LABAUAN BAJO, FLORESPOS.net – Warga transmigrasi lokal (Translok) Nggorang, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupatn Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), berdemonstrasi di Kantor Bupati Mabar di Labuan Bajo, Rabu (25/1/2022).
Namun para pengunjuk rasa gagal bertemu Bupati Edistasius Endi karena sedang zoom meeting dengan Pemerinta Pusat (Pempus).
Aksi tersebut dikawal ketat aparat keamanan setempat, Polisi, Satpol PP dan lain-lain.
Koordinator lap[angan (Korlap) aksi, Sirilus Ladur, kepada media ini di tengah aksi mengatakan, unjuk rasa tersebut menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar segera membagikan sertifikat tanah milik warga Translok Nggorang. Karena sertifikat lahan untuk 200 orang warga Translok Nggorang sampai saat ini belum dibagi Pemkab.
Konon sertifikat-sertifikat itu masih ada di lemari Pemkab Mabar di Labuan Bajo.Masih Ladur, jumlah anggota Translok Nggorang 200. Oleh pemerintah dijanjikan 3 jenis lahan. Yaitu lahan pekarangan dan lahan usaha 1 atau lahan kering masing-masing dapat setengah hektare (ha). Lahan usaha 2/lahan basah masing-masing dapat 1 ha. Total 2 ha per warga Translok.
Tetapi hingga kini untuk lahan pekarangan dan lahan usaha 1 masih ada warga Translok yang belum dapat sertifikat, lainnya sudah. Sedangkan sertifikat lahan usaha 2 semua warga Translok Nggorang belum dapat.
“Sertifikat-sertifikat itu ada di Pemkab Mabar. Makanya kita tuntut pemerintah segera bagi itu sertifikat,” komentar Ladur.
Nada yang sama dilantangkan Koordinator demo, Saverianus Suryanto pada kesempatan yang sama.
Bupati Mabar, Edistasius Endi, saat itu gagal ditemui media ini terkait tuntuta pendemo.
“Maaf Ka’e (kaka), pa Bupati sedang zoom meeting dengan Pemerintah Pusat,” ungkap Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi antar Pimpinan lingkup Sekretariat Daerah Mabar, Theobaldus Landi.
Pantauan media ini, para pengunjuk rasa saat itu hanya berorasi di depan pintu gerbang masuk Kantor Bupati Mabar, tidak masuk halaman Kantor Bupati. Pengamanan aparat tampak ketat.
Sekitar pukul 12.00 Wita para pendemo bertolak menuju gedung DPRD Mabar di barat Labuan Bajo menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat setempat, menggunakan kendaraan roda 2 dan 4/6. Para pengunjuk rasa terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu, kebanyakan mengenakan kain adat songke. *
Penulis:Andre Durung/Editor:Anton Harus