Elisabet Leli, Disabilitas Asal Malawatar “Tercampak” di Labuan Bajo

- Jurnalis

Kamis, 24 April 2025 - 16:15 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Nasib Elisabet Leli bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga pula. Wanita disabilitas asal Malawatar, Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) NTT itu pada 16 April 2025 lalu ditemukan “tercampak” di Labuan Bajo ibu kota Mabar, persisnya di wilayah Kaper, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo.

Vinsesius Udir (42), kakak kandung korban, kepada media ini di halaman Polres Mabar di Labuan Bajo, Rabu (23/4/2025), mengatakan, pelaku kejahatan terhadap adiknya itu belum tahu.

Kini pihak keluarga melapor kasus tersebut ke Polres Mabar atas arahan pihak Polsek Lembor, karena TKP (Tempat Kejadian Perkara) penemuan korban di Kaper. Kaper Desa Golo Bilas wilayah hukum Polsek Komodo/ bagian dari Polres Mabar.

“Korban sudah visum. Semua diurus baik oleh Polsek Lembor. Dan atas saran mereka (Polsek Lembor), kami sekeluarga pun hari ini datang lapor ke Polres Mabar dan sekarang sedang proses laporan polisi (LP) di Polres Mabar,” ujar Udir.

Menurut Udir, adiknya Elisabet Leli adalah seorang disabilitas. Dia tidak bisa bicara sejak lahir. Beliau sekarang berumur sekitar lebih dari 30 tahun. Pada 16 April 2025 dia ditemukan di wilayah Kaper, dan pihak keluarga mengetahuinya lewat face book, ada juga yang telepon.

Baca Juga :  Perumda Wae Mbeliling Manggarai Barat Bakal Kelola Air Bersih Pendanaan Bank Dunia

Hari itu, demikian Udir, keluarga datang jemput adiknya di Kaper. Ada sejumlah pihak membantu mereka, dan hari itu juga kasus tersebut lapor ke Polsek Lembor.

Sekujur tubuhnya, lanjut Udir, ditemukan banyak luka, dan antara lain bagian belakang tubuh korban banyak rumput. Dan hari yang sama juga dilaporkan ke Polsek Lembor.

Atas saran Polsek Lembor, selain mudah koordinasi dan TKP-nya masuk wilayah hukum Polres Mabar, maka keluarga pada hari itu, Rabu (23/4/2025) melapor kasus tersebut ke Polres Mabar.

“Sekarang Bapak saya, Ambrosius Jerabun dan adik saya Aventinus Jelahu sedang buat laporan polisi di Polres,” kata Udir.

Masih Udir, “kami keluarga harus melapor ke Polisi kasus ini, karena ini merupakan kejadian yang kedua tehadap adiknya, Elisabet Leli. Kejadian pertama hingga adik mereka itu punya seorang anak laki-laki dan pelakunya tidak tahu sampai sekarang juga. Kini anaknya sudah SD kelas satu dan datang bersama mereka ke Polres Mabar di Labuan Bajo.”

“Mudah-mudahan tidak. Pada kejadian kedua yang ditemukan di Kaper minggu lalu, beberapa bagian tubuh adik perempuannya itu ditemukan luka-luka, ada darah, mungkin haid atau apa, di bagian belakang tubuhnya banyak rerumputan. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti kasus pertama dulu yang sampai ada anak,” kata Udir.

Baca Juga :  Sukacita Besar BPOLBF Atas Tahbisan Uskup Agung Ende

Lanjutnya, banyak masyarakat yang prihatin atas masalah yang menimpah adiknya itu. Anggota DPRD Mabar Yopi Widiyanti salah satunya. Dia ikut mendampingi korban di Polisi, ungkap Udir.

Korban Elisabet Udir ketika disapa media ini di halaman Polres Mabar di Labuan Bajo saat itu tidak menanggapi, hanya menatap.

“Maaf kaka, dia tidak bisa omong. Sejak lahir dia tidak bisa bicara. Disabilitas,” kata Udir lagi.

Menanggapi Florespos.net, di Polres Mabar saat itu, Hendro, anggota Polres Mabar yang menangani kasus Elisabet Leli, mengatakan sekarang sedang di buat LP (laporan polisi), katanya singkat.

Pada kesempatan yang sama, anggota DPRD Mabar, Yopi Widiyanti, mengatakan, kehadirannya di Polres Mabar untuk mendampingi korban.

“Saya hanya mendampingi,” katanya sambil berlalu. Sedangkan ayah kandung korban, dan adik kandung korban, saat itu sedang berada dalam kantor Polres Mabar. *

Penulis : Andre Durung

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi
Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes
Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme
Bupati Raimundus Tegaskan Beasiswa Daerah Segera Direalisasi
SDK Bhaktyarsa Maumere Raih Juara Umum Lomba Pesona Sains SMP Frater
Kepala Desa Wajib Tahu Data Desa Secara Akurat, Bupati Ngada Raymundus: Jangan Pakai Kata Kira-kira
Unipa Maumere Wisuda 437 Sarjana Strata Satu, Rektor Titip Empat Pesan Penting
Sabinus Berharap Kunjungan Wapres Bisa Berbuah Hasil Penegerian Unipa
Berita ini 197 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:13 WITA

Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes

Senin, 12 Mei 2025 - 11:44 WITA

Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme

Sabtu, 10 Mei 2025 - 20:34 WITA

SDK Bhaktyarsa Maumere Raih Juara Umum Lomba Pesona Sains SMP Frater

Sabtu, 10 Mei 2025 - 19:48 WITA

Kepala Desa Wajib Tahu Data Desa Secara Akurat, Bupati Ngada Raymundus: Jangan Pakai Kata Kira-kira

Berita Terbaru

Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029, di aula Gelekat Nara, Kamis (8/5/2025)

Nusa Bunga

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA