan anggotanya tidak berhenti berterimakasih kepada Romo Bernard.
Sebelumnya Romo Bernard mengatakan, dirinya sudah mengetahui soal tingginya kebutuhan porang di pelbagai negara di dunia. Kebutuhan sangat tinggi untuk aneka produk makanan, obat-obatan, kosmetik, dan lain-lain.
“Kita harus tangkap peluang ini. Karena itu, saya mulai gerakan petani untuk tanam porang. Dan, respons bagus dan bertahan terus adalah Bapak Agus Adil dan kelompoknya,” kata Pastor Paroki Wae Kajong, Manggarai ini. *
Penulis : Christo Lawudin
Editor : Wentho Eliando