Kematian Fransiskus dan Testimoni Para Pemimpin Dunia

- Jurnalis

Jumat, 25 April 2025 - 18:07 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RD.Stefanus Wolo Itu

RD.Stefanus Wolo Itu

Oleh: RD. Stefanus Wolo ItuK

KEMATIAN Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025. Saya merayakan Ostermontag atau paska kedua di gereja Eiken. Saat mazmur tanggapan, koster menyodorkan secarik kertas bertuliskan: “Papst Fransiskus ist heute Morgen um 07.35 Uhr in Rom gestorben. Paus Fransiskus meninggal pagi ini jam 07.35 di Roma”.

Saya tertunduk dan sedih. Ya, membayangkan liburan musim semi tanggal 1 hingga 9 Mei di Vatikan-Roma nanti. Saya akan berada di sana bersama satu grup ziarah. Semua agenda sudah rapih tersusun. Kapten Lorenz Keusch, kepala logistik garda Swiss sudah siap mendampingi kami. Mengunjungi basilika-basilika. Melewati pintu-pintu suci. Mengunjungi katakombe Domitila yang dikelola para imam SVD. Merayakan ekaristi bersama para pengawal Paus. Mengikuti pengukuhan anggota baru garda Swiss.

Tak lupa audiensi umum dengan Paus Fransiskus. Berjabat tangan dan menatap wajahnya. Sayang sekali, rencana ini tak kesampaian. Tapi kami harus mengunjungi makamnya. Apakah Paus baru sudah terpilih awal bulan Mei? Mudah-mudahkan!

Ketika doa syukur agung saya mendoakan arwah Paus Fransiskus. Sebelum pengumuman pastoral  saya mengajak umat berdoa. Mari kita berdoa untuk Paus Fransiskus. Orang hebat dan sederhana itu telah kembali ke pangkuan Illahi. Ia telah mengabdikan hidupnya kepada gereja dengan hidup sederhana. Dia menghidupi cara Yesus bertemu orang-orang sederhana“.

Saat tiba di sakristi saya membuka HP. Berita kematian Paus Fransiskus memenuhi grup-grup Whatsapp. Begitupun media sosial lainnya. Saya membuka email. Uskup Basel, Mgr. Felix Gmür menulis: “Paus Fransiskus meninggal tadi pagi. Kita berterima kasih atas keteladanannya sebagai murid Jesus. Kita mendoakan almarhum agar menikmati kedamaian abadi. Semua paroki membunyikan lonceng pada jam 15.00 sore nanti”.

Selama berabad-abad, bunyi lonceng telah menjadi tanda pemberitahuan resmi kepada umat katolik tentang kematian pemimpin gereja.

Membunyikan lonceng merupakan tindakan simbolis yang mengungkapkan rasa duka. Kita memanggil umat beriman untuk berdoa. Paus Fransiskus meninggal pada hari senin paska. Ia meninggal di tahun harapan yang dicanangnya sendiri.

Secara simbolis sangat indah. Fakta ini sangat penting bagi umat kristiani. Tahun harapan mengingatkan kita bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan titik dimana kebadian dimulai.

Testimoni Para Pemimpin Dunia

Saya mencatat testimoni para pemimpin dunia. Presiden Konferensi Wali Gereja Swiss, Mgr. Charles Morerord menulis: “Paus Fransiskus meninggalkan banyak jejak. Kita bisa membaca dalam pelbagai tulisannya. Selalu mencakup akar spiritual dan menyentuh dimensi manusia. Fransiskus melibatkan lebih banyak orang dalam mengambil keputusan penting. Kaum awam dan wanita diberi kepercayaan dalam gereja”.

Baca Juga :  Arnoldus Janssen: ‘Si Kepala Batu’ yang Jadi Santo

“Paus Fransiskus berhasil memberikan harapan, meringankan penderitaan melalui doa dan menciptakan persatuan. Ia berdoa tanpa lelah untuk perdamaian di Ukraina. Kami berbagi kesedihan dengan semua umat katolik dan kristen yang menemukan dukungan rohani dalam diri Paus Fransiskus“, tulis Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

Presiden Perancis Emanuel Macron menulis : “Paus selalu berdiri di pihak yang paling rentan dan paling lemah. Ia memfokuskan diri pada kesederhanaan dan meninggalkan gaya hidup istana. Almarhum menekankan pentingnya berbela rasa dengan kaum lemah”.

“Berita yang membawa kesedihan mendalam bagi kita. Seorang pria istimewa dan gembala hebat meninggalkan kita. Saya menikmati keistimewaan persahabatannya, nasihat dan ajarannya. Bahkan pada saat-saat kritis dan penuh penderitaan. Saya menerimanya”, tulis perdana menteri Italia, Georgia Meloni.

Dari Inggris, Pangeran Charles III menulis : Yang mulia akan dikenang karena belaskasihnya, perhatiannya terhadap persatuan gereja dan komitmennya terhadap kepentingan umat beriman. Melalui karya dan kepeduliaannya terhadap kemanusiaan dan bumi, ia telah menyentuh kehidupan banyak orang”.

Sementara Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer memuji Fransiskus sebagai Paus bagi kaum miskin, kaum tertindas dan kaum terlupakan.

Para mantan dan presiden Amerika juga menulis testimoni. “Paus Fransiskus akan dikenang sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di zaman kita. Saya menjadi pribadi yang lebih baik setelah mengenalnya. Dia guru yang selalu memberi tantangan. Dan di atas segalanya, Fransiskus adalah Paus bagi semua orang”, kata Joe Biden, penganut katolik Roma, mantan presiden Amerika.

Barack Obama dan istrinya Michelle menulis: “Fransiskus adalah pemimpin langka. Dia membuat kita ingin menjadi lebih baik. Beliau menyadarkan kita dari rasa puas diri. Ia mengingatkan bahwa semua kita terikat oleh kewajiban moral kepada Tuhan dan sesama”.

Presiden AS saat ini, Donald Trump mengucapkan turut berdukacita. “Beristirahatlah dengan tenang, Paus Fransiskus. Semoga Tuhan memberkatinya dan semua orang yang mencintainya”.

“Fransiskus mendedikasikan dirinya untuk melayani sesama. Melalui tindakannya, ia menunjukan cara menjalani kehidupan yang sederhana namun bermakna. Penghormatan terbaik yang dapat kita berikan kepadanya adalah menjadi pribadi baik hati, semampu kita melayani sesama dimanapun dan cara apapun” tulis Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet.

Uskup Chur Swiss, Mgr. Joseph Maria Bonnemain menulis: “Paus telah mendefinisikan ulang hubungan gereja katolik dengan dunia. Dia berbicara tegas bahwa tidak akan ada perdamaian sejati tanpa pelucutan senjata. Dia dikritik. Tapi kritik tidak menghentikannya untuk berbicara tegas. Fransiskus menggambarkan gereja sebagai rumah sakit lapangan”.

Baca Juga :  Ribuan Umat Berarak Jalan Kaki Mengantar Jenazah Uskup Sensi 

Ia mendesak umat agar tidak hanya peduli diri sendiri. Peduli juga dengan mereka yang terpinggirkan. Para politisi dinasehati untuk melampaui nasionalisme mereka sendiri. Perlu berdialog damai dengan semua orang. Ia bekerja untuk kaum miskin, mengeritik kapitalisme, ideologi imperealis, konsumerisme dan perusakan lingkungan“.

Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva mengumumkan tujuh hari berkabung nasional. Dia menulis: Saat ini umat manusia kehilangan suara rasa hormat dan belas kasih. Dalam kesehariannya, Paus Fransiskus mengajarkan dan menghayati nilai-nilai dasar ajaran kristen yaitu cinta, toleransi dan solidaritas. Fransiskus tahu persaingan sepak bola antara Brasil dan Argentina. Ia bercanda: “Paus adalah orang Argentina dan Tuhan adalah orang Brasil”.

Sekjen PBB, Antonio Guterres memuji Paus Fransiskus. Ia seorang duta harapan, kerendahan hati dan kemanusiaan. PBB sangat terinspirasi oleh teladannya. “Ia adalah suara untuk perdamaian, martabat manusia dan keadilan sosial. Dia pria beriman untuk semua agama. Kita perlu mengikuti teladannya dalam hal persatuan dan pengertian. Dunia yang terpecah-pecah dan bertikai akan menjadi tempat yang lebih baik”.

Alain Berset, Sekretaris Jenderal Dewan Eropa, mantan presiden negara federal Swiss menulis: “Saya sangat terkesan dengan sikap moralnya yang kokoh. Khususnya dalam mempromosikan keadilan dan rekonsiliasi, dalam membela multilateralisme, menegakan hukum humaniter dan mengingatkan perubahan iklim. Fransiskus tidak hanya melihat sebagai keadaan darurat ekologis tetapi terutama sebagai keharusan moral. Ia memiliki otoritas moral”.

“Saya menerima kabar mangkatnya Sri Paus Fransiskus. Dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan dan persaudaraan. Kunjungannya ke Jakarta tahun lalu telah memberi kesan mendalam. Tidak hanya  di kalangan umat orang katolik, namun di hati seluruh masyarakat Indonesia. Kesederhanaan, pluralisme, keberpihakan pada orang miskin akan selalu jadi teladan bagi kita semua. Selamat jalan Sri Paus. Pesanmu untuk menjaga perdamaian akan selalu membekas di hati kami“, kata Presiden RI Prabowo Subianto. *

Kirchgasse 4, 5074 Eiken AG, Selasa Malam, 22 April 2025

Penulis: Imam Projo KAE, Misionaris Fidei Donum di Keuskupan Basel Swiss.

Berita Terkait

Fokus pada Pelayanan Publik: Mengatasi Kendala Kapal Nelayan Flores Timur demi Kesejahteraan Nelayan
Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi
Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes
Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme
Ambisi Kekuasaan Mengorbankan Nelayan: PPI Alok Tersingkir dari Rencana Nasional
Bupati Raimundus Tegaskan Beasiswa Daerah Segera Direalisasi
SDK Bhaktyarsa Maumere Raih Juara Umum Lomba Pesona Sains SMP Frater
Kepala Desa Wajib Tahu Data Desa Secara Akurat, Bupati Ngada Raymundus: Jangan Pakai Kata Kira-kira
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 20:24 WITA

Fokus pada Pelayanan Publik: Mengatasi Kendala Kapal Nelayan Flores Timur demi Kesejahteraan Nelayan

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:13 WITA

Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes

Senin, 12 Mei 2025 - 11:44 WITA

Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme

Minggu, 11 Mei 2025 - 22:30 WITA

Ambisi Kekuasaan Mengorbankan Nelayan: PPI Alok Tersingkir dari Rencana Nasional

Berita Terbaru

Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029, di aula Gelekat Nara, Kamis (8/5/2025)

Nusa Bunga

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA