Suster Marselina Bicara Soal Tantangan, Sekolah Internasional dan Harapan SMA Bhaktyarsa

- Jurnalis

Senin, 13 Oktober 2025 - 20:48 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAUMERE, FLORESPOS.net-Sekolah Manengah Atas Swasta Katolik (SMASK) Bhaktyarsa Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merayakan 35 tahun usia sekolah yang jatuh tanggal 15 Oktober 2025.

Dalam perjalanan hingga merayakan Ulang Tahun (Ultah) tersebut ada banyak tantangan yang dihadapi dan mimpi yang harus dicapai ke depannya agar sekolah ini menjadi sekolah yang berkualitas.

“Tidak ada hambatan yang berarti, sih, tapi kalau tantangannya kan setiap tahun selalu ada karena ada peserta didik baru dan orang tua murid juga baru,” ucap Kepala Sekolah SMASK Bhaktyarsa Maumere, Sr. Marcelina Lidi, SSpS, S.Fil, Lic, Senin (13/10/2025).

Suster Marselina mengatakan sejak memimpin sekolah ini tahun 2013 lalu ia mengusung konsep harus selalu rendah hati, sederhana, dan tidak pernah boleh merasa diri hebat.

Menurutnya, kalau sudah merasa diri hebat, itu awal dari kehancuran karena kita tidak akan belajar dan berupaya menjadi yang terbaik.

Dirinya harus membuat sebuah perubahan, membawa hal-hal baru dengan konsep dan visi misi sekolah dengan latar belakang pendidikannya sebagai seorang filsafat.

Tantangan berikutnya adalah, setiap tahun sekolah harus bertemu dengan orang tua murid dan anak didik yang baru sehingga tidak bisa menggunakan metode yang sama.

“Jadi saya harus punya stok metode.Kalau anak murid begini metodenya apa. Misalnya, 4 anak yang terlambat, tidak bisa saya pakai satu metode untuk 4 anaknya. Karena dia punya background beda. Disposisinya pun berbeda,” ucapnya.

Suster Marselina mengakui kurikulum Merdeka yang digagas Menteri Nadien Makarim bagus sekali karena ada assessment diagnotostik, mendiagnosa kondisi siswa.

Ia mengatakan, siswa boleh pintar, tapi saat ini dia merasa apa? Dan itu sudah dilakukan SMASK Bhaktyarsa jauh sebelumnya melalui sebuah kajian serius,

Baca Juga :  Isteri Tersangka Pencabutan Plang PT. Krisrama Minta Pemda Sikka Bebaskan Suami Mereka

Tantangan lainnya pun kata dia terkait dengan karakteristik guru sebab karakter setiap guru tentu berbeda, kemampuan setiap guru berbeda.

Menurutnya meski itu tantangan luar biasa namun semua itu tergantung kepada kepala sekolahnya dalam menghadapi dan mencari solusi untuk mengatasinya.

“Itu tantangan luar biasa tapi tergantung dari kepala sekolah. Kalau saya katakan itu tantangan hebat sekali, saya tidak kreatif. Saya harus selalu punya alternatif solusi. Kalau seperti ini, saya harus bagaimana,” tuturnya.

Tantangan berikutnya terang Marselina yakni kebutuhan pihak luar, tuntutan masyarakat yang menginginkan anak didiknya akan seperti apa dan apa yang harus dilakukan sekolah.

Dia menyebutkan dalam menerapkan metode,konsepnya ia tidak melakukan kekerasan sebab bila memakai kekerasan maka tidak mungkin sebuah inovasi itu ada.

Menerapkan ISO

SMAS Katolik Bhaktyarsa Maumere merupakan salah satu sekolah di Provinsi NTT yang menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001 : 2015 di tahun 2025.

Pelaksanaan sertifikasi ini menandai komitmen kuat lembaga pendidikan ini dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada peserta didik.

ISO 9001:2015 adalah standar internasional untuk sistem manajemen mutu yang bertujuan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan mengimplementasikan proses yang konsisten dan efektif dalam memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholders.

