Penulis: Wim de Rozari / Editor: Anton Harus
BAJAWA, FLORESPOS.net-Direktorat Panas Bumi Kementerian ESDM RI melakukan kegiatan Sosialisasi Pengusahaan Panas Bumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsung WKP Nage, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, NTT.
“Kegiatan sosialisasi tersebut berlangsung di Aula Hotel Virgo Bajawa. Bupati Ngada, Paru Andreas, S.H., M.H., membuka kegiatan tersebut pada Kamis (24/11/2022),” kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli dan Kepegawaian pada Bagian Umum Setda Kabupaten Ngada, Donatus Meak dalam rilis kepada Florespos.net, Kamis,( 24/11/2022).
Bupati Paru Andreas saat membuka kegiatan didampingi Pejabat dari Direktorat Panas Bumi Kementerian ESDM, Eddy Hindiarto Judoadi yang memangku Jabatan Koordinator Pelayanan dan Bimbingan Usaha Panas Bumi (Ditjen EBTKE).
Narasumber kegiatan tersebut, yakni Mustika Delimantoro selaku Sub Koordinator Pelayanan Usaha (Ditjen EBTKE), Yuniarto selaku Sub Koordinator Bimbingan Usaha (Ditjen EBTKE), dan Dudi Hermawan selaku Sub Koordinator Evaluasi Panas Bumi Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi.
Bupati Paru Andreas dalam sambutan menyampaikan, pelaksanaan pembangunan di daerah sangat membutuhkan dukungan energi.
Ngada, kata Bupati Paru Andreas, memiliki potensi panas bumi yang menjadi sumber energi baru terbarukan (EBT), diantaranya di Nage, Kecamatan Jerebuu yang telah selesai dengan tahapan Pengeboran Slim Hole di Daerah Panas Bumi Nage.
Menurut Bupati Paru Andreas, tujuan kegiatan Pengeboran Slim Hole pada 2 sumur di Nage, yakni mendapatkan data dan informasi geosains untuk mengkonfirmasi keberadaan potensi sumber daya panas bumi daerah Nage.
Dan dapat memberikan tingkat keyakinan data geosains yang lebih tinggi, sehingga bisa menurunkan resiko eksplorasi panas bumi pada tahap awal pengembangan. Tahapan Eksploitasi sebagai awal pengembangan panas bumi telah berjalan baik.
Lanjut Bupati Paru Andreas, pengembangan panas bumi di Nage yang menghasilkan sumber energi listrik diyakini akan meningkatkan Ratio Elektrifikasi dan menjadi salah satu sumber penerimaan negara bukan pajak bagi daerah.
Untuk membangun pemahaman di tingkat masyarakat, kata Bupati Paru Andreas, maka sangat dibutuhkan persiapan sosial melalui berbagai kegiatan Komunikasi – Informasi dan Edukasi (KIE) melalui berbagai saluran komunikasi ditingkat desa, lembaga adat, lembaga agama dan media sosial.
Bupati Paru Andreas, mengharapkan peserta yang hadir mampu menyebarluaskan informasi pengusahaan panas bumi untuk pemanfaatan tidak langsung WKP Nage.
Hal ini penting agar masyarakat memahami pelaksanaan kegiatan eksploitasi panas bumi Nage sebagai sumber energi listrik bagi kehidupan masyarakat dan pembangunan daerah. Seluruh tahapan, proses, manfaat dan dampak harus dijelaskan secara baik kepada masyarakat.
Hasil Pengeboran
Berdasarkan laporan hasil Pengeboran Slim Hole yang dipaparkan Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM pada 29 September 2022, di Aula Rumah Jabatan Bupati Ngada, disampaikan hasil pengukuran tekanan dan temperatur (PT Logging) Sumur NGE-01A di kedalaman 1497 m (kedalaman akhir) menunjukkan tekanan sumur maksimum sebesar 1793 psi, dan temperatur sumur maksimum sebesar 267,960C yang termasuk ke dalam temperatur tinggi.
Hasil uji perampungan sumur (completion test) sumur NGE-01A memperlihatkan tekanan sumur stabil pada tekanan sebesar 1487 psi. Sedangkan temperatur sumur menunjukkan temperatur yang masih berubah (meningkat) mulai dari temperatur sebesar 278 0C ketika pertama kali pengukuran, meningkat hingga temperatur sebesar 284 0C.
Hasil pengukuran tekanan dan temperatur (PT Logging) Sumur NGE-02 di kedalaman 584 m menunjukkan tekanan sumur maksimum sebesar 758 psi, dan temperatur sumur maksimum sebesar 144,38 0C, dengan Gradient temperatur 19 0C/100 m atau sekitar 6 x gradient temperatur normal.
Tahapan eksplorasi sebagaimana yang dipaparkan ini memberikan gambaran tentang potensi Panas Bumi Nage dan direkomendasikan untuk dilanjutkan ke tahap eksploitasi dengan upaya semaksimal mungkin.
Pemerintah Indonesia Serius
Sementara Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM yang dibacakan oleh Eddy Hindiarto Judoadi selaku Koordinator Pelayanan dan Bimbingan Usaha Panas Bumi (Ditjen EBTKE), menyampaikan, Pemerintah Indonesia sangat serius mewujudkan komitmen Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Net Zero Emissions atau nol emisi karbon adalah kondisi dimana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi.
Untuk mencapainya diperlukan sebuah transisi dari sistem energi yang digunakan sekarang ke sistem energi bersih guna mencapai kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam.
Pemerintah telah menyusun peta jalan komitmen bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan mencapai NZE 2060. Salah satu Langkah mewujudkan hal ini adalah adanya transisi energy. Hadir, Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Bernardinus Dhey Ngebu, Anggota DPRD Kabupaten Ngada, Moses Djala Watu, Perwakilan Unsur Forkopimda, Sekda Ngada, Theodisius Yosefus Nono, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekda Ngada, pimpinan OPD, Camat Jerebuu dan pejabat fungsional pemerintah daerah.*