Penulis: Wim de Rozari / Editor: Anton Harus

BAJAWA, FLORESPOS.net-Bupati Nagekeo, NTT, dr. Johanes Don Bosco Do memberikan kuliah umum One Day With Experts di STKIP Citra Bakti Ngada, Kamis (24/11/2022).

Bupati Don dampingi oleh Ketua Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri (Yapentri ) Ngada, Wilfridus Muga, M.Pd dan Ketua STKIP Citra Bakti, Dr. Dek Ngurah Laba Laksana, M.Pd.

Pelipus Wungo Kaka, M.Pd, dosen STKIP Citra Bakti Ngada dalam rilis yang diterima Florespos.net, Sabtu (26/11/2022) mengatakan, kuliah umum mengusung tema “Penguatan MBKM Menuju Indonesia Bangkit Bersama Pulih Lebih Cepat”.

Kuliah umum itu diikuti oleh mahasiswa/mahasiswi secara luring. Sebagai rasa bangga dan penghormatan tamu undangan, maka dengan diawali acara penyambutan dengan gong gendang ala Budaya Bajawa yaitu Ja;i.

Acara pembukaan dengan lagu berjudul Nagekeo yang dilantunkan langsung Bupati Don berkolaborasi dengan mahasiswa asal Nagekeo diiringi Band dari Prodi Pendidikan Musik STKIP Citra Bakti.

Ketua STKIP Citra Bakti,  Dr. Dek Ngurah Laba Laksana, M.Pd pada kesempatan itu mengatakan, MBKM ini merupakan isu actual dalam dunia Pendidikan Tinggi di Indonesia yang harus direspon oleh Perguruan Tinggi.

Agar Citra Bakti tidak ketinggalan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dalam menuju era 5.0, yang unggul, maka STKIP Citra Bakti merespon MBKM dan menerapkannya dalam perkuliahan.

Merdeka Belajar-Kampus Merdeka perlu dibekali sedini mungkin kepada mahasiswa agar mengimplementasikannya dalam lingkungan, dalam hal ini akan dilakukan di lokasi KKN.

Sementara itu Bupati Don Bosco Do dalam pemaparannya menyampaikan, bahwa Kabupaten Nagekeo memiliki potensi di bidang pendidikan yang optimal. Maka kemudian, perlu adanya tenaga kerja terlatih untuk menopang sektor tersebut.

Dalam materi berjudul Sinergitas Program Pemerintah Daerah sebagai Bentuk Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Bupati Don berharap mahasiswa mempunyai kapasitas baru untuk menjadi SDM masa depan yang siap, berpengalaman hari ini dan merancang di hari esok dan mempersiapkan diri dalam mengahadapi era 5.0.

Menteri Pendidikan mencanangkan di tahun 2045, negara Indonesia harus menjadi terkemuka dari 5 negara terbaik di dunia.

“Calon sarjana tidak bisa hanya mengacu pada text book cara belajar kita selama ini. Oleh karena itu, perlu menyiapkan SDM unggul yang menguasai berbagai bidang keilmuan, siap berkolaborasi lintas disiplin keilmuan, dan siap jadi penyelesai berbagai permasalahan yang kompleks,” ungkapnya.

“NTT membutuhkan tenaga-tenaga pendidik yang terampil yang siap bekerja di lapangan dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk pribadi dan orang lain,” tambanya.

Dalam kuliah umum tersebut, Bupati Don menyampaikan terkait Technological Capability atau kemampuan teknologi yang penting dalam meningkatkan daya saing di era ekonomi terbuka saat ini.

Di dalam ekonomi terbuka, kata Bupati Don, harus dimaksimalkan daya saing, untuk memaksimalkannya diperlukan kemampuan teknologi yang didampingi dengan knowledge base yang kuat dan Intensity of Effort.

Dalam membeli produk – produk luar maka harus bisa menguasai technological capability produk tersebut. Sehingga apabila terjadi masalah atau kerusakan bisa dilakukannya maintenance atau membuat produk yang lebih baik lagi.

“Tidak heran, kita mengambil berbagai produk dari luar, selama masih bisa menguasai Technological Capabilitynya. Selain itu, beliau juga menjelaskan terkait isu Sustainable Development atau Pembangunan Berkelanjutan yang seharusnya tidak hanya terkait dengan lingkungan,” katanya.

“Pembangunan berkelanjutan adalah isu sains dan teknologi. Pembangunan baru bisa berkelanjutan kalau kampus -kampus mengupgrade kemampuan penelitiannya, kemudian lembaga -lembaga penelitian juga melakukan hal yang sama dan yang paling penting adalah ada pengembangan kemampuan lokal,” tambanya.

Pembelajaran dalam Kampus Merdeka, menurut Bupati Don, memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa.

Serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya.

Sistem laman Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dikembangkan untuk mempermudah pihak-pihak terkait yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran Kampus Merdeka.

Kegiatan Kuliah Umum tersebut dimoderatori, Prisko Yanuarius Djawaria Pare, SH, MH., Dosen pada STKIP Citra Bakti Ngada.

Dijelaskannya, Kampus Merdeka, berbagai kegiatan di luar kampus disiapkan oleh perguruan tinggi secara nasional dan bisa diakses oleh mahasiswa dari Sabang sampai Merauke.

Namun demikian, ini tidak berarti kita mengambil alih peran perguruan tinggi sama sekali tetapi justru menjadi satu platform untuk menjadi contoh berjalannya program Kampus Merdeka.

Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri Ngada, Wilfridus Muga, M.Pd mengatakan, menaru harapan kepada seluruh mahasiswa bahwa mahasiswa dapat melaksanakan program ini secara luring. Dengan menikmati suasana di berbagai daerah, tetapi pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini.

Program KKN dari kampus akan disesuaikan dan berkolaborasi Program kerja dari pemerintah desa yang terjadi dua Kecamatan yaitu Mauponggo dan Keo Tengah di Kabupaten Nagekeo.

Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Nagekeo yang memberikan kesempatan kepada Mahasiswa STKIP Citra Bakti untuk melaksanakan KKN.*

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *