MAUMERE, FLORESPOS.net-Uskup Keuskupan Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu menitipkan dua pesan penting umatnya termasuk Penjabat Bupati Sikka, Adrianus F. Parera, S.Sos, M.Si., yang dipercaya memimpin Kabupaten Sikka selama setahun ke depan.
Ia menyampaikan itu dalam Homili Misa Perpisahan dengan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dan Wabup Romanus Woga Periode 2018-2023, dan syukuran Penjabat Bupati Sikka, Adrianus F. Parera, S.Sos, M.Si di Aula Lantai III Kantor Bupati Sikka, Senin (25/9/2023).
Pesan Uskup Edwaldus itu terinspirasi dari Bacaan Kitab Ezra 1:1-6 dan Injil Lukas 8:16-18.
Pertama, kita terpanggil untuk mempersembahkan seluruh hidup kita dalam terang kasih Allah, juga dalam tugas pengabdian publik yang tidak mudah. Apapun intrik politik yang terjadi, seorang pemimpin tidak boleh tinggi hati, angkuh dan menutup dirinya pada misteri cinta Yesus Kristus.
Jabatan ini sementara, dan pada simpuh salib Yesus, seorang pemimpin hendaknya bersujud dan memohonkan rahmat pertobatan dan pengampunan, baik untuk dosa pribadi maupun dosa yang terjadi karena sistem yang rapuh dan sarat akan kegelapan ketidakadilan.
Kedua, harapan Ezra akan kasih Tuhan, lahir dari pengolahan dan pemurnian hidup iman yang harus menjadi contoh bagi para pemimpin yang dibentuk dalam tradisi sebagai umat beriman kristiani.
Kepemimpinan hendaknya lahir dari sebuah pengolahan diri yang luar biasa, dari lapisan rasa kecewa dan putus asa, lapisan kegelisahan dan ketakutan hingga transformasi keberanian dan keyakinan yang tidak pernah padam.
“Seorang gembala negara, pun butuh pengolahan diri melalui doa, meditasi dan kontemplasi agar kita sanggup membawa suka duka hidup kita dalam darah Kristus sendiri. Pengabdian dalam hening, pemberian diri dalam cinta, akan membuat kita bahagia dan terus bahagia, meskipun kita termakan usia dan kesehatan, kita tenggelam dalam rasa sakit dan rasa lelah,” kata Uskup Edwaldu.
“Meskipun apa yang telah kita perjuangkan dicibir dan dihina, tetaplah menjadi pelita yang bercahaya yang terus memperjuangkan kesejahteraan hidup orang banyak. Penolakan dan pengkhianatan pasti kita rasakan dan kita alami, namun kita perlu belajar dari salib Yesus, yang dikhianati namun Yesus tetap ditinggalkan dan mengampuni dan memberkati dunia yang membencinya,” katanya.
Uskup Edwaldus menggarisbawahi bahwa cinta seorang pemimpin memang harus seperti cinta Yesus, dan perutusan hari ini adalah syukur untuk rahmat Allah dalam hidup kita.
“Semoga Tuhan memberkati kita sekalian.Mari bertolak ke tempat yang dalam, dalam sukacita dan terang kasih Allah,” katanya.
Pelita Tetap Bercahaya
Homili Uskup Edwaldus dalam perayaan ekaristi bertema “Pelita Tetap Bernyala” itu juga mengemukakan bahwa tema ini mau menggarisbawahi bahwa betapa cahaya yang sejati hanya datang dari Tuhan, dan kita sekalian membawa cahaya berkat itu ke tengah kehidupan dunia dengan segala tantangan dan pergulatannya.
“Terang kasih Allah, yang dihayati oleh penginjil Lukas, adalah terang yang tidak pura-pura, sebaliknya terang sesungguhnya yang telah menyinari kegelapan dunia, dan Kristus Yesus telah membuktikan betapa cinta mengalahkan kebencian, dan pengurbanan diri menghancurkan dendam kesumat dan amarah,” katanya.
Pelita yang bernyala, lanjut Uskup, menjadi sebuah doa sekaligus amanat dari Yesus kepada semua umat beriman, termasuk kepada Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati yang telah mengabdikan diri untuk masyarakat Sikka dan yang telah menyerahkan mandat itu kembali kepada negara, melalui seorang penjabat Bupati.
Menurut Uskup, sebuah pengalaman yang menyentuh, ketika sebagai murid-murid Yesus, kita tidak mengandalkan kekuasaan untuk kenyamanan diri dan keluarga, tetapi sebaliknya kita mengandalkan berkat Tuhan yang melampaui pikiran dan juga yang melampaui indra penglihatan kita.
“Kita tidak tahu tantangan dan pergolakan yang kita alami selama memimpin, namun kita percaya betapa dalam doa dan berkat Allah, kita dibimbing dan dituntun untuk selalu mengandalkan terang kasih Yesus dalam suka duka panggilan pengabdian kita, kita digerakkan Roh Kudus, untuk terus berjuang memberikan yang terbaik bagi kesejahteraan orang banyak,” katanya.
Uskup Edwaldus mengutip perikope Injil Lukas 8:17, demikian petikannya “Sebab tidak ada yang tesembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan akan dinyatakan.”
