BAJAWA, FLORESPOS.net-Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, Gregorius Keo Molo mengatakan, Guru Penggerak di Kabupaten Ngada telah ada tiga angkatan.
Hal ini disampaikan Gregorius pada Lokakarya 7 Panen Hasil Kegiatan Peserta untuk Calon Guru Penggerak Kabupaten Ngada, Sabtu (2/12/2023) di Aula Kopdit Sangosay Bajawa.
Angkatan pertama Kabupaten Ngada masuk pada angkatan ketiga dan telah menghasilkan 23 guru penggerak.
Selanjutnya, pada angkatan 7 menghasilkan 18 Guru Penggerak dan sampai saat ini yang telah dinyatakan sebagai guru penggerak sebanyak 41 orang.
Sedangkan pada angkatan 8 sebanyak 36 orang yang merupakan calon berlabel sebagai guru penggerak yang tinggal menunggu pengumuman hasilnya.
“Kita berbangga anak-anak hasil didikan kita bisa sukses, berbicara di depan banyak orang,” ucapnya.
Dalam RPJMD Kabupaten Ngada 2021-2026 dikatakan bahwa visinya adalah mewujudkan masyarakat Ngada yang unggul, mandiri, berbudaya, berbasis pariwisata dan pertanian dengan tagline Tante Nela Paris yang di dalamnya juga adalah para guru untuk dapat mensukseskannya. Guru menjadi sentral dari semua kegiatan pembangunan.
Kepada para calon guru penggerak dimintanya untuk berbuat aksi nyata dari apa yang telah diperoleh selama 6 bulan mengikuti pelatihan guru penggerak.
Di Kabupaten Ngada, peran guru telah membuktikan bahwa IPM Kabupaten Ngada meningkat yakni 68% lebih yang mana menggambarkan bahwa 68% masyarakat Kabupaten Ngada telah tamat SMK ataupun SMA dan berada pada posisi kedua setelah Kota Kupang.
Selain itu, dari apa yang telah dikerjakan di sekolah oleh para guru Rapor Mutu Pendidikan di Kabupaten Ngada mendapat posisi tertinggi di NTT yakni lebih 62 persen atau dalam kategori Tuntas Muda.*
Penulis: Wim de Rozari I Editor: Anton Harus