Petani Manggarai Timur Agus Adil Ubah Padang Jadi Hutan Lando Lomes

- Jurnalis

Selasa, 6 Agustus 2024 - 14:00 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petani Manggarai Timur Agus Adil Ubah Padang Jadi Hutan Lando Lomes

Petani Manggarai Timur Agus Adil Ubah Padang Jadi Hutan Lando Lomes

BORONG, FLORESPOS.net-Kisah tentang seorang petani Agus Adil selalu menarik. Tidak saja karena porang, tetapi cintanya pada alam dan lingkungan di padang Lando Lomes, Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi NTT.

Pengabdiannya pada alam dan lingkungan tidak diragukan. Buktinya, sebagian besar padang yang dulunya menjadi medan pembakaran untuk berburu rusa, kini menghijau dengan aneka pepohonan.

Kawasan padang Lando Lomes yang menghijau bisa dengan mudah dilihat dari jalur jalan Provinsi Mukun-Mbata-Nonggu, hingga Galong, Mamba, dan  bahkan dari kawasan lain dari arah utara Matim.

Ketika bertandang ke kawasan itu, pertengahan Juli lalu, Florespos.net, merasakannya.

Dari kaki bukit terasa sekali suasana sejuk dan segar karena berada dalam hutan baik bambu, pepohonan alamiah hingga kayu lainnya yang sengaja ditanam.

“Saya mulai tanam tahun 2003. Caranya, yang alami dibiarkan terus tumbuh. Yang tidak ada saya tanam,” katanya.

Kayu yang ditanam seperti ara, menii, sengon, dan lain-lain. Tidak hitung cokelat, pisang, pepaya, advokat, mangga, dan lain-lain.

Lahan yang ditanam sekitar 6 ha dan total kayu ditanam sedikitnya 20.000 pohon.

Baca Juga :  Bakal Calon Independen di Manggarai Mesti Bawa Tiga Dokumen Persyaratan

Semua tanaman itu tumbuh bagus sehingga kawasan itu menghijau. Lando Lomes menjadi rumah bagi tanaman itu sendiri, burung, hewan liar, udara sejuk, dan segar.

Dalam perjalanan puluhan tahun ini, dirinya sudah merasakan manfaat. Kali kering sudah mengalirkan air permanen karena sudah ada mata air.

Sedikitnya dua mata air muncul dan mengalirkan air. Dirinya tidak perlu lagi mencari air untuk minum dan pelbagai kebutuhan lain karena alam telah memberikannya.

“Bagi saya sebetulnya bukan soal  mata air saja. Paling penting adalah debitnya. Debit besar pasti akan sangat membantu pemenuhan air sawah dan pertanian di  kawasan itu,” katanya.

Karena itu, dirinya sekarang berjuang untuk menanam kayu yang bisa menghasilkan air dalam jumlah banyak. Yang sudah ada belum begitu banyak.

Tanaman buah juga diperbanyak. Dengan itu, burung akan dengan mudah mendapatkan makanan. Demikian hewan liar lainnya.

Kalau hutan lain habis dibabat, maka pasti hewan liar dan burung akan lari ke  kawasan Lando Lomes. Lando Lomes menjadi rumah bagi makhluk liar.

Kawasan hutan yang ada, demikian pria tak bersekolah tetapi fasih berbahasa Inggris ini, sudah pasti akan dibiarkan menjadi hutan. Tidak boleh dipotong oleh siapapun.

Baca Juga :  Terungkap! Sumber Api Kapal Angkut BBM Terbakar di Pelabuhan Larantuka

Hutan penting sekali untuk menjaga dunia dari pemanasan iklim global. Karena itu, hutan ini harus tetap lestari untuk kehidupan.

“Dalam permenungan saya, yang membuat saya sehat dan tetap seperti ini karena alam ini. Saya tak pernah sakit. Tidak pernah minum obat,” ujar pria yang pernah ke Jepang untuk belajar  ilmu kepemimpinan itu.

Dirinya yakin bahwa alam dan burung-burung yang mendoakannya sehingga sehat. Mungkin juga pohon yang ditanamnya itu  yang menjaganya.

Kepada publik, pria yang memiliki anak enam itu meminta untuk menjaga alam dan lingkungan. Alam yang baik menjadi rumah bersama yang aman dan nyaman untuk kehidupan di bumi ini.

Romo Bernard Palus sebelumnya mengatakan, Agus sudah lama sekali hidup di tengah padang Lando Lomes. Usahanya menanam pohon sudah sejak dahulu.

“Hasilnya hutan alami tetap lestari. Kayu yang ditanamnya sudah besar-besar. Salut untuk pengabdiannya pada alam dan lingkungan,” katanya. *

Penulis : Christo Lawudin

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi
Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes
Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme
Bupati Raimundus Tegaskan Beasiswa Daerah Segera Direalisasi
SDK Bhaktyarsa Maumere Raih Juara Umum Lomba Pesona Sains SMP Frater
Kepala Desa Wajib Tahu Data Desa Secara Akurat, Bupati Ngada Raymundus: Jangan Pakai Kata Kira-kira
Unipa Maumere Wisuda 437 Sarjana Strata Satu, Rektor Titip Empat Pesan Penting
Sabinus Berharap Kunjungan Wapres Bisa Berbuah Hasil Penegerian Unipa
Berita ini 228 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:13 WITA

Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes

Senin, 12 Mei 2025 - 11:44 WITA

Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme

Sabtu, 10 Mei 2025 - 20:34 WITA

SDK Bhaktyarsa Maumere Raih Juara Umum Lomba Pesona Sains SMP Frater

Sabtu, 10 Mei 2025 - 19:48 WITA

Kepala Desa Wajib Tahu Data Desa Secara Akurat, Bupati Ngada Raymundus: Jangan Pakai Kata Kira-kira

Berita Terbaru

Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029, di aula Gelekat Nara, Kamis (8/5/2025)

Nusa Bunga

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA