RUTENG, FLORESPOS.net –  Gejolak harga beras dipastikan sulit diprediksi bila stok beras baik pada pemerintah cq. Perum Bulog maupun pada masyarakat tidak tersedia secara memadai. Fakta saat ini, harga beras di Pasar Inpres Ruteng terus naik dan terbaru tembus Rp 15.000/kg.

Pantauan wartawan yang mendatangi Pasar Inpres Ruteng, Jumat (14/2/2023) pagi, tidak semua tempat penjualan beras dibuka. Yang sudah buka dan melayani pembeli bisa dihitung dengan jari. Penjualan beras tampak biasa saja walaupun jumlahnya pembeli juga tidak begitu banyak.

Yang sedikit membuat kerut dahi adalah harga. Beras yang kualitasnya biasa saja dulunya  kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram naik menjadi Rp 14 ribu sampai dengan Rp 15 ribu per kilogramnya. Harga masih bisa naik lagi bila pasokan beras terus berkurang ke para pedagang beras.

Seorang penjual beras, Ny. Susiawati mengatakan, harga yang naik ini baru beberapa pekan terakhir ini seiring dengan menurunnya pasokan beras dari petani di Manggarai, Matim, dan Mabar. Pasokan beras turun karena sekarang belum musim panen juga.

“Ini harga beras naik dengan sendirinya karena kondisi riil. Tetapi, harga masih turun lagi atau bahkan naik terus jika stok terus menipis,”katanya.

Dikatakan, dalam kondisi seperti sekarang hukum ekonomi berlaku. Permintaan makin tinggi dalam situasi stok berkurang, maka dipastikan harga naik. Tidak sama dengan kondisi pedagang memanfaatkan kesempatan untuk mengeruk keuntungan.

Menurutnya, pasokan beras dari sentra beras lokal baik dari Lembor, Mabar maupun Satar Mese, dan Cancar, Manggarai, dan Buntal dan Gising, Matim, menurun drastis, belakangan ini. Soalnya karena lagi bukan musim panen sekarang ini.

Harapannya, demikian Susiawati, ada masuk beras dari pulau lain seperti Sulawesi atau Jawa. Kalau pengusaha beras bisa memasukkan beras ke Manggarai, maka kondisinya pasti berubah, yakni harga bisa stabil atau tidak lagi.

Tidak saja pembeli, lanjut Susiawati, juga pedagang beras yang cemas dengan situasi sekarang. Kalau pasokan tidak ada sama sekali, pedagang mau menjual apa? Kalau harga terus naik, apakah masyarakat bisa membeli? Situasi yang cukup sulit.

Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Ruteng, Muthain Muhammadong mengatakan, mengatasi situasi riil dalam masyarakat sekarang ini adalah diadakan operasi pasar beras dan lain-lain yang diadakan Bulog atas permintaan Pemkab Manggarai dan Matim. Kegiatannya sudah mulai jalan hari-hari belakangan ini.

“Dalam operasi pasar ini, yang dijual tak saja beras, juga gula, bawang, minyak goreng, dan tepung terigu. Harganya  standar yang ditentukan pemerintah,” katanya.

Dengan adanya operasi pasar, jelas Muthain, kebutuhan terpenuhi. Paling penting harga bisa dikendalikan agar tidak terus naik. Karena itu, Bulog siap melayani operasi pasar kapan saja sesuai dengan permintaan Pemkab Manggarai dan Matim. *

Penulis:Christo Lawudin/Editor:Anton Harus

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *