Pater Thias Ajak Umat Onekore Refleksikan Perannya dalam Penyaliban Yesus

- Jurnalis

Jumat, 18 April 2025 - 23:18 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Umat Paroki Santo Yosef Onekore ikuti Ibadat Agung, Jumat (18/4/2025).

Umat Paroki Santo Yosef Onekore ikuti Ibadat Agung, Jumat (18/4/2025).

ENDE, FLORESPOS.net-Ibadat Agung kisah sengsara dan wafat Yesus Kristus di kayu salib diperingati dalam bentuk Tablo jalan salib dan dan ibadat agung di Gereja Santo Yosef Onekore, Jumat (18/4/2025).

Ibadat Agung dipimpin Pastor Vikaris Paroki Onekore, Pater Thias Banusu, SVD didampingi Pater Stef Sabon Aran, SVD. Perayaan Ibadat Agung diikuti ribuan umat Katolik Paroki Santo Yosef  Onekore.

Perayaan Jumat Agung kali ini sangat berkesan di mana umat pada pagi hari larut dalam kesedihan menyaksikan tablo jalan salib yang dilakoni oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Yosef Onekore dengan sangat luar biasa. Banyak umat yang hadir meneteskan air mata ketika mengikuti prosesi Tablo jalan salib yang dimulai pukul 8.00 Wita tersebut.

Sementara di sore harinya, tepat pukul 15.00 Wita dilangsungkan Ibadat Agung penyembahan Salib Kristus. Umat kembali memadati Gereja SantoYosef Onekore.

Pater Thias Banusu, SVD dalam homilinya mengatakan, peristiwa kematian yang tidak diinginkan sangat menyayat hati.

Pater Thias menyebutkan peristiwa penyaliban Tuhan dimulai di Taman Getsemani. Yesus ditangkap di Taman Getsemani dan kemudian disalibkan.

Yesus mengorbankan seluruh hidup-Nya untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa.

“Sadar atau tidak sadar kita semua telah turut serta menjadi pelaku penyaliban Tuhan Yesus dalam pentas  kehidupan setiap hari. Seperti telah kita saksikan dalam jalan salib tragedi penyaliban Tuhan pagi tadi. Saya memperhatikan ekspresi iman umat begitu mendalam. Ada derai air mata, ada wajah sedih, ada senyum yang hambar, ada mata melotot tajam menatap kejamnya para serdadu menyiksa dan memukul hingga menyalibkan Yesus”.

Baca Juga :  Angkatan Perdana STIPER -FB Diwisuda 

Di balik ekspresi ini, Pater Thias menyentuh hati umat untuk bisa berefleksi atau bertanya kepada dirinya masing-masing, kira-kira siapa atau apakah peran kita dalam peristiwa  penyaliban Tuhan Yesus.

“Peran seperti apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan ditanggung oleh Tuhan Yesus di kayu salib,” kata Pater Thias.

Pater Thias Banusu, SVD

Pater Thias kemudian menyebutkan 10 peran yang bisa saja dilakoni oleh setiap umat manusia yang oleh perbuatannya turut mengantar Tuhan menanggung semua dosa manusia di Salib.

Pater Thias menyebutkan 10 peran manusia yang mengantar Yesus untuk disalibkan;

