LARANTUKA, FLORESPOS.net-Sejak 1 Maret 2024, Badan Geologi-Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BG-PVMBG) menurunkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, dari Level III Siaga ke Level II Waspada.
Seiring turunnya aktivitas itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Flores Timur menyiapkan tiga upaya penanganan masa fase transisi darurat ke pemulihan sampai pada fase normal.
“Ada tiga upaya yang kita lakukan pada fase transisi darurat ke pemulihan sampai fase normal terkait bencana geologi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Flores Timur Petrus Pedo Maran kepada Florespos.net, Selasa (5/3/2024).
Sekda Pedo Maran yang juga Ex Officio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur ini menjelaskan sesuai evaluasi BG-PVMBG 1 Maret 2024, Pemda Flores Timur melakukan evaluasi mengenai masa transisi darurat ke pemulihan.
Menurutnya, ada tiga upaya yang dilakukan Pemda Flores Timur, yakni pertama penyesuaian fase penanganan transisi darurat pemulihan ke fase normal.
Kedua, melakukan upaya mitigasi untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dini terutama dari tingkat masyarakat.
Upaya mitigasi peningkatan kewaspdaaan tersebut dilakukan dengan membentuk dan mengaktifkan Kelompok Siaga Bencana (KSB) tingkat desa di dua kecamatan terdampak, yakni Wulanggitang dan Ile Bura.
“Khusus KSB ini baru satu desa yang punya, yakni Nurabelen. Sementara desa-desa lainnya belum punya. Kita bentuk KSB dan Tim Siaga Bencana. Walaupun tim tanggap darurat ditarik, tapi KSB dan Tim Siaga Bencana tetap ada di wilayah terdampak,” katanya.
Ketiga, kata Sekda Pedo Maran, Pemda Flores Timur melakukan Kaji-Hitung terkait dengan dampak lanjutan. Salah satu dampak lanjutan yang nampak, yakni potensi gagal panen di dua wilayah kecamatan terdampak tersebut.
“Kaji-Hitung ini untuk diketahui, apakah dilakukan intervenasi secara regular maupun penanganan pemulihan. Upaya pertama, sudah kita lakukan dan dua poin lainnya sudah dan sedang dilakukan oleh dinas teknis. Semuanya dilakukan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku,” katanya.
Sekda Pedo Maran, atas nama Pemda dan masyarakat Flores Timur menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, Presiden Joko Widodo, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pemerintah Provinsi NTT, Penjabat Gubernur NTT yang memberikan perhatian, dukungan dan pendampingan dalam kaitan penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kata Sekda Pedo Maran, Pemda Flores Timur juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda se-NTT, Forkompinda, TNI, Polri, jajaran ASN, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, lembaga non pemerintah, kelompok masyarakat peduli bencana, dan semua pihak yang dengan caranya menaruh kepedulian terhadap bencana geologi erupsi Lewotobi Laki-laki.
Sebelumnya, diberitakan Florespos.net, BG-PVMBG menurunkan status aktivitas gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT.
Gunung dengan ketinggian 1.584 meter diatas permukaan laut (dpl) itu sebelumnya berada di Level III Siaga dan per 1 Maret 2024 turun ke Level II Waspada.
“Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi menyeluruh dari data visual dan instrumental maka gunung Lewotobi Laki-laki diturunkan dari Level III Siaga ke Level II Waspada terhitung mulai tanggal 1 Maret 2024 pukul 19.00 Wita,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam rilis media, Jumat (1/3/2024) malam. *
Penulis: Wentho Eliando I Editor: Anton Harus