Keuskupan Ruteng Ingin Bangun Pariwisata Bermartabat, Tidak yang Murahan

- Jurnalis

Rabu, 12 April 2023 - 14:46 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Uskup Sipri Hormat pose bersama petinggi Keuskupan dan Pemkab Mabar di Water Front Marina Bay Labuan Bajo.

Uskup Sipri Hormat pose bersama petinggi Keuskupan dan Pemkab Mabar di Water Front Marina Bay Labuan Bajo.

RUTENG, FLORESPOS.net-Akhir-akhir ini terdengar adanya  pariwisata murahan yang ditengarai berkembang di negeri ini. Namun, yang diinginkan di Labuan dan Flores tidak seperti itu, melainkan pariwisata yang bermartabat.

Uskup Diosis Ruteng, Mgr. Sipri Hormat ketika berbicara pada seremoni launching Festival Golo Koe tahun ini seperti data dan informasi dari Direktur Puspas Keuskupan Ruteng, Rm. Marthin Chen Pr, yang diterima wartawan, Rabu (12/4/2023) mengedepankan keinginan membangun pariwisata bermartabat. Pariwisata  yang mengusung motto 3 B: Berpartisipasi, Berbudaya, dan Berkelanjutan.

“Mengapa gereja terlibat aktif membangun dan menggerakkan pariwisata? Karena kita ingin bangun pariwisata yang bermartabat,”katanya.

Seperti apa pariwisata bermartabat itu? Uskup Sipri menjelaskan ciri-ciri pariwisata bermartabat, yakni  bila pariwisata itu berpartisipasi.

Berpartisipasi berarti pariwisata ini mensejahterakan rakyat jelata. Bukannya hanya menguntungkan para pemodal apalagi menyuburkan praktik mafia tanah.

Dikatakan, pariwisata super premium ini harus bermanfaat bagi petani, nelayan, peternak, pelaku UMKM, para pelaku wisata, dan publik lainnya.

Baca Juga :  Profil Singkat Rektor Universitas Flores, Pernah Meraih Penghargaan Kemendikbudristek

Karena itu pula, demikian Uskup Sipri, tahun ini Gereja Keuskupan Ruteng meluncurkan program Pastoral Ekonomi Berkelanjutan.

Tujuannya agar umat tidak hanya dilayani dalam dahaga spiritualnya tetapi juga dipuaskan dalam lapar jasmaninya.

Menurutnya, pariwisata yang berpartisipasi tidak sekedar menjadikan warga sebagai objek yang menerima keuntungan,tetapi juga sebagai subjek, pelaku pembangunan.

Manusia adalah subjek pariwisata. Maka hindarilah “main kuda kayu” dengan membuat aturan-aturan wisata yang tidak melibatkan warga, tanpa dialog yang intensif dan mendalam dengan para pihak.

Janganlah juga membiarkan pariwisata ini jatuh dalam kendali korporasi dan dimainkan oleh pemilik duit dan kuasa demi keserakahan ekonomi semata. Warga harus terlibat dalam seluruh proses pariwisata yang berkembang.

“Pariwisata yang tepat bukanlah menyingkirkan, tetapi merangkul warga dan memberdayakannya,” katanya.

Lalu, pariwisata bermartabat bila berciri budaya. Pariwisata yang berkembang di wilayah ini mesti didesain dan dikembangkan dalam keunikan dan keindahan kultural lokal dan jati diri spiritualitas setempat.

Baca Juga :  Kenali Penyebab dan Penanganan Telapak Kaki Sakit Saat Berjalan

Dalam kekayaan budaya lokal inilah pariwisata Labuan Bajo, Manggarai, Flores ini membentuk kalung mutiara yang elok bestari yang ingin dikenakan oleh setiap wisatawan yang datang berkunjung.

Kemudian, pariwisata itu bermartabat bila yang dilakukan berkelanjutan. Artinya pariwisata harus melestarikan alam lingkungan dan menjamin kehidupan generasi anak cucu kemudian. Literasi ecotourism inilah yang ingin ditulis dan dilukis di tanah subur dan molek, Nuca Lale Manggarai Raya.

Sebelumnya, Bupati Mabar, Edy Endy menyatakan apresiasi dan terimakasih  atas partisipasi Gereja Keuskupan Ruteng untuk  mengembangkan pariwisata secara nyata.

“Pariwisata tentu amat bermanfaat bagi kesehahteraan masyarakat dan yang berakar dalam keunikan dan kekayaan kultural-spiritual lokal,” katanya. *

Penulis: Christo Lawudin/Editor: Anton Harus

Berita Terkait

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta
Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program
Menjamah yang Terluka
Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD
Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan
Anggota DPRD Ende Dorong Ada Langkah Hukum Setelah Pemasangan Plang di Alfamart Mahoni
Ansy Lema Jelaskan Alasan Memilih Jane Natalia, Perempuan untuk Masa Depan NTT
Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Doa Umat Didaraskan Dalam Bahasa Manggarai
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 19:29 WITA

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta

Sabtu, 7 September 2024 - 16:57 WITA

Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program

Sabtu, 7 September 2024 - 08:38 WITA

Menjamah yang Terluka

Jumat, 6 September 2024 - 20:57 WITA

Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD

Jumat, 6 September 2024 - 18:30 WITA

Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan

Berita Terbaru

Anselmus DW Atasoge

Nusa Bunga

Menjamah yang Terluka

Sabtu, 7 Sep 2024 - 08:38 WITA