BAJAWA, FLORESPOS.net-Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menyebut Bupati Ngada Andreas Paru sebagai pelobi ulung.
“Bupati Andreas merupakan pelobi ulung. Saya memberikan apresiasi atas perjuangan bagi Kabupaten Ngada,” kata Melki Laka Lena usai peletakan batu pertama pembangunan tahap ketiga Rumah Sakit Umum Bajawa di Late, Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, Sabtu (13/7/2024).
Melki Laka Lena yang juga Ketua DPD I Partai Golkar NTT menambahkan, Bupati Ngada Andreas Paru senantiasa berjuang untuk melakukan lobi-lobi di tingkat pusat sehingga banyak dana yang masuk ke Kabupaten Ngada.
Selain itu, menurut Melki Laka Lena, Bupati Andreas juga senantiasa bekerja keras untuk Kabupaten Ngada sehingga banyak program terutama di bidang Kesehatan dengan dana miliaran rupiah terus digelontorkan oleh pemerintah pusat.
Melki Laka Lena juga mengatakan di antara sejumlah Bupati di NTT, Bupati Ngada Andreas Paru merupakan seorang pekerja keras.
Menghadirkan Rumah Sakit Umum baru di Bajawa tentu dirinya mengetahui bahwa banyak tantangan yang dihadapi termasuk dari lembaga dewan namun lewat sebuah perjuangan yang sungguh-sungguh maka rumah sakit itu telah hadir melalui pinjaman daerah hingga mendapat sentuhan dana dari pemerintah pusat.
“Karena pikirannya yang visioner dan untuk masyarakat Ngada maka rumah sakit baru di Late ini hadir,” kata Melki Laka Lena.
Diungkapkannya, yang menjaga tugas dan tanggung jawab yang diberikan rakyat adalah melakukan hal baik dan benar maka leluhur dan Tuhan pasti menjaga.
Di ujung sisa masa jabatan karena dirinya berkeinginan untuk maju sebagai Gubernur NTT pada Pilkada 2024, maka dirinya juga akan mengamankan semaksimal mungkin sejumlah anggaran untuk kelanjutan pembangunan rumah sakit baru di Late sebesar 50 miliar.
Selain itu di luar komisinya, Melki Laka Lena juga akan berjuang agar ada anggaran lain dan hal itu telah dilakukan koordinasi dengan Menteri Bappenas serta mengajak pihak swasta untuk bisa berinvestasi di Kabupaten Ngada.
Bupati Ngada Andreas Paru pada kesempatan tersebut juga mengatakan berkaitan dengan pembangunan RSUD Bajawa yang baru di Late maka pada tanggal 23 Juli 2022, dirinya memaparkan pembangunan di hadapan Menteri Kesehatan.
Keesokan harinya, dirinya menghadap Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, tenaga kerja yakni Melki Laka Lena guna memohon dukungan agar kiranya Kementerian Kesehatan boleh memperhatikan dan memprioritaskan pembangunan RSUD Bajawa di Late karena proses pembangunannya menggunakan dana pinjaman.
Dari pinjaman sebesar Rp 84 miliar dialokasikan Rp 24 miliar lebih untuk mulai membangun RSUD Bajawa di Late karena RSUD yang ada di bangun tahun 1978 dan lokasinya tidak dimungkinkan untuk pengembangan.
Selanjutnya, dirinya ke Komisi X yang membidangi anggaran dan ke Bappenas.
Juga lewat peran Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yakni Melki Laka Lena pada tahun 2023, pemerintah pusat mengalokasikan dana sebesar Rp 6 miliar lebih dari APBN dan tahun 2024 sebesar Rp 16 miliar lebih dari Dana Alokasi Khusus.
Perhatian terhadap kabupaten yang ada di bidang kesehatan pada tahun 2024, menurutnya sungguh luar biasa karena selain mendapat dana untuk pembangunan UGD dan Rawat Nginap sebesar Rp 16 miliar lebih juga mendapat alokasi anggaran untuk pembangunan Rumah Sakit Pratama di Riung sebesar Rp 65 miliar juga tambahan Pembangunan 5 Puskesmas baru.
Atas lahan seluas 10 hektar masih akan dibangun 16 unit bangunan di mana yang telah dibangun sebanyak 7 unit sesuai dengan master plan perencanaan juga menjadi contoh untuk Rumah Sakit lainnya di Indonesia.
Direktur RSUD Bajawa dr. Paulina H. H. Pelletimu, M.Kes, Sp.Rad dalam laporannya pada kesempatan tersebut mengatakan pembangunan RSUD Bajawa di Late saat ini telah memasuki tahap yang ketiga.
Di mana tahap pertama tahun 2022 menggunakan dana pinjaman daerah sebesar Rp 24 Miliar untuk pembangunan gedung poliklinik sebanyak 14 Poli, gudang farmasi dan IPTRS, GWT (Ground Water Tank) serta gedung panel listrik.
Tahap kedua pada tahun 2023 menggunakan Dana Alokasi Umum sebesar Rp 10 miliar untuk pembangunan gedung genset dan panel, TPS, paving, casting, incinerator dan IPAL.
Tahun 2024 yang merupakan pembangunan tahap ketiga menggunakan Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan IGD dan gedung rawat inap ibu.
Kata dr Paulina, saat ini pelayanan yang telah dilakukan di RSUD Bajawa di Late adalah pelayanan pendaftaran rekam medik, poliklinik kulit dan kelamin, poliklinik gigi dan mulut, poliklinik fisioterapi dan pelayanan farmasi yang mana pelayanannya telah dilakukan sejak 6 Februari 2024.
Pelaksanaan peletakan batu tahap 3 pembangunan RSUD Bajawa di Late berupa pembangunan IGD dan Gedung Rawat Nginap Ibu dihadiri oleh unsure Forkopimda, sejumlah Asisten Setda Ngada, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada dr.Ati Due serta pimpinan perangkat daerah lainnya.
Hadir pula Kepala Cabang Bank NTT Bajawa Jorsalino R.Seran, Direktur Perumda Ngada Yosep Sua, Pimpinan BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja,para Camat se Kabupaten Ngada, para kepala desa dan unsur BPD se-Kecamatan Golewa Barat, masyarakat Late dan Ogi serta undangan lainnya. *
Penulis: Wim de Rozari I Editor: Wentho Eliando