Penggalan sabda Yesus ini, lanjut Uskup, sungguh menyentuh hati dan menggugah hati nurani setiap kita yang hadir pada saat ini, betapa hanya di dalam cinta dan pengampunan Tuhanlah, kita dapat merasakan dan mengalami terang kasih Allah.
“Sabda ini begitu kuat menghancurkan ketertutupan hati dan keangkuhan kita pada zona nyaman, yang kerapkali merasa kuat dengan kekuasaan dan kekuatan duniawi, lantas lupa bahwa hidup ini sementara, jabatan kita tidak abadi.”
“Sungguh memang tidak ada yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan itulah misteri iman kebangkitan Kristus yang membuka mata hati para muridnya dan juga mata hati orang-orang yang membenci dan bahkan membunuhnya,” kata Uskup Edwaldus.
“Tidak ada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan akan dinyatakan, menjadi kenyataan, ketika salib dan penderitaan Kristus tidak sia-sia, namun beroleh kesempurnaan dalam cinta Allah Bapa yang membangkitkan Yesus dari alam maut.”
Lanjut Uskup Edwaldus, “Apa yang dianggap sebagai kemalangan dan kutukan oleh orang yang tidak mengimani Yesus yang tersalib, justru sebaliknya diyakini sebagai kemenangan dan berkat melimpah oleh orang yang mengimani dan mencintai Yesus yang hidup dan bangkit. Apa yang tidak kelihatan oleh kekuasaan dunia pada saat pengadilan dan pembunuhan Yesus, kini dinyatakan dalam kelemahlembutan dan ketulusan Gereja perdana, yang mengalami daya kuasa pengampunan Yesus dalam hidup mereka.”
Minta Dukungan Elemen Warga
Penjabat Bupati Sikka Adrianus F. Parera dalam sambutannya antara lain meminta dukungan semua pihak, termasuk dukungan dari YM Uskup Maumere, para imam,para mantan bupati-wakil bupati Sikka, DPRD, dan elemen umat lainnya untuk menyukseskan tugas yang dipercayakan kepadanya saat ini.
“Saya memohon dukungan YM Bapak Uskup, Bapak Fransiskus Roberto Diogo, Bapak Romanus Woga, para tokoh masyarakat, DPRD, Forkopimda, dan elemen warga lainnya,” kata Adrianus Parera.
Alfin Parera, demikian Adrianus F. Parera pada kesempatan ini meminta pimpinan OPD dan ASN untuk selalu disiplin dan selalu mencintai pekerjaan.
“Dengan rendah hati, saya minta kita untuk bertobat, disiplin dan cintailah pekerjaan,” pinta Penjabat Bupati.
Terima Kasih
Sementara perwakilan tokoh masyarakat Yoseph Ansar Rera yang juga Bupati Sikka Periode 2013-2018 dalam sambutannya antara lain menyapaikan terima kasih kepada Bupati-Wabup Sikka Periode 2018-2023, Fransiskus Roberto Diogo-Romanus Woga yang telah berupaya memajukan pendidikan, kesehatan dan bidang pembangunan lainnya.
Yoseph Ansar Rera pada kesempatan ini menyampaikan selamat betugas kepada Penjabat Bupati Sikka dan menyatakan komitmennya untuk mendukung kepemimpinannya selama setahun ke depan.
Sementara Bupati Sikka dan Wakil Bupati Sikka Periode 2018-2023, Fransiskus Roberto Diogo-Romanus Woga dalam sambutannya antara lain membeberkan sejumlah kesuksesan di masa kepemimpinan mereka di antaranya program pembangunan untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat, program pendidikan, khususnya beasiswa, bidang kesehatan, dan aneka pembangunan struktur dan infrastruktur yang tersebar di seluah kecamatan di Kabupaten Sikka.
Fransikus Roberto Diogo dan Romanus Woga menyampaikan terima kasih atas dukungan semua elemen warga selama lima tahun kepemimpinan mereka.
“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak selama kepemimpinan kami,” katanya.
Pantauan media ini, acara misa perpisahan dan syukuran ini berlangsung sangat meriah.
Kemeriahan ditandai dengan kemasan liturgis yang disiapkan secara baik oleh panitia ditandai dengan penampilan koor gabungan Dinas Sosial, Dinas PUPR, dan Bapelitbang yang dipimpin John Hendrik.
Pada sesi syukuran juga ditampilkan beberapa nomor lagu yang dibawakan oleh Flores Voice Unipa Maumere.
Di sela-sela acara syukuran ini, ada momen di mana utusan lembaga yang hadir menyerahkan kado kepada Mantan Bupati Fransiskus Roberto Diogo; dan Mantan Wakil Bupati Romanus Woga.
Hadir dalam rangkaian ini di antaranya Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pastor Paroki Katedral Maumere, RD. Yohanes Satu Ndopo, Pastor Paroki Misir RD, Datus Duu’ dan berapa pastor.
Juga hadir, Bupati dan Wakil Bupati Periode 2018-2023 Fransiskus Roberto Diogo dan Romanus, Woga, Bupati Sikka Periode 2013-2018 Yoseph Ansar Rera; Mantan Sekda Sikka Cypri da Costa dan Sabinus Nabu; anggota DPRD Sikka, pimpinan OPD, dan OSN lingkup Pemkab Sikka, dan undangan. *
Penulis: Wall Abulat/Editor: Wentho Eliando