Oleh: Pater Kons Beo, SVD

Selasa, 16 Mei 2023

(Pekan VI Paskah, St Andreas Bobola, St Simon Stock, Dt Ubaldus, St Yohanes Nepomuk)

Bacaan I Kisah Para Rasul 16:22-34 Mazmur Tanggapan Mzm 138:1-2a.2b-3.7c-8

Injil Yohanes 16:5-11 “Jangan celakan dirimu”

Kis 16:28 (Nuhil tibi mali feceris)

KISAH penderaan itu sungguh dialami Paulus dan Silas. Bahkan berdua lalu dijeblos ke dalam penjara. Yang terlukis, “Setelah berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara” (Kis 16:23).

TETAPI, apakah Kristus Yesus ditinggalkan? Apakah iman akan Tuhan disesali? Harus kah berdua lalu memilih jalan dan irama hidup di luar harapan bersama Yesus? Nyatanya TIDAK!

PENJARA, sel tahanan itu ternyata bukan alam ratap tangisĀ  dan penyesalan. Penjara bukanlah tempat agar Paulus dan Silas merasa kapok karena iman akan Yesus, Tuhan. Bukan!

PENJARA dan suasana penuh derita itu bisa diubah ke dalam alam doa dan nyanyian puji-pujian (Kis 16:25). Di penjara tak ada rasa sakit hati dan dendam untuk membiarkan saja kepala penjara mati bunuh diri (cf Kis 16:27-28).

PENJARA, oleh kuasa Tuhan melalu Paulus dan Silas, diubah jadi area pewartaan iman.

Kepala penjara dan seisi rumahnya pada akhirnya dibaptis.

ADAKAH sesuatu yang mustahil saat Tuhan sungguh diimani? Setiap kita tentu alami saat-saat darurat dalam hidup ini. Saat rasa putus asa mendera dan nyaris menguasai. Saat alam bagai sel tahanan mesti dialami.

TETAPI Tuhan pasti punya maksud tertentu bagi setiap kita. Alam tahanan dan derita bisa menjadi alam pembebasan bagi sesama. Itulah kesaksian iman Paulus dan Barnabas. Derita yang membawa keselamatan bagi kepala penjara dan seisi rumahnya.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati

Amin-Alleluia

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *