ENDE, FLORESPOS.net-Kepala Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, Indra Triyantono pada pekan lalu memberikan pernyataan menjawab keresahan warga yang bermukim sekitar kawasan bandara.
Kepala Bandara Ende menegaskan bahwa panjang runway Bandara Ende sudah maksimal dan kecil kemungkinan diperpanjang lagi.
Hal ini dikatakan oleh Indra Triyantono saat menghadiri dialog dengan Komisi II DPRD Ende bersama masyarakat yang bermukim di sekitar bandara, Jumat (14/4/2024).
Indra mengatakan isu perpanjangan bandara itu tidak benar dan masyarakat Kabupaten Ende jangan berharap dilayani pesawat berukuran atau kapasitas besar.
Kata Indra itu sangat mustahil jika dikaitkan dengan fakta kebutuhan penumpang yang terbang dari Ende saat ini.
“Itu mustahil karena kita lihat dengan kondisi penumpang saat ini,” katanya.
Indra mengatakan jika pesawat berukuran besar masuk ke Ende dan itu dipaksakan maka yang akan menjadi masalah di kemudian hari adalah tujuan penerbangannya.
Dikatakannya, pesawat ukuran atau tipe seperti itu mengangkut penumpang sebanyak 200 orang sedangkan kondisi penumpang yang terbang dari Ende sebaliknya belum memenuhi itu.
“Jika seandainya kita paksakan perluasan bandara dan pesawat besar akan masuk, maka kemana tujuannya. Pesawat ukuran seperti ini angkut penumpang 200 orang dan kondisi di Ende tidak sampai seperti itu,” katanya.
Indra mengatakan, penerbangan dari Ende saat ini bisa membawa penumpang sekitar 200 lebih orang tetapi bukan dengan satu maskapai dan satu tujuan.
“Sekarang dari Ende penumpang paling tinggi dua ratus lebih orang setiap hari tetapi terbagi ke mana – mana, ada yang ke Kupang, Bajo dan Bali,” katanya.
Indra juga mengatakan bahwa faktor lain yang menjadi kendala adalah Ende tidak memiliki penggerak ekonomi pariwisata seperti Labuan Bajo.
“Beda dengan Labuan Bajo ada penggerak ekonomi dari sektor pariwisata. Jadi ada daya tarik bagi orang di sana,” katanya.
Kepala Bandara Ende juga mengatakan hingga saat ini pihaknya belum melihat ada pelaku pariwisata atau agen yang berada di bandara menawarkan paket wisata seperti di Bali dan Labuan Bajo.
Diakhir penjelasannya Indra mengatakan, jika dipaksakan dilakukan perluasan atau perpanjangan agar pesawat besar masuk di Ende maka harus disiapkan lahan seluas 21 hektare.
Jika dibutuhkan luas lahan seperti itu maka kompleks pemukiman warga di sebelah bawah Jalan Achmad Yani harus dibebaskan.
“Jika kita paksa maka Pemkab harus siap lahan sekitar 21 hektare dan risikonya jalan Achmad Yani sebelah bawah harus dibebaskan. Jadi itu mustahil dan tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat,” katanya.
Dikatakannya, saat ini yang difokuskan oleh Bandara Ende adalah penanganan banjir dan sampah yang sering menjadi momok saat musim hujan. Bandara Ende sering jadi lautan sampah saat musim hujan dan masalah ini mesti diselesaikan bersama.
Selain itu, Bandara Ende sudah memiliki terminal yang megah maka pihaknya akan melakukan penataan di sekitar kawasan terminal.
“Saat ini yang kita pikirkan adalah penataan dan dibutuhkan pembebasan lahan di sekitar terminal untuk kepentingan penataan,” katanya.*
Penulis: Willy Aran/Editor: Anton Harus