MAUMERE, FLORESPOS.net – Jumlah warga Kabupaten Sikka yang menderita  deman berdarah dengue (DBD) selama Januari  hingga 2 Februari 2023 sebanyak 121 orang.

Dari jumlah warga yang terpapar ini tercatat  ada 67 orang atau 55% di antaranya merupakan berprofesi pelajar atau warga berusia 5 hingga 15 tahun.

Demikian data yang diterima media ini dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Sikka Petrus Herlemus yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/2/2023).

Petrus Herlemus merincikan golongan warga lainnya yang terpapar DBD selain anak berusia sekolah adalah anak berusia di bawah 1 tahun ada 6 orang, usia 1 hingga 4 tahun ada 36 orang, dan sisanya usia di atas 15 tahun.

Lingkungan Sekolah Sangat Rentan DBD

Kadiskes Petrus Herlemus menambahkan, bila dilihat dari perkembangan kasus dalam tiga tahun terakhir dapat disimpulkan, lingkungan sekolah menjadi salah satu lokasi yang sangat rentan terjadinya penularan utama DBD.

Kesimpulan ini, lanjut Petrus Herlemus, didukung data di mana pada tahun 2021 di saat pandemic covid-19 dan saat itu KBM dilangsungkan secara daring maka kasus DBD yang terjadi rendah, dan jumlah warga yang berusia sekolah yang terpapar DBD ada 80 kasus.

Sementara pada  tahun 2022 di mana proses KBM berlangsung secara tatap muka, jumlah warga usia pelajar yang terpapar DBD cukup tinggi yakni sebayak 249 kasus dan 2 orang meninggal dunia, dan selama Januari hingga awal Februari 2023 jumlah warga berusia 5 hingga 15 tahun atau usia pelajar sebanyak  67 kasus.

“Dari data ini kita lihat bahwa lingkungan sekolah sangat rentan terjadinya kasus DBD,” kata Kadiskes.

Petrus mengingatkan bahwa bila di suatu sekolah ada kasus DBD yang menonjol maka pihak Dinkes akan merekomendasikan agar proses KBM di sekolah dimaksud diliburkan untuk sementara.

“Kalau sampai ada sekolah yang menonjol Kasus DBD maka kami akan merekomendasikan agar sekolah itu diliburkan,” kata Herlemus.

Kadis Petrus Herlemus berharap, agar setiap ada kasus demam yang disertai panas tinggi harus dicurigai sebagai DBD dan yang bersangkutan segera dibawa ke Puskesmas atau langsung ke rumah sakit.

Data yang diterima media ini menyebutkan bahwa dari 121 warga yang terpapar DBD selama Januari hingga awal Februari 2023 ada 97 orang yang dinyatakan sembuh, dan 24 orang masih dirawat dengan rincian 23 orang masih dirawat di RSUD dr. TC Hiller Maumere dan 1 orang diirawat di salah satu RS swasta.

Gencarkan Gerakan 4 M Plus

Sebelumnya, media ini memberitakan bahwa dalam upaya mencegah peningkatan kasus DBD di Kabupaten Sikka,  Kadiskes Petrus Herlemus meminta elemen warga untuk gencar melakukan gerakan 4 M Plus yakni menutup rapat  tempat penampungan air; menguras tempat penampungn air  seminggu sekali; mengubur  atau mendaur  ulang  kaleng-kaleng  dan botol bekas  yang dapat  menampung air; memantau  semua wadah air  yang berpotensi  menjadi  tempat  perindukan  nyamuk DBD, plus  penggunaan obat nyamuk, lotion antinyamuk, pemakaian  kelambu dan pemberian abate pada  tempat penampungan air  yang sulit dikuras.

“Mari kita gencarkan melakukan gerakan 4 Plus,” pinta Petrus Herlemus.*

Penulis: Wall Abulat / Editor: Anton Harus

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *