RUTENG, FLORESPOS.net – Mengantisipasi kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di Manggarai, NTT, instansi teknis telah mengambil sikap tepat, yakni mendistribusikan vaksin ke Puskesmas-Puskesmas.
Kepada wartawan di Ruteng, Rabu (31/5/2023) pagi, Kepala Dinkes Manggarai, drg. Bartolomeus Hermopan mengatakan, rabies ini tidak baru. Karena itu, sejak lama, vaksin telah diberikan ke setiap Puskesmas agar memudahkan penanganan jika ada yang tergigit.
“Vaksin tersedia cukup di Puskesmas-Puskemas. Ini antisipasi untuk penanganan cepat jika ada yang tergigit HPR,” katanya.
Dengan adanya vaksin di Puskesmas, demikian Kadis Hermopan, masyarakat tidak perlu harus ke RSUD Ruteng untuk diberi vaksin jika tergigit. Keinginnanya, yang tergigit harus mendapatkan vaksin sesuai dengan ketentuan.
Karena itu, setiap ada gigitan HPR harus selalu melapor ke Puskesmas dan dipastikan harus mendapat suntikan vaksin guna menghindari hal-hal buruk pada korbannya. Penanganan yang seperti itu sudah menjadi protap selama ini.
Ditanya tentang stok vaksin, Kadis Hermopan menjelaskan, totalnya sejak awal tahun ada 1.000 vial. Stok yang ada telah dimanfaatkan setengahnya untuk korban gigitan HPR yang jumlahnya mencapai 400-an orang hingga sekarang ini.
Dengan keadaan itu, maka stok masih ada. Jika terjadi lonjakkan kasus gigitan, maka komunikasi dengan Dinkes Provinsi NTT soal pengadaan stok yang baru.
Sebelumnya, seorang warga Kota Ruteng, Remi Mal mengatakan, belakangan ini rasa cemas terasa karena dua kasus dengan dak korban meninggal dunia di Matim. Kalau tidak diantisipasi, maka risiko besar untuk siapapun.
“Saya harap vaksin untuk manusia selalu tersedia. Demikian juga vaksin untuk HPR. Kalau ini, ada maka masyarakat bisa sedikit merasa nyaman,” katanya. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor:Anton Harus