LARANTUKA, FLORESPOS.net-Sedikitnya 1.000 orang umat Stasi Maria Yosef (Mayos) Rianglaka, Paroki Pamakayo di Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT, Sabtu (1/7/2023) pagi hingga malam dalam nuansa “gugur gunung” (gotong royong) melakukan pengecoran slof bawah bangunan gereja baru.
Antusias Rianglaka di “Pulau Batu” Solor sebagaimana disaksikan wartawan Florespos.net, Sabtu hari itu, terkesan begitu energik.
Mereka tumpah ruah di lokasi gereja baru, bahu membahu secara estafet mengover campuran semen untuk mengisi konstrukdi setiap mal bantalan slof.
Umat laki-laki dan perempuan dari 8 Komunitas Basis Gereja (KBG) di stasi tersebut berbakti massal membangun sinagoge baru.
Keterlibatan langsung umat dari usia tua, pemuda, mahasiswa, pelajar, serta bocah SD. Mereka sejak pagi pukul 07.30 hingga malam berkeringat memuluskan beratnya pengerjaan coran slof dasar.
Sukses tuntasnya pengerjaan coran slof gereja baru berukuran 30 meter x 15 meter itu, diakui kepala tukang bangunan, Yakobus Adosari Hayon, atas ikatan kerja sama, pengertian baik dan dukungan penuh para umat.
Semangat umat ini tentu ingin memiliki rumah Tuhan yang baru. Mereka tidak saja mengorbankan tenaga demi kerja bangunan gereja, tapi juga diwajibkan panitia mengumpulkan uang tunai dari kekurangan mereka bagi setiap keluarga miskin dengan besaran per tahun Rp600.000.
Sumbangan wajib juga datang dari setiap PNS, pensiunan, pegawai swasta, dan para perantau asal stasi tersebut.
Yakobus atas nama para tukang bangunan gereja menyampaikan terima kasih kepada seluruh umat yang mengorbankan tenaga dan waktu terlibat langsung membantu melaksanakan pekerjaan coran slof bawah.
Umat sejak awal pembangunan gereja mulai pekerjaan galian dasar dan bangunan fondasi hingga coran slof hari ini, terlibat dalam semangat persatuan membangun gereja baru.
Mateus Talukama Kaha dan Paulus Wato Hayon umat lanjut usia (lansia) di Stasi Rianglaka di selah-selah kegiatan kepada media ini mengaku terlibat langsung bersama umat usia muda membangun gereja mereka.
“Kami sudah berumur 70-an tahun terlibat setiap kegiatan kerja gereja. Gereja lama yang masih berdiri kuat di sebelah timur gereja baru ini, juga di tahun 1977 kami kerja. Kehadiran kami hari ini sebagai bentuk sokongan semangat kepada anak muda bahwa pengorbanan tenaga itu memang tidaklah murah. Sebagai orang tua, kami pesan agar terus satukan hati dalam semangat terlibat langsung menyelesaikan pengerjaan gereja baru,” motivasi Talukama dan Wato.
Kegiatan gotong royong pengecoran slof gereja pada Sabtu hari itu sejak pagi hingga selesai malam dimonitor langsung pastor Paroki Pamakayo, RD Robertus Lagamanu, Pr dan Ketua Panitia Pembangunan Gereja Baru, Klemen Reda Hayon.
Aktivitas pelaksanaan slof dasar gereja terpantau berlangsung sejak pukul 08.00-21.30 Wita.
Panitia dan umat merasa legah karena pekerjaan berat slof bawah sudah tuntas. Seusai pengerjaan slof bawah akan dilanjutkan tahapan pengecoran sekitar 36 tiang beton sekeliling fondasi gereja.
Ketua Panitia Pembangunan Gereja Rianglaka, Klemens Reda Hayon melalui mimbar gereja pada Minggu (2/7/2023) sebagaimana dibacakan Sekretaris Dewan Stasi Mayos, Edy Muda menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Desa Balaweling II, tokoh adat, tokoh masyarakat, OMK, para mahasiswa, pelajar SD, SMP, SMA, para guru, pegawai serta seluruh umat yang terlibat langsung dalam kerja keras dan kerja bersama sukseskan kegiatan pengecoran slof bawah.
“Pekerjaan gereja baru ini masih bertahap. Mari kita dukung dengan doa dan berikan sumbangan dari kekurangan kita,” ajaknya.*
Penulis: Frans Kolong Muda/Editor: Anton Harus