BAJAWA, FLORESPOS.net-Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden melakukan kunjungan Apostolik di Kevikepan Bajawa, Minggu (15/9/2024).
Usai lakukan pencanangan gerakan menyongsong satu abad berdirinya Seminari Mataloko, Uskup Agung Ende, Mgr.Paulus Budi Kleden dijemput utusan umat Kevikepan Bajawa di depan Seminari Mataloko menuju Gereja Mater Boni Consilii (MBC) Bajawa.
Dalam perjalanan umat tumpah ruah menyambut gembalanya dan di beberapa tempat Uskup Budi Kleden harus turun dari mobil dan memberkati umatnya.
Saat hendak memasuki Gereja MBC Bajawa, Uskup berkesempatan mampir di sebuah rumah dan memberkati jenazah seorang ibu yang baru saja meninggal pada pagi harinya.
Tiba di depan rumah jabatan Bupati Ngada, Uskup Budi Kleden diterima oleh Bupati Andreas Paru, Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Romi Juji serta unsur Forkopimda ,Vikep Bajawa RD. Gabriel Idrus, Ketua Panitia Theodisius Yosefus Nono dan sejumlah Imam.
Setelah dikalungi Bupati Ngada sama-sama berjalan menuju Gereja Katolik MBC Bajawa untuk melakukan ibadat Salve Agung.
Di depan Gereja MBC Bajawa, Uskup Budi Kleden diterima perwakilan 3 etnis di Kabupaten Ngada yakni Ngadhu Bhaga atau Bajawa, Soa dan Riung.
Suasana sukacita kehadiran Uskup Budi Kleden di Kevikepan Bajawa juga diawali dengan penyembelihan seekor babi di depan Gereja MBC Bajawa lewat acara r’ia ura ngana.
Kehadiran Mgr. Paulus Budi Kleden di Kevikepan Bajawa yang merupakan kunjungan perdana setelah ditahbiskan sebagai Uskup Agung Ende pada 22 Agustus 2024 sebelumnya diterima Marching Band SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa di Seputaran Biara Carmel Bajawa dan dilanjutkan penjemputan oleh para penari Ja”i Laba Go.
Usai perayaan Salve Agung dilanjutkan dengan acara adat “Zeza” sebagai bukti penerimaan umat Kevikepan Bajawa kepada Uskup Budi Kleden secara adat budaya Ngada dengan makan adat bersama dan dikenakan pakaian adat kebesaran Bajawa.
Uskup Budi Kleden ketika mengenakan pakaian adat Bajawa mengatakan, adalah sebuah kebanggaan atas penghormatan yang luar biasa dan baru pertama kali mengenakan pakaian adat Bajawa.
Penghormatan terhadap dirinya sebagai Uskup Agung Ende yang ditunjukkan oleh umat merupakan bentuk penghormatan dan kasih kepada Gereja dan dirinya menerima dalam makna bahwa umat Kevikepan Bajawa sungguh menyatu dengan Gereja.
Kunjungannya untuk menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas sebuah perjuangan dan pengorbanan umat untuk waktu dan tenaga juga materi yang sudah diberikan dalam rangkaian Tabhisan Uskup di Ende.
Sejak penjemputan pada tanggal 10 Agustus dan pentahbisan tanggal 22 Agustus 2024 juga Misa Pontifikal pada tanggal 23 Agustus 2024 umat Kevikepan Bajawa juga turut mengambil bagian.
Menurut Mgr. Budi Kleden rangkaian perayaan tersebut meninggalkan kesan yang sangat mendalam tidak saja untuk umat Keuskupan Agung Ende namun untuk banyak orang lain baik yang datang sendiri ke Ende maupun yang mengikuti melalui live streaming Komsos Keuskupan Agung Ende.
Banyak yang menyampaikan kepada dirinya tentang kegembiraan dalam rangkaian acara tersebut di mana turut merasakan peristiwa iman yang terjadi karena semuanya bekerja sama.
Umat, biarawan, biarawati serta pemerintah bekerja sama di tiga kabupaten di mana menunjukkan bahwa kekeluargaan itu sudah sejak lama dihayati.
Kesempatan tersebut menunjukkan kepribadian semua sebagai umat dan masyarakat budaya adalah insan beriman.
Ditambahkannya, ketika bertemu para uskup dalam rangkaian kunjungan Paus baru-baru ini, mereka menyampaikan apresiasi yang sangat besar tentang apa yang mereka rasakan dan alami ketika berada di Ende.
Hal tersebut juga dinyatakan oleh pimpinan SVD yang datang dari Roma dan negara lain di mana mereka sangat mengapresiasi dan merasa nyaman serta menghargai apa yang diberikan pada hari-hari selama berada di Keuskupan Agung Ende.
“Saya katakan acara itu tidak hanya lancar, namun sungguh mendalam maknanya,” tambahnya.
Kalau soal lancar gampang diatur dan mudah namun memberi makna kepada sebuah perayaan sehingga menimbulkan kesan yang mendalam dan memberikan inspirasi hanya mungkin apabila bekerja sama dan semua hal tersebut telah ditujukan.
Harapannya agar kolaborasi kerja sama dan berbagi tanggung jawab diteruskan.*
Penulis : Wim de Rozari
Editor : Anton Harus