Ambros Kodo : Literasi Harus Kembali Ke Buku

- Jurnalis

Jumat, 31 Januari 2025 - 19:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo.

MBAY, FLORESPOS.net-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di hadapan para siswa dan guru dalam kunjungannya di SMAS Katolik Fransiskus Xaverius Boawae, Kamis ( 30/1/2025) mengatakan, Literasi mesti kembali ke Buku.

Perkembangan dunia yang makin modern memungkinkan semua orang termasuk para siswa  melakukan kegiatan dengan hal-hal yang instan.

Kata dia, dalam dunia literasi teknologi, selalu mempunyai dua sisi yang berbeda yakni sisi baik dan buruk.  Hal ini tergantung pada manusia yang menggunakannya.

“Handphone Android yang diberikan oleh orang tua untuk mendukung kegiatan pendidikan bisa membuat anak menjadi baik, namun bisa pula membuat jadi rusak. Ibarat pisau dapur, jika berada di tangan orang  yang tepat akan dipakai hal yang baik. Misalnya oleh seorang ibu untuk mengiris bawang. Namun, pisau dapur akan menjadi alat yang berbahay jika berada ditangan orang yang salah,” katanya.

Baca Juga :  Perse Ende Tumbang di Laga Perdana, Wabup Erik : Kami Akan Berbenah

“Di tangan seorang ibu dipakai untuk mengiris bawang  namun oleh penjahat bisa dipakai untuk mencelaki orang lain,” jelasnya.

Menurur Ambros, tiga pilar pendidikan yakni guru, siswa dan orang tua harus dapat bekerja sama. Menurut Kadis Ambros,  terkait literasi, terutama yang berkaitan dengan membaca dan menulis masih banyak sekolah yang kunjungan perpustakaannya masih rendah bahkan sepi peminat.

Baca Juga :  Pengurus BUMDes Bersama Tanazozo Paparkan Omset dan Kendala Saat LPJ

“Saat ini Negara Finlandia sudah kembali ke buku. Siswa kembali diwajibkan membaca buku. Hal tersebut juga mengingatkan kita akan pentingnya buku dalam literasi”.

Kadis Ambros menjelaskan, bila membaca di Android, tablet atau Laptop ada cahaya yang bisa mengganggu mata atau radiasi.

Menggunakan jaringan internet untuk literasi, maka godaan untuk keluar dari bahan bacaan sangatlah mungkin sehingga mengganggu konsentrasi.

“Bila kalian membaca dan fokus pada buku, lebih nyaman dan akan selesai,” tambahnya.

Penulis : Wim de Rozari

Editor : Anton Harus

Berita Terkait

Setelah Putusan Dismissal MK, Bupati Edi Pastikan Pelantikan 20 Februari di Jakarta
PPMAN Audience dengan Wamen HAM RI Bahas Konflik Agraria Nangahale
Nasabah Pensiunan Apresiasi Pelayanan Kesehatan Gratis BRI Tangge Lembor
Istana: Gaji Ke-13 dan THR Itu Hak PNS, Akan Dibayar
Pesantren Alam Tahfidzul Qur’an Kolong Manggarai Barat Terpilih Sebagai Pesantren Sehat 2025
BRI Reo Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Nasabah Pensiunan
Guru di Ende Harus Gotong Sepeda Motor Lewati Banjir Demi Anak Didiknya
Pemkab Manggarai Barat Dukung Peledakan Jalan Bukit Lancang, Gunawan Jangan Rusak Jalan Lain
Berita ini 81 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 Februari 2025 - 19:45 WITA

Setelah Putusan Dismissal MK, Bupati Edi Pastikan Pelantikan 20 Februari di Jakarta

Jumat, 7 Februari 2025 - 19:12 WITA

PPMAN Audience dengan Wamen HAM RI Bahas Konflik Agraria Nangahale

Jumat, 7 Februari 2025 - 18:28 WITA

Nasabah Pensiunan Apresiasi Pelayanan Kesehatan Gratis BRI Tangge Lembor

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:55 WITA

Istana: Gaji Ke-13 dan THR Itu Hak PNS, Akan Dibayar

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:03 WITA

Pesantren Alam Tahfidzul Qur’an Kolong Manggarai Barat Terpilih Sebagai Pesantren Sehat 2025

Berita Terbaru


Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat ditemui di Gedung Kwarnas, Jakarta, Jumat (7/2/2025). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Nusa Bunga

Istana: Gaji Ke-13 dan THR Itu Hak PNS, Akan Dibayar

Jumat, 7 Feb 2025 - 14:55 WITA