Oleh: RD. Donnie Migo
Kamis, 21 Desember 2023
(Kamis Adven III)
Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus,
Injil Lukas hari ini (1:39-45) menyajikan cerita tentang kunjungan Santa Perawan Maria ke rumah Elisabeth saudaranya.
Jarak antara Nazareth di Galilea ke Ein Karem di Yudea (tempat tinggal Elisabeth) kira-kira 160-180 km atau 39-41 jam berjalan kaki.
Maria mengambil keputusan untuk pergi mengunjungi Elisabeth setelah ia menerima pesan dari Malaikat Gabriel tentang kehamilan saudaranya itu. Suatu keputusan sekaligus panggilan untuk pergi menguatkan saudaranya.
Satu hal yang menarik dari perjumpaan mereka, bahwa ketika Elisabeth mendengar salam Maria, ada dua reaksi yang terjadi secara bersamaan, yakni “melonjaklah anak dalam rahimnya” dan “Elisabeth pun dipenuhi dengah Roh Kudus” (Lukas 1:41).
Reaksi pertama menunjukkan bahwa kehadiran Maria dan salam yang ia sampaikan bukan hanya untuk menguatkan Elisabeth melainkan juga untuk bayi yang sedang dikandung oleh Elisabeth.
Sementara itu, reaksi yang kedua menunjukkan bahwa Roh Kudus berkarya dalam diri Elisabeth. Santa Perawan Maria membawa serta dengan Roh Kudus dalam salam yang ia sampaikan.
Sehingga setelah dipenuh dengan Roh Kudus, Elisabeth memuliakan Tuhan dan bersyukur atas kunjungan yang ia terima serta menegaskan bahwa apa yang telah dinyatakan Tuhan kepada Maria akan terlaksana.
Dari penjabaran tentang situasi kunjungan Maria ke rumah Elisabeth saudaranya, ada beberapa hal yang dapat kita renungkan.
Pertama, Tuhan memanggil kita untuk peka dalam melaksanakan firman Tuhan. Maria tidak secara langsung disuruh untuk mengunjungi Elisabeth. Namun, setelah mendapat informasi dari Malaikat Gabriel, ia berinisiatif untuk pergi mengunjugi Elisabeth. Kemauan baik ini didorong oleh Roh Kudus yang berkarya dalam dirinya.
Kedua, Mari kita menerima kunjungan Maria dalam rumah kita. Kerap kali ada orang seperti Maria yang mau mengunjungi rumah kita, mereka itu adalah mereka yang mau membantu kita, mau berbuat baik kepada kita dan mau meringankan penderitaan kita.
Oleh karena itu, marilah kita menerima mereka, sebagaimana Elisabeth menerima Maria. Ketiga, menghadirkan Roh Kudus dalam setiap perjumpaan kita.
Perjumpaan Maria dan Elisabeth sebenarnya suatu pertemuan biasa dalam keluarga, namun peristiwa itu menjadi sangat bermakna dan dicatat dalam Kitab Suci karena ada intervensi Roh Kudus yang mengantar mereka pada pengakuan iman atas berkat, rahmat dan kemuliaan Tuhan bagi dunia yang terlaksana melalui diri mereka.
Marilah kita mempersiapkan diri di masa adven ini dengan mengundang Roh Kudus untuk hadir dalam rumah kita. *
RD. Donnie Migo, Imam Keuskupan Maumere, Mahasiswa Global Programs (Missouri School of Journalism) pada University of Missouri, USA