Penulis: Andre Durung / Editor: Wentho Eliando

Labuan Bajo, Florespos.net-Harga beras di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, merangkak naik sepekan terakhir, khususnya di Pasar Rakyat Batu Cermin Labuan Bajo. Diduga karena tak bertepatan dengan musim panen padi setempat.

Warsiti, seorang pedagang beras setempat mengatakan itu menanggapi media ini di kios berasnya di Pasar Rakyat Batu Cermin Labuan Bajo, Jumat (28/10/2022).

Menurut Warsiti, seminggu terakhir beras yang dia jual harganya berkisar antara Rp.450 ribu-Rp.600 ribu setiap karung isi 50 kilogram (kg), tergantung mutu.

Kenaikan harga itu mungkin karena stok beras di tingkat masyarakat/petani Mabar sudah berkurang akibat tidak bertepatan dengan musim panen padi setempat.

“Yang enam ratus ribu itu di antaranya beras merah dan membramo asli,” kata Warsiti.

Sebelumnya, ungkap warsiti, harga beras yang dia jual ada dikisaran Rp.400 ribu-Rp.500 ribu/karung isi 50 kg, juga tergantung kwalitas. Diduga turun karena pas panen raya padi di Mabar.

Lanjut Warsiti, beras dia jual itu dibeli langsung dari petani yang berjualan di pasar Batu Cermin. Di tempat itu, juga dia beli beras para pemilik giling padi di daerah itu. Di antaranya beras lokal Mabar asal Lembor, Terang, Kenari dan Nanga Na’e.

Warsiti mengaku, dia juga membeli beras dari Makasar-Sulawesi Selatan. Harga beli tidak jauh beda dengan beras lokal Mabar. Harga jual semua beras itu, baik beras lokal pun dari Makasar, terantung mutu.

“Beras dalam karung merah dan biru dari Ujung Pandang (Makasar). Beras lokal Mabar yang dalam karung putih,” ujar Warsiti.

Ditambahkan, selain beras, dedak halus hari-hari terakhir juga harganya naik. Sekitar Rp.200 ribu per karung isi 60-70 kg. Diduga karena stok di petani sudah berkurang.

“Sebelumnya Rp.150 ribu per karung isi 60-70 kg karena persedian cukup, mungkin karena bertepatan dengan musim panen padi setempat,” tutup Warsiti.*

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *