RUTENG, FLORESPOS.net-Kecelakaan tunggal dialami truk ekspedisi yang penuh bermuatan kemiri, Senin (6/2/2023) malam.
Truk besar itu terjungkal masuk jurang di Jalan Trans Flores, persis di wilayah Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT.
Pantauan Florespos.net, Selasa (7/2/2023) siang, truk besar itu dalam kondisi terbalik di dasar jurang di tempat kejadian pada tikungan Kemiri di Desa Golo Kempo.
Kondisi truk rusak parah dengan bagian bawah menghadap ke atas. Muatannya berhamburan di sekitar mobil yang naas itu.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang terjadi pada pukul 21.00 Wita. Sopir dan pembantunya selamat walaupun truk beberapa kali terbanting saat masuk urang.
Sopir dan pembantunya saat ini sedang menunggu bantuan untuk mengamankan barang muatan dan menarik truk dari dasar jurang.
Seorang warga, Amrulah Nanga mengatakan, kejadian tadi malam saat hujan lebat sedang mengguyur kawasan ini. Warga sekitar tidak tahu ada kecelakaan. Sopir dan pembantunya mendatangi rumah warga guna meminta pertolongan.
“Kondisinya seperti tidak ada kejadian. Karena truk tidak terlihat di pinggir jalan, tetapi berada di dasar jurang,” katanya.
Menurut dia, tidak ada hal yang mengkhawatirkan pada awak truk karena dalam keadaan sehat. Hanya truk dan barang muatan rusak dan hancur.
Amrulah Nanga mengatakan, truk tersebut dalam perjalanan dari arah timur Flores menuju arah barat, yakni Labuan Bajo, seterusnya NTB dan Jawa. Semua muatan, terutama kemiri tujuan Lombok, NTB.
Dengan kecelakaan itu, demikian Amrulah Nanga, perjalanan lanjut terhenti untuk beberapa lama. Kendaraan harus diperbaiki dahulu dari kerusakan yang ada. Kalau muatan mungkin bisa diangkut lewat kendaraan lain nantinya.
Warga lain, Rofin Kantus mengatakan, sesuai informasi dari sopir, ketika melewati tikungan dengan tanjakan itu, tiba-tiba mesin truk mati. Truk lari mundur tanpa bisa dikendalikan hingga keluar jalur jalan.
“Upaya sopir untuk mengendalikan kendaraan sia-sia. Truk keluar jalur jalan masuk jurang di sebelah kiri jalan Labuan Bajo-Ruteng,” katanya.*
Penulis: Christo Lawudin / Editor: Wentho Eliando
