ENDE, FLORESPOS.net-Anak Cinta Lingkungan (ACIL) terus melakukan aksi peduli lingkungan di Kabupaten Ende, NTT.

Organisasi yang fokus pada masalah sampah dan lingkungan ini kembali menggandeng mahasiswa Uniflor melakukan clean up sampah di seputaran Kota Ende, Sabtu (18/2/2023) pagi.

Setelah clean up dilanjutkan Workshop pengolahan sampah di markas ACIL.

Founder ACIL Ende, Umar Hamdan mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyongsong Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2023.

ACIL bekerjasama dengan mahasiswa Uniflor melakukan aksi bersih di seputaran Kota Ende dan dilanjutkan dengan pengolahan sampah. Aksi ini bertemakan optimalisasi pengolahan sampah penunjang ekonomi masyarakat.

“Tadi kami lakukan clean up di Jalan Soekarno, Jalan Hata dan kawasan Pantai Kotaraja. Setelah itu kami bawa pulang ke markas ACIL dan dilanjutkan dengan pelatihan pengolahan sampah. Sampah itu dipilah kemudian diolah menjadi keranjang, sofa dan barang jadi lainnya,” kata Umar.

Dikatakannya, tujuan dari kegiatan ini untuk menjaga kebersihan lingkungan juga mengajak mahasiswa bijak dengan sampah dari rumah.

Selain itu memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa sampah yang dibuang masih memiliki nilai ekonomis.

Yulius Dala Ngapa, dosen pendamping mahasiswa mengatakan yang terlibat dalam aksi ini adalah mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Sebanyak 150 mahasiswa dari semua program studi mengikuti kegiatan ini. Selain itu aksi ini juga diikuti oleh mahasiswa dari UKM Uma Rema Class Fakultas Pertanian.

Dikatakannya bahwa dalam beasiswa KIP untuk kuliah ada program pengembangan diri maka pihak lembaga memilih bekerjsama dengan ACIL untuk melakukan kegiatan ini.

Kata Yulius tujuannya agar mengubah mindzet mahasiswa tentang sampah dan kebersihan lingkungan sekitarnya.

“Sampah itu masalah yang sudah jadi momok di Kota Ende maka program pengembangan diri kita arahkan pada kegiatan ini. Kegiatan ini juga kita laksanakan jelang HPSN,” katanya.

Windri Nula, mahasiswi Uniflor dari UKM Uma Rema Class mengatakan kegiatan ini bermanfaat bagi mahasiswa karena mengubah pola pikir mahasiswa.

“Kami senang karena kegiatan ini juga bagian dari cara meminimalisir sampah. Tapi bagi saya sangat penting untuk mengubah cara berpikir tentang sampah. Setelah melalui pengolahan tadi kami tau sampah masih bisa diolah jadi barang jadi dan bisa dijual kembali,” katanya.*

Penulis: Willy Aran / Editor: Wentho Eliando

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *