MBAY, FLORESPOS.net-Sirkulasi udara di ruang rawat inap Puskesmas Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak terlalu bagus, karena pagar tembok bangunan lebih tinggi dari bangunan rawat inap.
Warga Kecamatan Nangaroro dan sejumlah pasien meminta Pemerintah Daerah (Pemda) menata kembali pagar tembok yang dibangun tahun 2019, di belakang Puskesmas Nangaroro.
Salah satu keluarga pasien, Yohana Nao, warga Desa Odaute ditemui Florespos.net, Sabtu (14/1/2023) sore mengatakan, para pasien dalam ruang rawat nginap tidak betah karena sangat panas.
“Tidak ada sirkulasi udara yang masuk ke dalam ruangan. Pagar ini terlalu tinggi pak, sehingga ruangan sangat panas. Ini musim hujan saja panas sekali dalam ruangan, apalagi musim panas,” katanya.
Hal itu dibenarkan Kepala Puskesmas Nangaroro, dr Maria Fransiska Ndoi. Menurut dia, selama ini pihaknya selalu mendapatkan keluhan dari para pasien di rawat nginap, karena dalam ruangan sangat panas.
Dia mengatakan, ruang tersebut menjadi sangat panas, karena pagar tembok bagian belakang yang dikerjakan beberapa tahun lalu terlalu tinggi dari bangunan rawat nginap, sehingga udara tidak bisa masuk ke dalam ruangan.
“Pagar terlalu tinggi. Kalau tinggi begini ada jari-jari atau ventilasi udara baik. Ini tidak ada. Sehingga udara dari laut terhalang dengan tembok,” katanya.
Dia juga meminta Pemda Nagekeo dan DPRD Nagekeo membantu agar pagar tembok tersebut bisa diperbaiki atau bisa di tata ulang.
“Mohon maaf, saya minta tolong bapak Bupati dan kepada anggota DPRD Nagekeo agar bisa meninjau lokasi dan pagar tembok ini bisa di tata ulang. Kalau bisa di buat seperti pagar tembok di depan,” kata dr. Fransiska.*
Penulis: Arkadius Togo / Editor: Wentho Eliando