“Kami ingin meningkatkan kualitas layanan kepada peserta didik yang kita sebut sebagai pelanggan.Ada sasaran mutu dan kebijakan kutu yang akan menjadi pegangan dalam penerapannya di sekolah,” ucapnya.

SMASK Bhaktyarsa Maumere sudah 5 bulan menerapkan ISO dan mungkin merupakan salah satu sekolah di Indonesia,lembaga pendidikan atau SMA yang sedang menerapkan standar internasional.

Baca Juga :  Dua Tempat Usaha dan Satu Rumah Warga di Nagekeo Ludes Terbakar

Suster Marselina katakan hal ini bagus dan bisa diterapkan juga oleh sekolah-sekolah lainnya di Provinsi NTT meskipun tidak mudah dalam pelaksanaannya sehingga pihaknya lebih banyak literasi mandiri.

Dirinya menerangkan, selama satu minggu sekali sekolah ini menerapkan kelas guru. Les guru dan itu sudah dilaksanakan sejak tahun 2016 lalu dengan mengundang naras sumber dari dalam maupun luar sekolah.

“Konsep saya guru-guru ini kan mengajar anak yang ada di kelas. Entah metode apapun itu kan kita beri energi ke anak.Jadi, guru itu kan harus selalu di-recharge agar selalu fresh,” ungkapnya.

Suster Marselina menjelaskan, dalam kelas guru yang diadakan hari Jumat setelah jam 12.30 Wita, kegiatan diawali dengan doa bersama dan dalam kelas guru itu kegiatannya les bersama dan berbagi praktek baik.

Terus, kurikulum mengupdate terbaru dari kepala sekolah karakter. Ada juga les Bahasa Inggris untuk guru. Jadi, begitu.

Apalagi sekarang dengan penerapan ISO semua guru harus memiliki teacher planner,setiap guru punya sasaran masing-masing, punya prosedur kalau mau belajar luar kelas prosedurnya apa, SOP nya seperti apa.

Suster Marselina menjelaskan, ISO itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan, semua yang dilakukan terstruktur dan terdokumentasi dengan baik.

“Jadi, dalam ISO itu, lakukan apa yang kau tulis dan tulis apa yang kau lakukan.Semoga kami tetap menjadi penyedia jasa yang profesional. Harapan untuk anak-anak, jadilah diri sendiri dan juga selalu berusaha menjadi versi terbaik,” pesannya. *

Penulis : Ebed de Rosary

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur
Peringati Hari Pahlawan, GMNI NTT Dorong Riwu Gah Masuk Pahlawan Nasional
Tak Mau Kalah dengan Sang Kakak, BMP Flotim Target Menang dengan Platina FC
Bermain Tanpa Gol dengan Persami, Coach Petu Akui Masih Lemah di Lini Depan
Siswi SMKN 3 Maumere Memukau Penonton Lewat Story Telling Berjudul Kapalelu Versi Bahasa Inggris
Momen Hari Pahlawan, BRI Maumere dan Unipa Tanda Tangan MoU Peningkatan SDM
Perseftim Raih Poin Penuh, Pelatih Persim Sebut Faktor Cuaca Mempengaruhi Stamina Pemain
Rendy dan Erick Juara Umum Grass Track Bupati Sikka Cup Serie 1
Berita ini 47 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 13:35 WITA

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur

Selasa, 11 November 2025 - 11:32 WITA

Peringati Hari Pahlawan, GMNI NTT Dorong Riwu Gah Masuk Pahlawan Nasional

Selasa, 11 November 2025 - 10:45 WITA

Tak Mau Kalah dengan Sang Kakak, BMP Flotim Target Menang dengan Platina FC

Selasa, 11 November 2025 - 10:07 WITA

Bermain Tanpa Gol dengan Persami, Coach Petu Akui Masih Lemah di Lini Depan

Selasa, 11 November 2025 - 09:59 WITA

Siswi SMKN 3 Maumere Memukau Penonton Lewat Story Telling Berjudul Kapalelu Versi Bahasa Inggris

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur

Selasa, 11 Nov 2025 - 13:35 WITA