LARANTUKA, FLORESPOS.net-Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur periode 2024-2029, Antonius Hubertus Gege Hadjon dan Matias Werong Enai atau lebih familiar Paket Breun24 maju dengan visi “Desa Membangun Kota Menata”.
Visi “Desa Membangun Kota Menata”, kata Anton Hadjon dalam setiap kesempatan, merupakan ajakan kepada seluruh masyarakat Lewotanah baik di daerah maupun berada di luar (diaspora) untuk bersama bergerak membangun Kabupaten Flores Timur yang lebih maju dan berdaya saing.
“Desa Membangun Kota Menata” yang dijabarkan dalam lima misi unggulan, sejatinya juga merupakan visi pembangunan lima tahun saat Anton Hadjon menjadi Bupati Flores Timur pada periode 2017-2022.
Visi Desa Membangun Kota Menata dan lima misi unggulan itu, Selamatkan Orang Muda, Selamatkan Tanaman Rakyat, Selamatkan Laut, Selamatkan Infrastruktur Jalan, dan Reformasi Birokrasi.
Calon Bupati Antonius Hubertus Gege Hadjon yang kini berpasangan dengan Matias Werong Enai sebagai Calon Wakil Bupati diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra ini kembali menyodorkan visi “Desa Membangun, Kota Menata” dengan prioritas lima misi yang sama pula.
Bukan tanpa alasan dan tanpa dasar Anton Hadjon dan Matias Enai menyodorkan visi dan misi itu. Anton Hadjon tentu menyakini betul, ada sejumlah misi yang berjalan saat ia memimpin sebelumnya, seperti misi selamatkan orang muda.
Soal selamatkan orang muda tersebut, tentu tidak sedikit orang muda mendapat pelatihan, permodalan kewirausahaan dan beasiswa pendidikan.
Selamatkan tanaman rakyat, program peremajaan dan penjarangan jambu mente boleh jadi berjalan cukup baik di sejumlah wilayah Flores Timur.
“Sebelumnya kita punya program peremajaan dan penjarangan jambu mente. Kita akan lanjutkan dengan tanaman kakao dan beberapa tanaman lainnya,” kata Anton Hadjon saat Debat Perdana Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur pada Rabu (30/10/2024) malam di Gedung OMK St. Caecilia.
Selamatkan Laut boleh jadi ada yang spektakuler. Soal ini, dalam 100 hari kepemimpinan Anton Hadjon bahkan memimpin langsung pemusnahan kapal pembom ikan, memantau langsung penangkaran tukik dan penanaman kembali terumbu karang di sejumlah perairan Kabupaten Flores Timur.
Sejak saat itu, tidak terdengar lagi, ada dentuman bom ikan dan perusakan berbagai biota laut di wilayah perairan Kabupaten Flores Timur.
Selain itu, ada sejumlah ruas jalan di wilayah Kabupaten Flores Timur yang sulit dijangkau atau masih terisolasi meski belum maksimal sempat diperbaiki dan dibuka jalan-jalan baru.
Demi meningkatkan daya tarik wisata, selama lima tahun kepemimpinan lalu, Anton Hadjon melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan sarana pendukung obyek wisata.
Anton Hadjon mendorong pariwisata berbasis masyarakat dengan menggelar sejumlah festival. Sejumlah festival itu masih dilanjutkan hingga saat ini, sebut saja di antaranya, Festival Nubun Tawa dan Festival Bale Nagi.
Maju sebagai Calon Bupati periode kali ini, selain infrastruktur jalan, dan sarana obyek wisata, untuk meningkatkan daya tarik dan daya dukung wisata Anton Hadjon dan Matias Enai menyodorkan perbanyak event wisata dan festival. “Untuk ini, kita akan buat minimal 5 festival dalam satu tahun,” kata Anton Hadjon.
Kata Anton Hadjon, “selama lima tahun masa kepemimpinan lalu, praktis hanya berjalan selama dua tahun, karena pandemi Covid 19 melanda dunia termasuk kita. Misi dan program-program unggulan tidak bisa berjalan maksimal, karena seluruh pikiran, tenaga, dan anggaran tertuju pada pencegahan dan penanganan Covid 19.”
Mengutip pernyataan penutup Calon Bupati Anton Hadjon saat Debat Perdana Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, “Uang memang penting dalam politik, tetapi uang bukan satu-satunya hal yang paling penting untuk politik.” Lanjutkan dan tuntaskan, Desa Membangun Kota Menata. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Wall Abulat