Masyarakat Rendu Butowe Minta Pembangunan Waduk Lambo Dihentikan

- Jurnalis

Rabu, 13 Maret 2024 - 20:00 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lokasi Penlok dua Waduk Lambo yang belum dibayar pekerjaan fisiknya telah mencapai 50 persen.

Lokasi Penlok dua Waduk Lambo yang belum dibayar pekerjaan fisiknya telah mencapai 50 persen.

MBAY, FLORESPOS.net – Pembangunan Waduk Lambo/Mbay terus berlanjut. Namun masih ada keluhan masyarakat tiga desa yakni Desa Rendu Butowe Kecamatan Aesesa Selatan, Desa Labolewa Kecamatan Aesesa dan Desa Ulupulu Kecamatan Nangaroro, terkait ganti rugi belum yang hingga saat ini dibayarkan. Bahkan ada satu titik di penetapan lokasi (Penlok) dua, belum ada sosialisasi maupun ganti rugi oleh pihak terkait. Namun sampai saat ini pekerjaan fisik hampir 50 persen.

Karena itu masyarakat tiga desa itu meminta pihak terkait untuk menghentikan pekerjaan Waduk Lambo di penlok dua.

“Pak bantu kami. Kami mau mengadu ke mana lagi. Tanah kami sudah di kerjakan untuk waduk namun satu persen pun kami belum terima ganti rugi,” kata Tadeus Betu alias Tedi Warga Desa Rendu Butowe,  Kecamatan Aesesa Selatan kepada Florespos.net, di Rendu Butowe, Rabu (13/3/2024).

Baca Juga :  Selamat! Ini Pemenang Lomba Inovasi Daerah Flores Timur Tahun 2023

Tedi menjelaskan, pada penetapan awal, lokasi (Penlok II) belum bisa di kerjakan karena belum ada sosialisasi lanjutan setelah konsultasi publik beberapa bulan lalu dan masih tunggu SK Gubernur NTT. Akan tetapi, ada masyarakat yang mengizinkan lahannya dikerja atas pendekatan lewat PT. Waskita, makanya bisa di kerjakan. Namun hingga saat ini hampir 50 persen pekerjaan fisik dikerjkan tapi ganti rugi tak kunjung dibayar.

“Kami minta pemerintah jangan tutup telinga dan tutup mata. Bantu kami masyarakat kecil. Atau tunggu kami larang jangan kerja pemerintah baru hadir,” kata Tadeus.

Baca Juga :  Berkat Kunjungan Wapres, Dinas Pertanian Sikka Dapat Bantuan Rp11,5 Miliar

Menurut Tadeus ,tanah di Penlok dua seluas kurang lebih 210 hektare. Tanah tersebut merupakan tanah ulayat milik dari warga tiga desa yakni Desa Rendu Butowe, Desa Labolewa dan Warga Desa Ulupulu.

Disaksikan media ini Rabu (13/3/2024) di penlok dua aktivitas terus berjalan. Pekerjaan fisik saat ini pembukaan jalan, terowongan, jembatan, speilway, pekerjaan sokrit (cor-cor tebing) dan pembangunan fasilitas pendukung lainnya.

Sementara PPK Bendungan Mbay-Lambo, Yohanes Pabi sudah beberapa kali dibungi media ini namun enggan memberikan komentar. *

Penulis: Arkadius Togo/Editor: Anton Harus

Berita Terkait

Demo PMKRI Bersama Masyarakat, Pesta Miras di Mapolres dan Permohonan Maaf Kapolres
Jadi Tim Daratan Flores Pertama yang Tiba di Ende, Persematim Incar 4 Besar
Dampak Penyitaan Moke di Kuwu, Polres Sikka Sarankan Pemda dan DPRD Buat Perda
Wabup Sikka Apresiasi IMI Sikka Selenggarakan Grass Track
BPDP Gelar Sosialisasi Program Beasiswa Sawit Dalam Rangka Pengarusutamaan Gender di Manggarai Barat
PS Malaka Tiba di Ende, Ini Daftar Tim yang Ikut ETMC XXXIV Ende
Penataan Parkir di Kota Kupang
Efisiensi, ASN Manggarai Barat Akan Bekerja dari Rumah
Berita ini 178 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 10:39 WITA

Demo PMKRI Bersama Masyarakat, Pesta Miras di Mapolres dan Permohonan Maaf Kapolres

Kamis, 6 November 2025 - 23:58 WITA

Jadi Tim Daratan Flores Pertama yang Tiba di Ende, Persematim Incar 4 Besar

Kamis, 6 November 2025 - 21:53 WITA

Dampak Penyitaan Moke di Kuwu, Polres Sikka Sarankan Pemda dan DPRD Buat Perda

Kamis, 6 November 2025 - 19:51 WITA

Wabup Sikka Apresiasi IMI Sikka Selenggarakan Grass Track

Kamis, 6 November 2025 - 18:31 WITA

BPDP Gelar Sosialisasi Program Beasiswa Sawit Dalam Rangka Pengarusutamaan Gender di Manggarai Barat

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Wabup Sikka Apresiasi IMI Sikka Selenggarakan Grass Track

Kamis, 6 Nov 2025 - 19:51 WITA