LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Berdasarkan laporan periode Januari-Desember 2022, dari luas tanam 7.723,1 hektare (ha) aneka tanaman pangan dan perkebunan di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, 4.075 ha diantaranya diserang hama dan penyakit.
Lahan seluas 4.075 ha tersebut tersebar di 12 kecamatan di Mabar. Hamanya antara lain ulat gerayak, penggerek batang, wereng, belalang, dan hama putih palsu. Penyakit: blas dan busuk batang.
Serangan hama dan penyakit itu juga dipengaruhi kondisi cuaca panas dan hujan yang selalu berganti. Karena akan memicu peningkatan populasi hama dan penyakit tanaman. Khusus padi, tanaman yang terserang dominan berusia 2 minggu.
Demikian Fransiskus S.Juru, Kepala Bidang Penyuluhan dan Proteksi Tanaman pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Mabar kepada wartawan di Labuan Bajo, Rabu (14/12/2022).
Juru dimintai tanggapan terkait serangan hama- penyakit menyerang tanaman padi di Mabar akhir-akhir ini, disamping ancaman gagal tanam gegara kekeringan melanda Mabar sekitar 3 pekan belakangan.
Diuraikan Juru, di Kecamatan Pacar, tanaman terserang yakni padi 229 ha, jagung 20 ha, vanili 2 ha. Di Kecamatan Lembor Selatan, luas tanaman terserang 462 ha, terdiri dari padi 374 ha, bawang merah 8 ha (sudah panen, hasil turun, tidak sampai gagal panen), dan pisang 80 ha.
Di Kecamatan Lembor, total luas lahan tanaman terserang 1.053,75 ha, semua padi. Di Kecamatan Boleng, tanaman terserang 507,25 ha, juga padi semua. Kecamatan Komodo total areal tanaman terserang 482,25 ha, terdiri dari 474,25 ha padi dan 8 ha kacang hijau.
Untuk Kecamatan Kuwus Barat yakni tanaman padi semua, luas serangan 152 ha. Di Kecamatan Mbeliling total tanaman terserang 130, 5 ha, meliputi vanili 3,5 ha, sisanya padi 127 ha.
Di Kecamatan Ndoso total tanaman yang terserang 96 ha, mencakupi padi sawah 78 ha, kakao 18 ha. Di Kecamatan Kuwus luas areal tanaman yang terserang 62,5 ha, terdiri dari jagung 25 ha, bawang putih 3 ha, dan padi 34,5 ha.
Di Kecamatan Masang Pacar total tanaman tersrang 70 ha, meliputi 12 ha jagung, dan 58 ha padi. Di Kecamatan Welak tanaman terserang semuanya padi sawah, yakni 275,5 ha. Di Kecamatan Sano Nggoang, luas tanaman yang terserang 130,5 ha, meliputi vanili 3,5 ha, porang 12 ha dan sisanya padi sawah.
Terkait serangan hama dan penyakit tersebut, kata Juru, 30 % lebih dapat terkendali, laporan Januari-Desember 2022. Stok obat-obatan di Dinas TPHP Mabar cukup.
Meski demikian, perilaku petani Mabar susah diatur, walau tidak semua demikian. Ada petani yang tak beri tahu lebih awal hama penyakit tanamannya kepada petugas agar diatasi secara dini. Ada juga oknum petani yang tidak lapor. Juga ada petani yang lebih memilih beli obat di toko/pasar, sementara di Dinas TPHP Mabar ada obat-obatan gratis buat petani.
“Mungkin karena biaya tinggi datang ke Labuan Bajo. Obat di dinas memang gratis. Tapi ongkos angkut pergi pulang tanggung sendiri petani. Obat di TPHP bersifat klompok, tak perorangan,” ungkap Juru.
Sedangkan soal kekeringan, Juru mengatakan, belum ada laporan masuk ke Bidang. Tapi informasinya seperti itu, kekeringan. Dan ini ancaman, tutupnya.*
Penulis: Andre Durung / Editor: Wentho Eliando