LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Meski kebutuhan daging di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT tinggi, tapi stok daging lokal sangat terbatas, jauh dari cukup.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan akan daging di kabupaten pariwisata super premium di ujung barat Flores itu disinyalir “diselundupkan” dari luar Mabar.

Anggota DPRD Mabar, Blasius Janu, mengatakan itu pada acara serah terima 12 ekor sapi dari dirinya kepada 12 anggota/pengurus kelompok ternak (Poker) Setia Kawan Lo’ok di Kampung Jati Baru Desa Golo Mori Kecamatan Komodo Mabar, Rabu (7/12/2022).

Serah terima tersebut melalu Pemkab Mabar, dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH)/Puskeswan Komodo.

Belasan ekor sapi yang didonasikan kepada Poker Setia Kawan Lo’ok bersumber dari dana pokok pikiran (Pokir) jata anggota dewan Blasius Janu Tahun 2022.

Janu yang asal Partai Hanura dan juga anggota Komisi III DPRD Mabar yang antara lain membidangi ternak, mengatakn, kebutuhan daging di Mabar setiap harinya 3 ton 300 kilogram (kg). Daging-daging dimaksud antara lain daging sapi, daging ayam dan daging kambing.

Namun yang mampu dipenuhi daging lokal Mabar hanya 300 kg/hari. Daging-daging itu antara lain daging kambing, ayam, dan daging sapi.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan akan daging di hotel-hotel, restoran-restoran, rumah makan-rumah makan, pentolan-pentolan bakso dan masyarakat umum Mabar mau tak mau mendatangkan daging dari luar Mabar.

Untuk itu, masyarakat Mabar mesti menangkap peluang satu ini. Piara ternak dengan serius, semangat, karena potensinya besar, peluangnya juga luar biasa.

Pasarnya juga terbuka lebar, selain hotel, restoran dan lain-lain yang disebutkan tadi, juga kebutuhan tahunan untuk hewan kurban. Betul-betul menjanjikan, ujar Janu yang juga hobi beternak dan berkebun itu.

Abidin, Kepala Dinas PKH Mabar pada kesempatan sama juga senada. Katanya, pada peringatan kurban tahun ini dia punya sapi dijual dengan harga Rp.13 juta per ekor.

“Dua ekor kali sudah itu. Tak pernah saya bayangi segitu harganya. Karena sebelum-sebelumnya paling-paling Rp.8 juta per ekor,” ungkap Kadis Abidin.

Pada pesta kurban baru lalu saya jual dua ekor kambing etawa. Pembeli tidak tawar, begitu kita sebut harganya, mereka langsung bayar lunas,” sambung wakil rakyat Blasius Janu.

Hadir saat itu Iskandar, Ketua Poker Setia Kawan Lo’ok beserta anggota, petugas Puskeswan Kecamatan Komodo, Busra, dan lain-lain.*

Penulis: Andre Durung / Editor: Anton Harus

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *