RUTENG, FLORESPOS.net – Mempersiapkan segala sesuatunya untuk pelaksanaan Festival Golo Curu tahun ini di Kota Ruteng, Manggarai, NTT, Uskup Mgr. Sipri Hormat dan jajarannya bertemu Bupati Hery Nabit dan jajarannya. Pertemuan berlangsung di Ruteng, kemarin.
Pertemuan dengan Bupati Hery Nabit seperti data dan informasi yang diterima wartawan, Kamis (27/4/2023) pagi, Uskup Sipri didampingi Vikjen Rm. Alfons Segar, Pr, Vikep Ruteng Rm. Gerardus Janur, Pr, Vikep Reo, Rm. Herman Ando Pr;
Lalu, Direktur Puspas Rm. Martin Chen P, Ketua Panitia Pelaksana Festival Rm. Marthen Jenarut Pr, dan sejumlah pimpinan komisi lingkup keuskupan, dan lain.
Rombongan Uskup Sipri diterima Bupati Hery bersama Wabup Heri Ngabut, Sekda Fansy Jahang, dan para pejabat penting lingkup Pemkab Manggarai.
Uskup Sipri mengatakan, pihaknya mengapresiasi Pemkab karena menerima kehadirannya dan panitia Festival Golo Curu sekarang ini. Apa yang terjadi ini menjadi momen penting dalam melakukan persiapan akan pelaksanaan Festival Golo Curu nanti.
“Terimakasih atas kesediaan ini. Kami ingin mempresentasekan arah kegiatan Festival Golo Curu nanti,” katanya.
Dikatakan, dalam sidang pastoral awal tahun, sudah disepakati perlunya penyelenggaraan Festival Golo Curu. Untuk itu, memang perlu persiapan-persiapan berupa detail perencanaannya.
Menurutnya, festival yang diadakan itu sejalan juga dengan tema pastoral tahun ini, yakni membangun ekonomi SAE: Sejahtera, Adil, dan Sejahtera.
Maksud dari tema-tema itu adalah untuk menghadirkan kerajaan Allah di tengah dunia dan mewujudkan kehadiran kegembalaan-Nya yang konkrit dalam kehidupan sehari-hari.
Uskup Sipri mengatakan, salah satu hal penting untuk mendinamisasi pastoral yang demikian adalah Festival. Festival merupakan pesta rakyat.
Pesta rakyat lazimnya adalah momen perayaan dan refleksi sekaligus. Dengan refleksi dan perayaan diharapkan tumbuh semangat dan gerakan bersama untuk menjalankan karya-karya pastoral yang kontekstual dan integral.
Tentu khusus untuk tahun ini, lanjut Uskup Sipri, berharap agar Festival Golo Curu, benar-benar bisa mendorong Gerakan Rohani sekaligus Gerakan ekonomi SAE.
“Karena itu, kami berharap agar Gereja dan Pemerintah perlu membentuk kepanitiaan bersama. Kami ajak panitia untuk betul-betul mengemas rangkaian acara Festival Golo Curu yang berciri reflektif, perayaan, dan Gerakan Ekonomi SAE,” katanya.
Sedangkan Bupati Hery Nabit mengatakan, pemerintah berterima kasih atas inisiatif pertemuan dan paling penting atas program keuskupan tentang Festival Golo Curu. Hal ini selaras dengan program Pemda Manggarai untuk mengembangkan pariwisata religi kultural.
“Festival Golo Curu kiranya menjadi ajang untuk menggalakan pariwisata religi kultural yg menguatkan iman umat. Dan, tentu menggerakan ekonomi masyarakat nantinya,” katanya. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor:Anton Harus