Bocah di Kota Ruteng Ditemukan Tewas di Sungai

- Jurnalis

Rabu, 19 Juni 2024 - 08:02 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tempat temuan jasad bocah di kota Ruteng.

Tempat temuan jasad bocah di kota Ruteng.

RUTENG, FLORESPOS.net-Tragis, kisah seorang bocah di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, keluar tak diketahui orang tua, dan kemudian ditemukan telah meninggal dunia di sungai sekitar tempat tinggalnya.

Bocah itu bernama FAU (4) beralamat di Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong. Ditemukan meregang nyawa di kali berair di bawah jembatan Wae Locak, depan gereja Katedral Ruteng.

Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh melalui Humas Ipda I Made Budiarsa, Selasa (18/6/2024) malam mengatakan, bocah tersebut ditemukan mengambang dalam air sungai oleh warga yang memang mencari bocah itu yang sejak pagi menghilang dari rumahnya di kompleks Pasar Puni, Ruteng.

“Kita terlima laporan dan petugas langsung ke tempat kejadian perkara untuk melakukan penyelidikan,” katanya.

Baca Juga :  Pemda Manggarai Kucurkan Rp 2,2 Miliar Lebih untuk SMPN 4 Langke Rembong

Menurutnya, jenazahnya sempat dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut sebelum dibawa kembali  ke rumah orang tuanya.

Ihwal kejadian itu, demikian Humas Budiarsa, sesuai dengan keterangan di lapangan, bocah itu diketahui tidak berada di rumah pukul 09.00 Wita.

Hal itu diketahui begitu ayahnya menemukan posisi kamar tidur terkunci dari dalam.

Ayahnya mengetuk pintu kamar, tetapi tidak ada sahutan dari anaknya. Ayahnya penasaran sehingga berusaha masuk kamar  dengan cara masuk melewati jendela.

Ketika masuk kamar, anaknya tidak ditemukan. Seketika itu, ayahnya langsung panik.

Keluar kamar dalam keadaan cemas, ayahnya mencari sambil juga meminta bantuan tetangga dan warga sekitar agar sama-sama melakukan pencarian.

Baca Juga :  Guru SDN Leko Tong Minta Pemkab Manggarai Timur Bangun Ruang Kelas Baru

Dikatakan, pencarian berakhir setelah seorang warga mendapati bocah itu telah mengambang dalam air dalam keadaan tidak mengenakkan baju dan sudah meninggal dunia sekitar Pkl. 13.00 Wita.

Sebelumnya seorang warga, Domi Damu mengatakan, dirinya ikut bersama warga lain mencari bocah itu ke arah utara. Bahkan sampai menyusuri kali Wae Locak.

“Kita tidak menemukan apa-apa. Ternyata anak itu mungkin jalan ke arah utara. Karena ditemukan dalam kolam kecil di jembatan Wae Locak di sebelah selatan yang cukup jauh dari rumahnya,” katanya. *

Penulis: Christo Lawudin I Editor: Anton Harus 

Berita Terkait

Inovasi Smart Traditional Tourism Village untuk Peningkatan Daya Saing Desa Wisata
Upaya Konservasi Elang Flores di Bentang Alam Mbeliling
HPN 2025, PWMB 2 Hari Berjibaku dengan Cuaca Ekstrim di Warloka Manggarai Barat
Cerita Nelayan Pesisir Solor Selatan Adaptasi Perubahan Iklim
Hujan Disertai Angin Kencang, Rumah Warga Manggarai Timur Roboh Tertimpa Pohon Kemiri
SMK Cinta Damai Borong Bersih Sampah di Obyek Wisata Cepi Watu
BRI Ende Berikan 29 Unit Hadiah, Nasabah dari Ndorurea Raih Grand Prize
Setelah Putusan Dismissal MK, Bupati Edi Pastikan Pelantikan 20 Februari di Jakarta
Berita ini 103 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 9 Februari 2025 - 21:23 WITA

Inovasi Smart Traditional Tourism Village untuk Peningkatan Daya Saing Desa Wisata

Minggu, 9 Februari 2025 - 20:26 WITA

Upaya Konservasi Elang Flores di Bentang Alam Mbeliling

Minggu, 9 Februari 2025 - 19:19 WITA

HPN 2025, PWMB 2 Hari Berjibaku dengan Cuaca Ekstrim di Warloka Manggarai Barat

Sabtu, 8 Februari 2025 - 21:28 WITA

Cerita Nelayan Pesisir Solor Selatan Adaptasi Perubahan Iklim

Sabtu, 8 Februari 2025 - 16:39 WITA

Hujan Disertai Angin Kencang, Rumah Warga Manggarai Timur Roboh Tertimpa Pohon Kemiri

Berita Terbaru

Upaya Konservasi Elang Flores di Bentang Alam Mbeliling. (FOTO: DOK.ROBERT PERKASA)

Nusa Bunga

Upaya Konservasi Elang Flores di Bentang Alam Mbeliling

Minggu, 9 Feb 2025 - 20:26 WITA