RUTENG, FLORESPOS.net – Warga Manggarai, NTT yang berkategori orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang sedang menderita akibat dipasung masih sangat banyak. Terdata ODGJ ada 40-an ODGJ belum lepas pasung yang tersebar di pelosok kampung di Manggarai.
Ketika berbicara di hadapan Bupati Hery Nabit dan para pejabat Pemkab pada momen penandatanganan kerja sama Pemkab dengan Panti Rehabilitasi Sakit Jiwa Renceng Mose di Kantor Bupati, Kamis (9/2/2023), Penanggungjawab Klinik Renceng Mose, dr. Ronald Susilo mengatakan, selama ini telah dilakukan pelbagai upaya untuk membebaskan ODGJ dari pasangan.
“Sudah banyak yang telah dibebaskan dari pasangan. Tetapi, sesuai dengan data yang ada, masih banyak yang masih dipasung baik di kota maupun desa,” katanya.
Dikatakan, datanya yang masih berada dalam pasungan itu sebanyak 40-an ODGJ. Jumlah itu yang mau diupayakan dibebaskan dalam waktu-waktu ke depan. Kerja sama ini kiranya juga bisa mempercepat upaya bebas pasungan warga ODGJ di daerah ini.
Menurutnya, kerja-kerja bersama hari-hari ke depan fokus pada 40-an ODGJ itu. Lebih cepat, tentu lebih baik agar sesama warga masyarakat tidak terus menderita karena dipasung.
Ketika dilepas dari pasungan, demikian Dokter Ronald, pasien ODGJ dibawa ke Panti Rehabilitasi Renceng Mose untuk dirawat dan diurusi dengan baik. Urusannya tentu untuk menjadi sehat kembali dan bisa kembali ke tengah keluarga dan masyarakat seperti biasa nantinya.
Dokter Ronald mengatakan, sering juga muncul soal ketika ODGJ hendak dipulangkan. Keluarga dan masyarakat tidak menerima lagi seperti dialami ODGJ Anastasia dari Desa Bajak, Kecamatan Reok.
Sebetulnya, demikian Dokter Ronald, ODGJ tidak perlu terlalu ditakut begitu telah dinyatakan sembuh. Seperti sakit lain kalau sudah diobati, sehat dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Demikian juga dengan ODGJ karena sakit, maka dirawat dan diobati. Kalau sudah sembuh, maka harus kembali.
Sedangkan Bupati Hery Nabit mengatakan, upaya membebaskan ODGJ yang terpasung harus menjadi komitmen bersama. Pemerintah dengan semua jenjang harus ikut berkontribusi agar Manggarai ini zero ODGJ terpasung.
“Kerja sama ini jadi pintu untuk kita semua untuk mengurus ODGJ dengan lebih baik lagi. Kita harus terus berupaya agar ODGJ bebas pasung,” katanya. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor: Anton Harus