LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Nasib Elisabet Leli bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga pula. Wanita disabilitas asal Malawatar, Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) NTT itu pada 16 April 2025 lalu ditemukan “tercampak” di Labuan Bajo ibu kota Mabar, persisnya di wilayah Kaper, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo.
Vinsesius Udir (42), kakak kandung korban, kepada media ini di halaman Polres Mabar di Labuan Bajo, Rabu (23/4/2025), mengatakan, pelaku kejahatan terhadap adiknya itu belum tahu.
Kini pihak keluarga melapor kasus tersebut ke Polres Mabar atas arahan pihak Polsek Lembor, karena TKP (Tempat Kejadian Perkara) penemuan korban di Kaper. Kaper Desa Golo Bilas wilayah hukum Polsek Komodo/ bagian dari Polres Mabar.
“Korban sudah visum. Semua diurus baik oleh Polsek Lembor. Dan atas saran mereka (Polsek Lembor), kami sekeluarga pun hari ini datang lapor ke Polres Mabar dan sekarang sedang proses laporan polisi (LP) di Polres Mabar,” ujar Udir.
Menurut Udir, adiknya Elisabet Leli adalah seorang disabilitas. Dia tidak bisa bicara sejak lahir. Beliau sekarang berumur sekitar lebih dari 30 tahun. Pada 16 April 2025 dia ditemukan di wilayah Kaper, dan pihak keluarga mengetahuinya lewat face book, ada juga yang telepon.
Hari itu, demikian Udir, keluarga datang jemput adiknya di Kaper. Ada sejumlah pihak membantu mereka, dan hari itu juga kasus tersebut lapor ke Polsek Lembor.
Sekujur tubuhnya, lanjut Udir, ditemukan banyak luka, dan antara lain bagian belakang tubuh korban banyak rumput. Dan hari yang sama juga dilaporkan ke Polsek Lembor.
Atas saran Polsek Lembor, selain mudah koordinasi dan TKP-nya masuk wilayah hukum Polres Mabar, maka keluarga pada hari itu, Rabu (23/4/2025) melapor kasus tersebut ke Polres Mabar.
“Sekarang Bapak saya, Ambrosius Jerabun dan adik saya Aventinus Jelahu sedang buat laporan polisi di Polres,” kata Udir.
Masih Udir, “kami keluarga harus melapor ke Polisi kasus ini, karena ini merupakan kejadian yang kedua tehadap adiknya, Elisabet Leli. Kejadian pertama hingga adik mereka itu punya seorang anak laki-laki dan pelakunya tidak tahu sampai sekarang juga. Kini anaknya sudah SD kelas satu dan datang bersama mereka ke Polres Mabar di Labuan Bajo.”
“Mudah-mudahan tidak. Pada kejadian kedua yang ditemukan di Kaper minggu lalu, beberapa bagian tubuh adik perempuannya itu ditemukan luka-luka, ada darah, mungkin haid atau apa, di bagian belakang tubuhnya banyak rerumputan. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti kasus pertama dulu yang sampai ada anak,” kata Udir.
Lanjutnya, banyak masyarakat yang prihatin atas masalah yang menimpah adiknya itu. Anggota DPRD Mabar Yopi Widiyanti salah satunya. Dia ikut mendampingi korban di Polisi, ungkap Udir.
Korban Elisabet Udir ketika disapa media ini di halaman Polres Mabar di Labuan Bajo saat itu tidak menanggapi, hanya menatap.
“Maaf kaka, dia tidak bisa omong. Sejak lahir dia tidak bisa bicara. Disabilitas,” kata Udir lagi.
Menanggapi Florespos.net, di Polres Mabar saat itu, Hendro, anggota Polres Mabar yang menangani kasus Elisabet Leli, mengatakan sekarang sedang di buat LP (laporan polisi), katanya singkat.
Pada kesempatan yang sama, anggota DPRD Mabar, Yopi Widiyanti, mengatakan, kehadirannya di Polres Mabar untuk mendampingi korban.
“Saya hanya mendampingi,” katanya sambil berlalu. Sedangkan ayah kandung korban, dan adik kandung korban, saat itu sedang berada dalam kantor Polres Mabar. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Wentho Eliando