  1. Barangkali kita berperan sebagai serdadu yang dengan tombak kata-kata merobek perasaan dan harga diri sesama. Kata-kata kita bagaikan paku yang menembus tangan dan kaki Yesus. Paku kata-kata kita yang menusuk ke dalam relung hati sesama, karena keangkuhan diri yang tidak terbendung.
  2. Barangkali kita berperan sebagai Yudas yang tega mengkhianati sesama? Sebagai Yudas yang tega mengorbankan sesama demi uang, harta, jabatan? Kita menipu sesama dengan kata-kata  manis namun penh kebohongan, kepalsuan yang melahirkan kekecewaan dan kesengsaraan bagi sesama.
  3. Sebagai Petrus yang takut menghadapi risiko. Saking takutnya, kita tega menyangkal bahkan mengingkari Yesus.
  4. Seabagai wanita-wanita Yerusalem yang Cuma terharu menatap kesulitan orang lain tetapi enggan atau tidak mau berbuat sesuatu yang meringankan penderitaan sesama.
  5. Sebagai Pilatus yang lari dari tanggungjawab, demi mengamankan diri dan menjaga kedudukan. Kita mencuci tangan agar terbebas dari kesalahan dan dosa yang kita buat. Kita terkadang melempar tanggungjawab, mempersalahkan orang lain.
  6. Sebagai orang Farisi dan pemuka agama yang karena kedengkian, sesama dianggap sebagai saingan yang mesti dilenyapkan. Kita sering bersikap muka belakang, kadang lupa diri bahwa ternyata kita lebih munafik.
  7. Sebagai orang banyak yang Cuma ikut-ikutan saja, mudah dihasut, diperalat untuk menghancurkan sesama. Menghina orang lain, menceritakan kelemahan sesama, saling menjatuhkan bahkan mengorbankan sesama karena kesombongan dan kecongkakan hati.
  8. Sebagai Veronika yang berani menghadapi risiko demi cinta akan sesama. Kadang kita berani terima risiko jikalau ada yang menjanjikan atau ada sesuatu di balik perjuangan dan usaha itu. Kadang kita tidak ikhlas.
  9. Sebagai Simon dari Kirene yang harus meninggalkan urusan pribadi, siap menolong sesama yang membutuhkan bantuan. Kita memang kadang bersikap seperti Simon yang harus dipaksa dulu baru mau membantu sesama. Bantuan yang kecil dan sederhana itu sangat berarti bagi sesama kita yang membutuhkannya.
  10. Ataukah kita sebagai Yusuf dari Arimatea yang secara diam-diam menolong sesamanya. Membantu sesama adalah sikap melayani tanpa memperhitungkan untung dan rugi. Dalam kenyataan hidup kita, membantu sesama hanya dalam kata-kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk kita lakukan. Kita membantu sesama tetapi dengan penuh perhitungan akan apa yang harus kita peroleh.
Baca Juga :  Kadis P dan K Rayakan Hari Guru di SDN 1 Ende dan SDI 9 Ende

“Yesus mengajarkan kita untuk membantu dengan ikhlas, Tuhan akan membalas semuanya itu tanpa kita minta dan kita sadari dalam kehidupan setiap hari.”

Pater Thias diakhir homilinya mengjak umat Katolik untuk menyadari bahwa peristiwa penyaliban Yesus mengajak umat untuk merubah diri.

Daripada menangisi dosa lebih baik membuka jalan kebaikan dan menyadari diri dan membangun niatuntuk dapat keluar dari dosa manusiawi.

“Jangan menyerah pada situasi kelam hidup kita,” kata Pater Thias. *

Penulis : Anton Harus

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi
Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes
Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme
Bupati Raimundus Tegaskan Beasiswa Daerah Segera Direalisasi
SDK Bhaktyarsa Maumere Raih Juara Umum Lomba Pesona Sains SMP Frater
Kepala Desa Wajib Tahu Data Desa Secara Akurat, Bupati Ngada Raymundus: Jangan Pakai Kata Kira-kira
Unipa Maumere Wisuda 437 Sarjana Strata Satu, Rektor Titip Empat Pesan Penting
Sabinus Berharap Kunjungan Wapres Bisa Berbuah Hasil Penegerian Unipa
Berita ini 67 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:13 WITA

Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes

Senin, 12 Mei 2025 - 11:44 WITA

Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme

Sabtu, 10 Mei 2025 - 20:34 WITA

SDK Bhaktyarsa Maumere Raih Juara Umum Lomba Pesona Sains SMP Frater

Sabtu, 10 Mei 2025 - 19:48 WITA

Kepala Desa Wajib Tahu Data Desa Secara Akurat, Bupati Ngada Raymundus: Jangan Pakai Kata Kira-kira

Berita Terbaru

Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029, di aula Gelekat Nara, Kamis (8/5/2025)

Nusa Bunga

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA