BAJAWA, FLORESPOS.net-Christian Haning, ajudan pertama Bupati Ngada periode  1999-2004, Ir.Albertus Botha kepada Florespos.net di Bajawa, Selasa (2/4/2024) mengatakan, almarhum adalah sosok  pendoa yang selalu mengandalkan Tuhan dalam tugas yang diembannya.

“Saya adalah ajudan pertama sejak pelantikan Bapak Ir.Albertus Botha sebagai Bupati Ngada. Komentar saya sebagai Ajudan Bupati, almarhum orang baik, cerdas dan pekerja keras, sangat kebapaan serta pendoa,” ungkapnya.

Dirinya mengatakan, almarhum Bapak Nong Botha cerdas dan pekerja keras karena pernah menjabat Kadis Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai, sebelum terpilih menjadi Bupati Ngada.

Almarhum kebapaan karena sangat menyayangi staf termasuk dirinya juga masyarakat Kabupaten Ngada.

“Almarhum senantiasa mengandalkan Tuhan dalam bekerja karena setiap pukul 12 siang, waktunya untuk berdoa dan sebelum berdoa almarhum Bapak Ir.Albertus Botha minta agar tamu yang bertemu pada pukul 12 siang agar bersabar sebentar karena sedang berdoa,” tambahnya .

Chris Haning yang saat ini menjadi Asisten II Setda Ngada mengatakan, dirinya menjadi ajudan Bupati Albert Botha mulai pelantikan pada tahun 1999  hingga Mei 2000.

Karena atas persetujuan Bapak Ir.Albertus Botha selaku Bupati Ngada dirinya bisa melanjutkan Pendidikan Sarjana(S1) di Universitas Brawijaya- Malang .

Setelah kembali dari tugas belajar, pada bulan Oktober Tahun 2002, dipercayakan menjadi Sekretaris Camat Nangaroro yang saat ini telah menjadi wilayah Kabupaten Nagekeo.

“Saya atas nama keluarga mengucapkan turut berdukacita atas wafatnya yang terkasih Bapak Ir. Abertus Botha, Bupati Ngada Periode 1999-2004. Semoga arwahnya diterima di sorga dan kiranya Mama Ros dan anak-anak serta keluarga besar diberikan roh kekuatan dan penghiburan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,”  tutupnya.

Donatus Meak, selaku Kasubag Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli dan Kepegawaian Setda Ngada kepada Florespos.net pada hari yang sama menjelaskan, Ir. Albertus Botha menjadi Bupati Ngada selama satu periode, yakni 1999-2004.

Ia dilantik Gubernur NTT Piter Alexander Talo, S.H. atas nama Menteri Dalam Negeri pada 14 Desember 1999.

Pada masa kepemimpinannya, ditetapkan Visi Pembangunan Kabupaten Ngada Periode 1999-2004, yakni; “Terwujudnya Manusia dan Masyarakat Ngada yang Sejahtera dan Mandiri pada Tahun 2016”.

Melaksanakan 3 Misi Pembangunan Kabupaten Ngada, yakni :1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai prasyarat penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh kualitas pelayanan kepemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan aparatur yang bebas KKN.

2) Medorong peningkatan kegiatan pembangunan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan rakyat dan kesehatan rakyat dengan dukungan aparatur penyelenggara pemerintahan daerah sebagai fasilitator yang professional, adil, jujur, transparan serta bebas KKN.

Dan 3), Mewujudkan otonomi daerah yang bertanggungjawab sebagai proses demokratisasi dan pemerataan pembangunan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memupuk kerjasama regional dan internasional bagi kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah.

Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kabupaten Ngada, selain menjalankan berbagai program dan kegiatan pemerintah pusat dan provinsi, terdapat beberapa program dan kegiatan yang menonjol yang dijalankan.

Antara lain, memfasilitasi proses pemekaran Kabupaten Ngada di mana wilayah Nagekeo dibentuk menjadi daerah otonomi baru dengan memenuhi sejumlah persyaratan sesuai tata aturan yang berlaku, memperkuat jajarannya mewujudkan otonomi daerah dengan melakukan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dan profesional.

Untuk meningkatkan kualitas SDM Aparatur, mengirim para PNS untuk melakukan tugas belajar dengan menempuh pendidikan lanjutan pada berbagai perguruan tinggi di Pulau Jawa.

Serta melakukan perencanaan pembangunan yang bersifat bottom-up, top-down, teknokratis, dan politis melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) berdasarkan format Musrenbang yang didesain secara baik dengan melibatkan para akademisi dari perguruan tinggi.

Secara bertahap membuka isolasi wilayah dengan jalan baru, terutama akses pada pemukiman warga dan wilayah yang memiliki potensi ekonomi, juga pemberdayaan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan pembangunan yang diperkuat dan diwadahi dalam Lembaga Pemangku Adat (LPA).

Mendorong dan memperkuat lembaga ekonomi masyarakat seperti koperasi untuk menjadi Lembaga Keuangan Masyarakat serta mengoptimalkan pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam berbagai program pelaksanaan pembangunan daerah seperti aktif mengkampanyekan Gerakan Masuk Laut (Gemala).

Mengkampanyekan pengarusutamaan gender di lintas perangkat daerah dengan melibatkan organisasi non-pemerintah, komunitas biara, dan pekerja jurnalistik,memperkuat kemitraan dengan lembaga agama serta membangun kerjasama dengan pihak AusAid untuk membangun sistem pendidikan dasar yang berkualitas.

Jenazah almarhum Albertus Botha saat ini disemayamkan di Rumah Duka Jalan Uma Moni, Kelurahan Ngedukelu, Kecamatan Bajawa. Pada Rabu (3/4/2024), Pkl 12.00 Wita, Jenazah disemayamkan di Kantor Bupati Ngada.

Selanjutnya Pkl 14.00 Wita, Misa Pemberkatan Jenazah di Gereja St. Joseph Bajawa. Pada Pkl 15.30 Wita, Jenazah dihantar ke Sao Bupu Deru, Kampung Borani Langa.

Dan pada Kamis (4/4-2024) Pkl 14.00 Wita, Ibadat Pemakaman di Kampung Borani dan dimakamkan di Kampung Borani, Desa Borani, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. *

Penulis: Wim de Rozari I Editor: Anton Harus

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *